Lungsi warna-warni 25 Motif Lurik

Gambar 200: Motif lurik kode L.H.25 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.H.25. Motif lurik kode L.H.25 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 25 dengan pakan warna benang hijau. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna kain nampak hijau. Warna lungsi nampak redup karena warna pakan lebih cerah dari warna lungsi. Garis merah kontras dengan warna hijau. Karakter garis yang muncul sama seperti pada motif lurik kode L.B.25. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.25 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 201: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.25 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Lungsi Pakan Gambar 202: Motif lurik kode L.M.25 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.M25. Motif lurik kode L.M.25 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 25 dengan pakan warna benang merah marun. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna kain nampak merah. Garis warna ungu dan merah nampak lebih kuat. Karakter garis yang muncul sama seperti pada motif lurik kode L.B.25 dan L.H.25. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.25 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 203: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.25 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Lungsi Pakan Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.25, L.M.25, dan L.H.25 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna ungu kepink-pinkan 221 urutan pertama dan pink pupus 456 +hijau terang 756 +kuning 711+ hijau terang 756+ hijau muda 423+ pink pupus 456 ketika diulang keduanya akan bertemu atau berdampingan.

26. Lungsi warna-warni 26

Lungsi warna-warni 26 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker dan merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.26 dan L.M.26. Adapun rumus lungsi warna-warni 26 adalah Tabel 35: Rumus lungsi warna-warni 26 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Hijau pupus 424 9 58 helai tersebut diuang sebanyak 58 kali. 58 x 6= 360 2 Pink 886 b+ungu 15b 3+3 1:1 3 Hijau 532 9 4 Pink tua 886 +ungu 15b 3+3 1:1 5 Cokelat 236b 10 6 Orange 436+putih 735 2+2 1:1 7 Hijau toska 663 10 8 Orange 436+putih735 2+2 1:1 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 26 58 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 26 terdiri dari 58 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 6 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 360 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 26 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 204: Lungsi warna-warni 26 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis-garis pada rumus lungsi warna-warni 26 terdiri dari garis dari polos dan garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai. Warna garis polos adalah warna hijau pupus 424, hijau 532, cokelat 236B, dan hijau toska 663 sedangkan garis dua berselingan adalah warna pink 886B+ ungu 15B dan orange 436+putih 735. Pengurutan susunan tersebut pada rumus ini adalah garis polos – garis dua warna berselingan – garis polos – garis dua warna berselingan – garis polos – garis dua warna berselingan – garis polos – garis dua warna berselingan garis warna pink 886B+ ungu 15B berada dikedua sisi warna hijau 532. Ukuran kedua garis warna pink 886B+ ungu 15B lebih kecil dari garis warna hijau 532 nampak sebagai outline dari warna hijau tersebut. Begitu pula kesan tersebut nampak perpaduan pada garis warna hijau toska 663 yang diapit oleh garis orange 436+ putih 735. Bentuk-bentuk garis yang nampak pada rumus ini adalah garis warna hijau pupus 424 yang disusun polos, perpaduan garis warna hijau 532 dengan warna pink 886B+ ungu 15B, kemudian garis perpaduan garis warna hijau toska 663 dengan orange 436+ putih 735. Warna yang mendominasi pada rumus ini adalah warna hijau sedangkan warna cokelat warna 236B warna paling tua diantara warna lainnya sehingga garis dari warna cokelat nampak kontras. Warna-warna yang digunakan pada rumus ini nampak kontras dan berkesan kontradiktif, kuat, tajam, dan dinamis. Adapun rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 205: Motif lurik kode L.B.26 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.B.26. Motif lurik kode L.B.26 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 26 dengan pakan warna benang biru dongker. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna kain gelap. Warna-warna pada lungsi nampak warna asli dan jelas karena warna benang pakan lebih gelap dari warna benang lungsi sehingga nampak kontras. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.26 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 206: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.26 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Lungsi Pakan Gambar 207: Motif lurik kode L.M.26 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.M.26. Motif lurik kode L.M.26 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 26 dengan pakan warna benang merah marun. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna kain terksan cokelat kemerah-merahan karena garis warna cokelat kuat dan kontras dengan warna lain. Warna pink dan orange lebih kuat dari warna aslinya. Warna ungu semakin kuat dan gelap jika ditenun dengan pakan biru dongker sedangkan jika ditenun dengan pakan merah marun nampak kemerah-merahan dan lebih cerah. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.26 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 208: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.26 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pakan Lungsi

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12