Lungsi warna-warni 37 Motif Lurik

Gambar 262: Motif lurik kode L.H.37 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.H.37. Motif lurik kode L.H.37 merupakan perpaduan lungsi warna-warni dengan pakan warna benang hijau. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna hijau cerah. Warna garis hijau semakin nampak sedangkan warna lainnya redup karena warna pakan lebih cerah dari warna lungsi. Garis dua warna berseling 1:1 persatu helai warna hijau 382+ kuning 749 dan merah marun 325+ hitam 181 menghasilkan garis horizontal. Berikut merupakan sampel kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.37 berukuran lebar 14 cm. Gambar 263: Sampel tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.37 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 14 Januari 2015 Pakan Lungsi Gambar 264: Motif lurik kode L.M.37 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.M.37. Motif lurik kode L.M.37 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni kode 37 dengan pakan warna benang merah marun. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut menghasilkan warna kain kemerah-merahan lebih cerah dari motif lurik kode L.B.37. Warna orange nampak lebih kuat dan warna kuning nampak orange. Garis dua warna berseling 1:1 persatu helai warna hijau 382+ kuning 749 dan merah marun 325+ hitam 181 menghasilkan garis horizontal. Berikut merupakan sampel kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.37 berukuran lebar 14 cm. Gambar 265: Sampel tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.37 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 14 Januari 2015 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.37, L.H.37, dan L.M.37 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah Pakan Lungsi pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna abu-abu 3134 urutan pertama dan warna merah 325+ hitam 181 urutan terakhir sehingga ketika diulang keduanya akan bertemu atau berdampingan.

38. Lungsi warna-warni 38

Lungsi warna-warni 38 ditenun dengan pakan polos warna benang merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.M.38. Adapun rumus lungsi warna-warni 38 adalah Tabel 47: Rumus lungsi warna-warni 38 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Biru muda 3422 8 57 helai tersebut diulang sebanyak 6 kali. 57 x 6= 342 2 Putih tulang 734+ hijau 433+ kuning 711 + hijau 433+ merah 500 +biru muda 3422 +putih 735 +cokelat 818 1+1+1+1+1 +1+1+1+1 3 Ungu 15 8 4 Pink 527 12 5 Putih tulang 734 + ungu 15 4+4 1:1 6 Pink 527 12 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 38 57 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 38 terdiri dari 57 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 6 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 342 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 38 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 266: Lungsi warna-warni 38 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis pada rumus lungsi 38 terdiri dari garis polos, garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai, dan garis warna-warni. Warna pada garis polos adalah biru muda 3422, ungu 15, dan pink 527, garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai adalah warna putih tulang 734+ ungu 15 sedangkan garis warna- warni adalah putih tulang 734 + hijau 433 + kuning 711 + hijau 433 + merah 500 + biru muda 3422 + putih 735 + cokelat 818. Garis-garis yang tersusun nampak berukuran sama. Perpaduan warna-warna garis polos nampak harmonis. Perpaduan garis pada rumus ini nampak terbagi dua bagian garis. Garis pertama yaitu dua garis pink 527 yang mengapit garis putih tulang 734+ ungu 15 atau garis putih tulang 734+ ungu 15 nampak membagi warna pink 527. Garis kedua yaitu garis perpaduan warna biru muda, garis susunan warna-warni, dan garis ungu. Adapun rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 267: Motif lurik kode L.B.38 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Pakan Lungsi Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.M.38. Motif lurik kode L.M.38 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 38 dengan pakan warna benang biru dongker. Pepaduan lungsi dan pakan tersebut menghasilkan warna gelap. Susunan dua warna berselingan 1:1 persatu helai adalah warna putih tulang 734+ ungu 15B menghasilkan garis horizontal. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.38 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 268: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.38 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.38 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna biru langit urutan pertama dan warna pink urutan terakhir sehingga ketika diulang warna biru muda 3422 dan pink 527 akan bertemu atau berdampingan.

39. Lungsi warna-warni 39

Lungsi warna-warni 39 ditenun dengan pakan polos warna benang merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.M.39. Adapun rumus lungsi warna-warni 39 adalah Tabel 48: Rumus lungsi warna-warni 39 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Kuning 133b+hitam 5+5 1:1 57 helai tersebut diulang sebanyak 6 kali. 57 x 6= 342 2 Ungu 223 5 3 Merah 050 +putih 735 5+5 1:1 4 Hijau muda 423 4 5 Kuning 802 Merah 050, hitam, hijau 382, merah 122, biru 579, ungu 223 6+6 1:1 6 Biru 579 5 7 Biru 549 +putih 735+cokelat 8269+ merah 112 +hijau 8086 + putih 735 1+1+1+1+ 1+1+1+1 8 Ungu muda 221 3 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 39 57 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 39 terdiri dari 57 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 6 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 342 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 39 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 269: Lungsi warna-warni 39 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12