Tinjauan tentang Kerajinan Deskripsi Teori
penemuan aneka ragam alat pintal tenun dan kelosan benang yang menandakan kebudayaan menenun tumbuh bersama dengan peradaban manusia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:1443 tenun merupakan hasil kerajinan berupa bahan kain yang dibuat dari benang kapas, sutera, dsb dengan
cara memasuk-masukkan pakan secara melintang pada lungsin: abah-abah alat perkakas. Sedangkan menurut Harmoko 1995: 31 tenun merupakan selembar
kain persilangan benang-benang memanjang lungsi dan melebar pakan berdasarkan suatu pola anyam tertentu dengan bantuan alat tenun. Semakin rumit
pola anyaman, semakin beragam pula tampilan permukaan latar kain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 849 lungsin merupakan benang yang
membujur pada barang tenun sedangkan pengertian pakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 1001 adalah benang yang dimasukan melintang pada
benang lungsi ketika menenun kain. Jadi berdasarkan seluruh pendapat di atas pengertian tenun adalah hasil
kerajinan yang dibuat dengan persilangan dua struktur benang yaitu lungsi dengan susunan benang memanjang dan pakan dengan susunan benang melebar
berdasarkan pola anyaman yang beraneka ragam motif berdasarkan pola anyaman yang bervariasi, sedang alat yang digunakan adalah alat tenun.
Naluri manusia akan kebutuhan kain pula adalah pentingnya untuk melindungi tubuh dari segala ancaman luar dirinya. Naluri lain selain hal yang
paling pokok tersebut adalah kebutuhan mengekspresikan diri. Menilik pertenunan di Indonesia, eksistensi dua kebutuhan tersebut terwujud pada
keanekaragaaman motif tenun Indonesia kemudian masing-masingnya memiliki
falsafah yang bercerita tentang kebudayaan wilayah hadirnya kain tenun tersebut. keanekaragaman motif tersebut berkaitan dengan kebudayaan dan tradisi di
Indonesia yang begitu kompleks. Hal tersebutlah yang menjadi daya tarik dan pesona kain tenun Indonesia. Karena jika dilihat dari alat yang digunakan,
menurut Marah 1989: 3 teknologi pembuatan kain tenun, tentu saja juga berasal dari luar Nusantara lewat para pedagang dan musafir-musafir.