Lungsi warna-warni 07 Motif Lurik

Gambar 112: Motif lurik kode L.M.07 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.M.07. Motif lurik kode L.M.07 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 07 dengan pakan merah marun. Perpaduan tersebut menghasilkan warna cokelat tua, cokelat muda menjadi cokelat kemerahan, dan warna pink lebih kuat sedangkan warna hijau nampak kontras. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut kain lebih cerah dari motif lurik kode L.Hit.07. Berikut merupakan sampel kain tenun setagen motif lurik kode L.M.07 berukuran lebar 14 cm. Gambar 113: Sampel tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.07 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 14 Januari 2016 Susunan benang pada rumus ini diulang sebanyak 2 kali untuk menjadi kain setagen dengan pola pengulangan terbalik. Benang warna hijau 167 sebagai warna terakhir pada susunan sebelum diulang menjadi urutan pertama setelah diulang dan warna hitam berada di kedua tepi setagen. Pakan Lungsi

8. Lungsi warna-warni 08

Lungsi warna-warni 08 ditenun dengan pakan polos warna benang merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.M.08. Adapun rumus lungsi warna-warni 08 adalah Tabel 14: Rumus lungsi warna-warni 08 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Merah 111B +putih 735 5+5 1:1 120 helai tersebut diulang sebanyak 3 kali. 120 x 3= 360 2 Pink 703 20 3 Hijau 8270 +merah 500 5+5 1:1 4 Ungu muda 011 20 5 Orange 8279+hitam 5+5 1:1 6 Biru 8246 20 7 Hitam+putih 5+5 1:1 8 Hijau 382 20 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 08 120 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 08 terdiri dari 120 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 360 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 08 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 114: Lungsi warna-warni 08 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis pada rumus lungsi warna-warni 08 terdiri dari garis polos dan garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai. Warna garis susunan polos yaitu pink 703, ungu muda 011, biru 8246, dan hijau 382 sedangkan garis dua warna berselingan yaitu merah 111B+ putih 735, hijau 8270+ merah 500, dan orange 8279+ hitam 181. Seluruh garis polos memiliki ukuran yang sama yaitu disusun dari 20 helai benang. Begitu pula dengan garis dari susunan dua warna berslingan 1:1 memiliki ukuran yang sama yaitu 5+5 helai benang. Warna-warna garis polos terkesan tidak terlalu kontras. Garis dua warna berselingan berada diantara warna- warna polos terkesan harmonis dan mempertegas garis-garis polos. Garis polos yaitu pink – ungu – biru – dan hijau. Value susunan warna tersebut yaitu terang – gelap – terang – gelap. Motif ini terkesan cerah baik dari warna yang digunakan maupun susunan warnanya. Apabila rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 115: Motif lurik kode L.M.08 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.M.08. Motif lurik kode L.M.08 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warna 08 dengan pakan warna merah marun. Perpaduan tersebut warna pink nampak lebih kuat dan warna ungu nampak ungu kemerahan. Warna biru dan hijau nampak kontras dengan pakan Lungsi Pakan merah marun. Garis-garis polos tersebut diselingi oleh garis susunan dua warna berselingan. Garis-garis dua warna berselingan menghasilkan garis horizontal dan memiliki bentuk yang kontras dengan garis-garis warna polos. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.08 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 116: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.08 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pada tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.08 pola pengulangannya adalah repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna merah 111B +putih 735 urutan pertama dan warna hijau 382 urutan terakhir sehingga ketika diulang kedua susunan tersebut akan bertemu atau berdampingan.

9. Lungsi warna-warni 09

Lungsi warna-warni 09 ditenun dengan pakan polos warna benang biru dongker sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.09. Adapun rumus lungsi warna-warni 09 adalah Tabel 15: Rumus 1 lungsi warna-warni 09 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Merah 14 56 helai tersebut 2 Hitam + putih 12 3 Hijau muda 14 diulang sebanyak 4 kali. 56 x 4= 224 4 Biru 16 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 09 56 Tabel 16: Rumus 2 lungsi warna-warni 09 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Orange 20 56 helai tersebut diulang sebanyak 2 kali. 56 x 2= 112 2 Hijau tua 10 3 Merah 14 4 Putih gading 18 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 09 56 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 09 terdiri dari 224 dan 112 helai benang. Jumlah tersebut masing-masing diulang sebanyak 2 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 336 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 09 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 117: Lungsi warna-warni 09 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis pada motif rumus lungsi 09 terdiri dari garis polos dan garis dua warna berselingan 1:1 persatu helai. Warna garis polos adalah warna merah, hijau muda, dan biru pada rumus pertama dan warna orange, hijau tua, merah, dan putih gading pada rumus kedua sedangkan pada garis susunan adalah warna hitam+

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12