Gambar 166: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.20
Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 20 September 2015 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.K.20
menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna hijau
muda 756B +putih 735 urutan pertama dan hijau muda 756B +putih 735 urutan terakhir sehingga ketika diulang keduanya akan bertemu atau berdampingan.
21. Lungsi warna-warni 21
Lungsi warna-warni 21 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker, hijau dan merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.21,
L.H.21 dan L.M.21. Adapun rumus lungsi warna-warni 21 adalah
Tabel 29: Rumus 1 lungsi warna-warni 21
No Warna benang dan kode
benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan
1 Ungu 221
12 58 helai tersebut
diulang sebanyak 3 kali.
58 x 3= 174 2
Hitam+putih 735 6+6
1:1 3
Kuning cerah 749+putih 735 2+2
1:1 4
Cokelat tua 778 12
5 Kuning cerah 749 +putih 735
2+2 1:1
6 Biru 579
14 Jumlah helai benang rumus
lungsi warna-warni 21 58
Tabel 30: Rumus 2 lungsi warna-warni 21
No Warna benang dan kode
benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan
1 Hijau tosca 663
12 58 helai tersebut
diulang sebanyak 3 kali
58 x 3= 174 2
Hitam+putih 735 6+6
1:1 3
Kuning cerah 144b +hijau muda 532
2+2 1:1
4 Kuning muda 1214
14 5
Kuning cerah 144b +hijau 536
2+2 1:1
6 Cokelat tua 141
12 Jumlah helai benang rumus
lungsi warna-warni 21 58
Kedua tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 21
terdiri dari 2 rumus. Rumus pertama dan kedua maisng-masing terdiri dari 174 helai benang. Sehingga jumlah benang lungsi untuk tenun Rainbow Setagen
menggunakan 348 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 21 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini:
Gambar 167: Lungsi warna-warni 21
Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis-garis pada kedua rumus lungsi warna-warni 21 terdiri dari garis
polos dan garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai. Garis polos adalah warna ungu 221, cokelat tua 778, dan biru 579 pada rumus pertama dan warna hijau
toska 663, kuning muda 1214, dan cokelat tua 141 pada rumus kedua sedangkan garis dua warna berselingan adalah warna kuning cerah 749+ putih 735 pada
rumus pertama dan hitam 181+ putih 735 , kuning cerah 144B+ hijau 536 pada rumus kedua. Kedua rumus tersebut hampir sama dan persamaan kedua rumus
tersebut pada urutan jenis penyusunan garis yaitu garis polos – garis dua warna
berselingan – garis dua warna berselingan – garis polos – garis dua warna
berselingan – garis polos. Susunan benang yang berbeda dari kedua rumus
tersebut yaitu pada pengaplikasian warna benang. Perbedaan jumlah helai benang adalah bagian warna cokelat tua 778 pada rumus pertama tersusun dari 12 helai
sedangkan pada rumus kedua warna kuning muda 1214 tersusun dari 14 helai dan jumlah helai benang warna biru 579 pada rumus pertama sebanyak 14 helai
sedangkan rumus kedua warna cokelat tua 141 sebanyak 12 helai. Garis warna cokelat tua 778 pada rumus pertama berada diantara garis
kuning cerah 749 +putih 735. Garis kuning cerah 749 + putih 735 berukuran lebih kecil dari warna cokelat tua 778 dan nampak seperti outline dari garis cokelat tua
778 tersebut karena kedua garis tersebut berwarna kontras sehingga garis warna cokelat 778 tersebut nampak tegas. Ketika diulang, warna ungu 221 dan warna
biru 579 akan berdampingan dan keduanya memiliki susunan garis yang sama. Garis warna hitam 181+ putih 735 sebagai pembeda dan aksen diantara karakter
garis cokelat tua 778. Rumus pertama diulang sebanyak 3 kali kemudian disambung dengan rumus kedua.
Garis warna kuning muda 1214 pada rumus kedua berada diantara garis kuning cerah 144B+ hijau 536. Garis dari kuning cerah 144B+ hijau 536
berukuran lebih kecil dari warna kuning muda 1214 dan nampak seperti outline dari garis warna kuning muda 1214. Namun kesan outline tersebut tidak begitu
nampak karena value warna kedua warna tersebut sama. Warna yang nampak pada rumus kedua dari rumus lungsi warna-warni 21 adalah perpaduan warna
kuning dan cokelat yang berdampingan. Kesan dari rumus pertama garis warna cokelat lebih tegas dan rumus
kedua warna kuning dan cokelat yang mendominasi sehingga kesan garis nampak lebih halus dari rumus pertama. Penerapan garis hitam 181+putih 735 menjadikan
garis-garis pada rumus ini tidak terkesan datar. Apabila rumus tersebut diberi
pakan maka hasilnya sebagai berikut:
Gambar 168: Motif lurik kode L.B.21
Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.B.21. Motif lurik kode
L.B.21 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 21 dengan pakan polos warna benang biru dongker. Warna biru 579 semakin kuat dan warna hijau toska
663 nampak biru. Warna ungu 221, dan cokelat tua 141 nampak lebih gelap dan kuning muda 1214 nampak kontras dengan warna pakan. Berikut merupakan kain
tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.21 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter.
Pakan Lungsi