Jenis-jenis kalimat. Tata Kalimat

Kegiatan Pembelajaran 3 e. Majas atau Gaya Bahasa Majas atau gaya bahasa adalah bahasa berkias yang disusun untuk meningkatkan efek dan asosiasi tertentu Yayat Sudaryat, 2008:92. Di dalam pemakaian bahasa Indonesia terdapat berbagai jenis majas,yaitu sebagai berikut. 1 Majas Perbandingan a Personifikasi Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati seolah-olah hidup dan memiliki sifat seperti manusia. Contoh: Kereta api menjerit menghentikan kendaraan yang ingin lewat. b Metafora Metafora adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan singkat dua hal yang memiliki sifat yang sama. Contoh: Gadis itu jinak-jinak merpati. jinak tapi sulit didapatdimiliki c Perumpamaan Perumpamaan adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal dengan menggunakan kata pembanding. Contoh: Semangatnya keras bagai baja. d Antitesis Antitesis adalah majas berupa perpaduan dua kata yang berlawanan. Contoh: Pribadi seseorang ditentukan oleh baik buruk tingkah lakunya. e Alegoriyaitu majas yang membandingkan hal-hal yang bertautan dalam satu kesatuan yang utuh. Contoh: Selamat menempuh bahtera keluarga, semoga selalu tabah dalam menghadapi badai dan gelombang dalam samudra kehidupan. 2 Majas Pertentangan a Hiperbola Hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan suatu kenyataan, baik jumlah, ukuran maupun sifat. Contoh: 1 Semangatnya meluap-luap 59 SD Kelas Awal KK A untuk memenangi pertandingan itu; 2 Amarahnya meledak mendengar cacian itu. b Litotes Litotes adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari hiperbola. Gaya bahasa litotes mengecilkan fakta dengan tujuan untuk merendahkan diri. Contoh: Berkunjunglah ke gubuk saya, 2 c Ironi Ironi adalah gaya bahasa yang mempertentangkan dengan maksud mengolok-olok. Contoh:Harum sekali baumu sehingga membuatku ingin muntah. Cepat sekali kau datang, pertemuan sudah dimulai sejam yang lalu. d Oksimoron Oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama. Contoh: Merokok itu ada manfaatnya, tetapi banyak mudharatnya. e Paronomasia Poronomasia merupakan gaya bahasa yang berisi pengujaran kata-kata yang berbunyi sama, tetapi bermakna lain. Contoh:Ban tuanSaudara telah kami terima sebagai bantuan yang sangat berarti. f Paralipsis Paralipsis adalah jenis gaya bahasa yang menggunakan formula yang digunakan sebagai sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat dalam kalimat itu sendiri. Contoh: Adik sering membersihkan meja itu, eh mengotorinya. g Zeugma Zeugma adalah gaya bahasa yang merupakan gabungan dua kata yang berlawanan maknanya. Contoh: Ongkos metromini jauh dekat Rp4,000,00.