Pendekatan Pembelajaran Bahasa: Uraian Materi

Kegiatan Pembelajaran 3

1. Ejaan

Ejaan adalah konvensi grafis atau penggambaran bunyi bahasa dalam satu sistem atau kaidah tulis menulis. Peraturan tentang ejaan yang berlaku saat ini dalam bahasa Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Aturan dalam ejaan tersebut antara lain: a. Pemakaian Huruf 1 Huruf Kapital Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama: kata pada awal kalimat; petikan langsung; kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama; nama gelar kehormatan, yang diikuti nama orang; nama jabatan yang diikuti nama orang, atau pengganti nama orang tertentu; nama jabatan atau nama instansi; nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama; unsur unsur nama orang; nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa; nama jenis atau satuan ukuran; nama tahun, bulan, hari,dan hari raya; unsur peristiwa sejarah; unsur nama geografi; tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografinama resmi negara; huruf pertama bentuk ulang sempurna nama lembaga resmi, badan, dokumen resmi, dan judul karangan; huruf pertama semua kata di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas; huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan; huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan; dan huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Huruf pertama semua kata termasuk semua unsur kata ulang sempurna di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awaltidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geograftidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. 2 Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk: a Menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan; b Menegaskanmengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; 3 Menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia; dan 4 45 SD Kelas Awal KK A Menuliskan ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia. 3 Huruf Tebal 1 Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka,indeks, dan lampiran; 2 Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. b. Penulisan Kata Penulisan kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Kata berimbuhan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya, imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur- unsurnya. Kata Depan di, ke, dan dari. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. Penulisan partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahului. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan – nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. c. Singkatan dan Akronim Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan, yang terdiri satu huruf atau lebih. Akronim. adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. d. Angka dan Bilangan. Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.