Lungsi warna-warni 13 Motif Lurik

Gambar 133: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.13 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Gambar 134: Motif lurik kode L.H.13 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar diatas menunjukkan motif lurik kode L.H.13. Motif lurik kode L.H.13 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 13 dengan pakan warna hijau. Garis warna merah 933 dan warna cokelat muda 8269 lebih redup dari warna aslinya sedangkan warna hijau terang 8260 semakin kuat. Garis warna pink muda 2520+ warna putih 735 dan garis kuning 708 lebih gelap dari aslinya. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.13 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Lungsi Pakan Gambar 135: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.13 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Gambar 136: Motif lurik kode L.M.13 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar diatas menunjukkan motif lurik kode L.M.13. Motif lurik kode L.M.13 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 13 dengan pakan warna merah marun. Garis warna merah 933 semakin kuat dan warna cokelat muda 8269 berwarna cokelat kemerah-merahan sedangkan warna hijau terang 8260 nampak redup. Garis warna pink muda 2520+ warna putih 735 dan garis warna kuning 708 nampak lebih gelap dari aslinya. Berikut merupakan sampel kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.13 berukuran lebar 14 cm. Lungsi Pakan Gambar 137: Sampel tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.13 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 14 Januari 2016 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.13, L.H.13, dan L.M.13 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna merah 933 urutan pertama dan warna hijau terang 8260 terakhir sehingga ketika diulang keduanya akan bertemu atau berdampingan.

14. Lungsi warna-warni 14

Lungsi warna-warni 14 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker dan merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.14 dan L.M.14. Adapun rumus lungsi warna-warni 14 adalah Tabel 21: Rumus lungsi warna-warni 14 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Orange 335 12 58 helai benang tersebut diulang sebanyak 6 kali. 58 x 6= 348 2 Putih 735 +cokelat muda 8269 5+5 1:1 3 Merah 933 12 4 Putih 735 +cokelat muda 8269 6+6 1:1 5 hijau terang 433 12 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 14 58 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 14 terdiri dari 58 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 6 kali sehingga jumlah helai benang pada lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 348 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 14 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 138: Lungsi warna-warni 14 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis pada rumus lungsi warn-warni 14 terdiri dari garis dari susunan polos dan dua warna berselingan 1:1 persatu helai. Warna benang pada garis susunan polos adalah warna orange 335, merah 933, dan hijau terang 433 sedangkan dua warna beselingan 1:1 persatu helai adalah warna putih 735 + cokelat muda 8269. Warna-warna pada garis polos satu sama lain nampak kontras namun memiliki kesamaan yaitu berwarna cerah. Garis warna putih 735+ cokelat muda 8269 terdapat dua tempat yaitu diantara warna orange 335 dan warna merah 933 dan diantara warna merah 933 dan hijau terang 433. Warna garis tersebut kontras dengan warna orange 335, merah 933, dan hijau terang 433. Apabila rumus tersebut diulang, maka kedua garis warna putih 735+ cokelat muda 8269 tersebut sebagai pemisah garis polos warna merah 933 dengan warna hijau terang 8260 dan orange 335. Ukuran dari garis-garis tersebut nampak sama karena disusun dari 10 sampai 12 helai dan pengulangan garis bersifat repetisi. Garis polos warna merah yang terpisah dari warna orange dan hijau supaya susunan garis tidak monoton Ismiati, 25 April 2016. Adapun rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 139: Motif lurik kode L.B.14 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar diatas menunjukkan motif lurik kode L.B.14. Motif lurik kode L.B.14 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 14 dengan pakan warna biru dongker. Garis warna merah 933, orange 335, dan hijau terang 8260 kontras dengan pakan warna biru dongker karena warna-warna benang lungsi warna cerah sedangkan warna pakan lebih gelap. Adapun perpaduan garis putih 735+ cokelat muda 8269 lebih gelap dari aslinya. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.14 berukuran lebar 14 cm. dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 140: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.14 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Lungsi Pakan Gambar 141: Motif lurik kode L.M.14 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar diatas menunjukkan motif lurik kode L.M.14. Motif lurik kode L.M.14 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 14 dengan pakan warna merah marun. Garis warna orange 335 menjadi lebih tua, warna merah 933 semakin pekat, dan warna hijau terang 8260 lebih redup dari perpaduan dengan pakan biru dongker. Adapun garis putih 735+ cokelat muda 8269 lebih gelap dari aslinya. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.14 berukuran lebar 14 cm. dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 142: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.14 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.14 dan L.M.14 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna Lungsi Pakan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12