Kegiatan Pembelajaran 2
berpegang pada pedoman. Produktivitas adalah ciri utama bahasa. Dengan satu kata seorang anak dapat “bercerita atau mengatakan“ hal sebanyak mungkin.
Strategi ketiga berkaitan dengan hubungan umpan balik antara produksi ujaran dan responsi. Dengan strategi ini anak-anak dihadapkan pada pedoman
: “
hasilkanlah ujaran dan lihatlah bagaimana orang lain memberi respons”.
Strategi keempat adalah prinsip operasi. Dalam strategi ini anak dikenalkan dengan pedoman: “gunakan beberapa prinsip operasi umum untuk memikirkan serta
menetapkan bahasa”.
7. Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa
Salah satu hal yang sering dibicarakan dalam aspek kognitif bahasa adalah pemerolehan bahasa. Pada umumnya orang menganggap bahwa subjek dalam
kajian pemerolehan bahasa selalu anak-anak. Angggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena selain anak-anak orang dewasa pun dapat menjadi subjek
pemerolehan bahasa. Yang membedakan keduanya adalah waktu pemerolehan sehingga terciptalah perbedaan istilah pemerolehan dan pembelajaran.
Istilah pemerolehan dipakai dalam proses penguasaan bahasa pertama, yaitu satu proses perkembangan yang terjadi pada seorang manusia sejak lahir. Istilah
pembelajaran dipakai dalam proses belajar bahasa, umumnya bahasa yang dipakai yang dipelajari secara formal di sekolah atau bahasa asing, yang dialami oleh
seorang anak atau orang dewasa setelah ia menguasai bahasa pertama. Bagi sebagian besar anak di Indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa pertama,
mereka telah menguasai bahasa pertama mereka, yaitu bahasa daerah. Faktor-faktor yang berperan besar dalam pemelajaran bahasa adalah faktor
psikologis dan sosial. Faktor psikologis yang dimaksud adalah proses intelekt
ual
yang melibatkan pemahaman struktur gramatikal dan aturan-aturannya, ingatan atau memori yang sangat penting dalam pemelajaran, serta keterampilan motorik
yang meliputi penggunaan alat-alat ucap untuk memproduksi bunyi-bunyi dalam bahasa asing. Faktor sosial dalam pembelajaran bahasa mempertimbangkan situasi,
termasuk interaksi, khususnya situasi alamiah dan situasi di dalam kelas.
33
SD Kelas Awal KK A
Untuk memahami struktur dan aturan-aturan di dalam bahasa asing, ada dua cara yang dapat dipergunakan. Yang pertama adalah meminta seorang menerangkannya;
yang kedua adalah menemukannya dengan cara sendiri. Cara yang pertama disebut eksplikasi explication, sedangkan cara yang kedua disebut induksi induction.
Eksplikasi adalah penjelasan aturan dan struktur bahasa asing dalam bahasa kita sendiri. Proses ini jarang sekali dipakai ketika seorang anak belajar bahasa pertama.
Bayangkan jika seorang guru mengajarkan pemakaian kata lari pada siswa kelas I yang berusia tujuh tahun dengan memberi penjelasan berikut.
“Nah, Nak, pergunakanlah ber- pada kata lari. Jangan pakai me-, ya. Itu ada di dalam bahasa Indonesia. Boleh juga kamu memakai me- dan –kan. Tapi, arti
berlari dan melarikan berbeda” Tentulah si anak yang tingkat kecerdasannya normal, akan merasa bingung dengan
yang dikatakan gurunya
.
Induksi adalah cara mempelajari struktur dan aturan bahasa asing dengan mengulang-ulang kata, frasa, atau kalimat dalam situasi yang relevan sehingga
diperoleh pemahaman yang tepat. Seorang anak lebih mudah belajar bahasa asing dalam situasi yang sangat alami misalnya dalam situasi bermain. Bagi anak-anak
beradaptasi dengan lingkungan baru akan lebih mudah jika dibandingkan dengan orang dewasa
.
Dari berbagai hipotesis yang berkembang dapat dilihat bahwa keberhasilan pembelajaran bahasa kedua dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: 1 faktor
motivasi, 2 usia, 3 penyajian formal, 4 bahasa pertama, serta 5 lingkungan. Faktor motivasi terdapat asumsi bahwa jika kita mau belajar suatu
bahasa kedua, maka yang diperlukan adalah adanya dorongan, keinginan, atau tujuan yang hendak dicapai. Faktor usia terdapat anggapan bahwa dalam
mempelajari bahasa kedua, anak-anak lebih baik dan berhasil dari pada orang dewasa jika dimulai dari sama-sama nol. Faktor penyajian formal seperti dalam
pembahasan sebelumnya, bahwa dalam tipe pembelajaran bahasa terdapat dua jenis, yaitu secara naturalistik dan formal di dalam kelas. Bahasa kedua bisa
diorientasikan ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing. Faktorbahasa pertama