Lungsi warna-warni 23 Motif Lurik

Gambar186: Motif lurik kode L.H.23 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas merupakan motif lurik kode L.H.23. Motif lurik kode L.H.23 merupakan perpaduan lungsi lurik warna-warni 23 dan pakan warna hijau. Perpaduan tersebut menghasilkan kain berwarna hijau. Warna lungsi nampak redup namun lebih cerah karena warna hijau lebih cerah dari warna pakan lainnya. Kesan warna hijau juga muncul dari perpaduan warna hijau toska dengan pakan hijau dan warna biru dongker dan intensitas warna biru berkurang menjadi kehijau-hijauan. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.23 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 187: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.23 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pakan Lungsi Gambar 188: Motif lurik kode L.M.23 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas merupakan motif lurik kode L.M.23. Motif lurik kode L.M.23 merupakan perpaduan lungsi lurik warna-warni 23 dan pakan warna merah marun. Perpaduan susunan lungsi dan pakan ini memberi kesan warna merah. Perpaduaan warna orang 751 dan pink 660 dengan pakan merah marun lebih kuat dari pada dipadukan dengan warna pakan biru dongker dan hijau. Garis yang sangat nampak adalah warna orange 751 dan warna hijau toska 663+ biru dongker 398. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.23 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 189: Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.23 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.23, L.M.23, dan L.H.23 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah Pakan Lungsi pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna orange 751 urutan pertama dan warna pink muda 660 urutan terakhir sehingga ketika diulang keduanya akan bertemu atau berdampingan.

24. Lungsi warna-warni 24

Lungsi warna-warni 24 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker, hijau, dan merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.24, L.H.24, dan L.M.24. Adapun rumus lungsi warna-warni 24 adalah Tabel 33: Rumus lungsi warna-warni 24 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Kuning 133b +ungu 223 6+6 69 helai tersebut diulang sebanyak 5 kali. 69 x 5= 345 2 Putih 735+hijau toska 663+cokelat kekuningan 8265+cokelat muda 043+kuning 133b+biru 579 1+1+1+1+1+1 3 Putih+hijau daun, merah 122, ungu 223, biru 579, merah 46, hijau 759, kuning 133b, hijau pupus 8264, hijau 759 8+1,1,1,1,1, 1,1,1, 1 1:1 4 Biru 579 2 5 Ungu 221 2 6 Cokelat 8269 2 7 Ungu 223+hijau muda 423 4+4 1:1 8 Hijau toska 663 + kuning 133B 4+4 9 Cokelat 043 6 10 Putih 735 6 Jumlah helai benang rumus lungsi lwarna-warni 24 69 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 24 terdiri dari 69 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 5 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 345 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 24 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 190: Lungsi warna-warni 24 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis-garis pada rumus lungsi warna-warni 24 terdiri dari garis polos, garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai, dan garis warna-warni. Warna garis polos yaitu warna biru 579, ungu 221, cokelat 8269, cokelat 043, dan putih 735, garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai warna kuning 133B+ ungu 223, ungu 223+ hijau muda 423, dan hijau toska 663+ kuning 133B, dan garis warna- warni putih 735+hijau toska 663+cokelat kekuningan 8265+cokelat muda 043+kuning 133b+biru 579 dan putih+ hijau daun, merah 122, ungu 223, biru 579, merah 46, hijau 759, kuning 133b, hijau pupus 8264, dan hijau 759. Garis dari masing-masing garis memiliki komposisi yang tidak banyak sehingga garis yang muncul berupa garis-garis kecil atau tipis dan karakter dari garis pada rumus ini nampak dinamis. Garis tegas dimunculkan dari warna cokelat 043 dan putih 735. Rumus ini susunan warna-warna tersebut karena sisa warna yang tersedia Sumirah, 25 April 2016. Walau warna-warna tersebut merupakan sisa masih dapat digunakan dan menghasilkan susunan yang berbeda dari rumus lainnya. Adapun rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 191: Motif lurik kode L.B.24 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas merupakan motif lurik kode L.B.24. Motif lurik L.B.24 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 24 dengan pakan polos warna benang biru dongker. Perpaduan lungsi dan pakan ini menghasilkan kesan kain warna biru dongker karena warna pakan lebih mendominasi. Garis dari susunan dua warna berselingan lebih mendominasi sehingga garis horizontal yang dimunculkan dari susunan tersebut lebih banyak dari susunan garis polos. Garis- garis horizontal tersebut perpaduan warna kontras. Garis polos putih dan cokelat nampak sebagai tanda adanya pengulangan rumus untuk membuat kain tenun setagen. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.24 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 192: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.24 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pakan Lungsi Gambar 193: Motif lurik kode L.H.24 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas merupakan motif lurik kode L.H.24. Motif lurik L.H.24 merupakan perpaduan lungsi warna-warni 24 dengan pakan polos warna benang hijau. Perpaduan lungsi dan pakan ini warna kain nampak cerah berwarna hijau. Warna lungsi tidak begitu nampak karena warna pakan lebih cerah. Karakter garis yang muncul sama seperti pada motif lurik kode L.B.24 hanya warnanya lebih redup. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.24 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 194: Sampel tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.24 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 30 Mei 2016 Pakan Lungsi

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12