Lungsi warna-warni 09 Motif Lurik

Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus pertama disekir dua kali pengulangan, kemudian dipotong, dan dilanjut ke rumus pada tabel nomor 2 dalam bum sebanyak dua kali pengulangan yang sama dengan rumus tabel pertama. Selanjutnya dipotong dan disambung lagi dengan tabel pertama sebanyak dua kali pengulangan. Jadi untuk membuat setagen kode 09 maka rumus tabel pertama empat kali pengulangan dan rumus tabel yang kedua dua kali pengulangan. Rumus tabel pertama pada saat disekir kembali, posisinya terbalik dari susunan yang pertama. Jika pada pertama penyekiran warna merah berada di paling ujung kiri dan paling ujung kanan warna biru, sedangkan penyekiran yang kedua warna biru berada paling kiri sedangkan merah paling kanan. Sehingga kedua ujung seatagen kode 09 berwarna merah. Adapun rumus pada tabel yang kedua urutan pengulangannya sama seperti urutan yang pertama yaitu warna orange berada posisi paling kiri dan warna putih gading berada pada posisi paling kanan. Warna orange point of interest karena berada di tengah setagen dan kontras dari warna hijau dan biru berada di sisi setagen.

10. Lungsi warna-warni 10

Lungsi warna-warni 10 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker sehingga menghasilkan motif lurik kode L.M.10. Adapun rumus lungsi warna-warni 10 adalah Tabel 17: Rumus lungsi warna-warni 10 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Biru dongker 398 18 50 helai tersebut diulang sebanyak 50 kali. 50 x 7= 350 2 Putih 735 14 3 Cokelat 129 18 Jumlah helai benang 50 rumus lungsi warna- warni 10 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 10 terdiri dari 50 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 7 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 350 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 10 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 120: Lungsi warna-warni 10 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis pada rumus lungsi warna-warni 10 seluruhnya merupakan garis polos. Garis polos tersebut terdiri dari warna biru, putih, dan cokelat. Ukuran garis biru dan cokelat terdiri dari 14 helai sedangkan warna putih 10 helai. Ukuran garis warna biru dongker dan cokelat lebih besar dari garis warna putih. Warna putih warna nampak cerah dan kontras dari warna lainnya dengan posisi berada diantara warna gelap yaitu biru dongker dan cokelat. Adapun rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 121: Motif lurik kode L.B.10 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.B.10. Motif lurik kode L.B.10 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 10 dengan pakan warna biru. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut memberi karakteristik pada warna kain tenun Rainbow Setagen gelap. Warna benang biru menjadi kuat, warna cokelat lebih gelap dari warna aslinya, dan warna putih nampak kontras. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.10 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 122: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.10 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.10 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, yaitu warna biru dongker 398 urutan pertama dan warna cokelat 129 urutan terakhir sehingga ketika diulang kedua warna tersebut akan bertemu atau berdampingan. Pakan Lungsi

11. Lungsi warna-warni 11

Lungsi warna-warni 11 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.11. Adapun rumus lungsi warna-warni 11 adalah Tabel 18: Rumus lungsi warna-warni 11 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Pink muda 2520 11 41 helai benang tersebut diulang sebanyak 8 kali pengulangan 41 x 8= 328 2 Biru muda 3422+kuning 711 5+5 1:1 3 Pink muda 2520 +kuning 711 5+5 1:1 4 Kuning 711 10 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 11 41 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 11 terdiri dari 41 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 8 kali sehingga jumlah helai benang pada lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 328 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 11 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 123: Lungsi warna-warni 11 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis pada rumus lungsi warna-warni 11 terdiri dari garis polos dan garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai. Warna garis polos adalah pink muda

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12