Ragam Bahasa Indonesia Uraian Materi

Kegiatan Pembelajaran 2 gabungan kata yang lebih rumit. Pemerolehan bahasa biasanya didapatkan hasil kontak verbal dengan penutur asli dan sangat erat hubungannya dengan perkembangan kognitif: Pertama, jika anak dapat menghasilkan ucapan- ucapan yang mendasar pada tata bahasa yang rapi, tidaklah mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai bahasa yang bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus memperoleh katagori-katagori kognitif yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasa-bahasa alamiah, seperti kata, ruang, modalitas, kualitas, dan sebagainya. Pemerolehan bahasa biasanya dilakukan oleh anak-anak seperti bermula dari mendengar dan mengamati bunyi-bunyi bahasa di sekelilingnya tanpa disuruh atau disengaja. Kemudian lama kelamaan yang didengar dan yang diamati berkembang tahap demi tahap sesuai dengan perkembangan kemampuan intelegensi dan latar belakang sosial-budaya yang membentuknya. Pada hakikatnya pemerolehan bahasa anak melibatkan dua keterampilan, yaitu kemampuan untuk menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan memahami tuturan orang lain. Ada dua pengertian mengenai pemerolehan bahasa. Pertama, pemerolehan mempunyai permulaan yang mendadak tiba-tiba. Kedua, pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik. Bahasa bersifat universal. Pemerolehan bahasa pertama erat sekali kaitannya dengan perkembangan sosial anak dan karenanya juga erat hubungannya dengan pembentukan identitas sosial. Seorang ibu seringkali memberi kesempatan kepada bayi untuk ikut dalam komunikasi sosial dengannya. Melalui bahasa, khusus bahasa pertama, seorang anak belajar untuk menjadi anggota masyarakat. Apabila seorang anak menggunakan ujaran-ujaran yang bentuknya benar atau gramatikal, belum berarti bahwa ia telah menguasai bahasa pertama.

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemerolehan Bahasa Anak

a. Faktor Biologis Setiap anak yang lahir telah dilengkapi dengan kemampuan kodrati atau alami yang memungkinkannya menguasai bahasa. Potensi alami itu bekerja secara 25 SD Kelas Awal KK A otomatis. Potensi yang terkandung dalam perangkat biologis anak dengan istilah Piranti pemerolehan bahasa Language Acquisition Device. Dengan piranti itu, anak dapat menyerap sistem suatu bahasa yang terdiri atas subsistem fonologis, tata bahasa, kosakata, dan pragmatik, serta menggunakannya dalam berbahasa. Perangkat biologis yang menentukan anak dapat memperoleh kemampuan bahasanya ada tiga, yaitu otak sistem syaraf pusat, alat dengar, dan alat ucap. Dalam proses berbahasa, seseorang dikendalikan oleh sistem syaraf pusat yang ada di otaknya. Pada belahan otak sebelah kiri dikendalikan oleh sistem syaraf pusat untuk mengontrol produksi atau bahasa, seperti berbicara dan menulis. Pada belahan otak sebelah kanan terdapat wilayah wernicke yang mempengaruhi dan bagian otak itu terdapat wilayah motor suplementer. Berdasarkan tugas tenaga bagian otak itu, alur penerimaan dan penghasilan bahasa dapat disederhanakan seperti berikut: 1 Bahasa didengarkan dan dipahami melalui daerah Wernicke; 2 Isyarat bahasa itu kemudian dialihkan ke daerah Broca untuk mempersiapkan penghasilan balasan; dan 3 Selanjutnya isyarat tanggapan bahasa itu dikirimkan ke daerah motor, seperti alat ucap, untuk menghasilkan bahasa secara fisik. b. Faktor Lingkungan Sosial. Untuk memperoleh kemampuan berbahasa, seorang anak memerlukan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Bahasa yang diperoleh anak tidak diwariskan secara genetis atau keturunan, tetapi didapat dalam lingkungan yang menggunakan bahasa. c. Faktor Intelegensi. Intelengesi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar atau kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Intelengesi ini bersifat abstrak dan tak dapat diamati secara langsung. d. Faktor Motivasi. Sumber motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam atau internal dan motivasi dari luar diri atau eksternal. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yang bersifat, seperti lapar, haus, serta perlu perhatian