Motif Polos Kode Motif P.B.U

6. Motif Polos Kode Motif P.H.H

Gambar 54: Pola anyaman motif polos kode P.H.H Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif polos kode P.H.H. Garis-garis vertikal pada gambar di atas merupakan benang lungsi sedangkan garis-garis horizontal merupakan benang pakan. Uraian dari kode P.H.H adalah P= motif polos, H= warna benang pakan warna hijau, dan H= warna benang lungsi warna hijau. Persilangan lungsi dan pakan yang menggunakan warna benang yang sama menjadikan kain tenun Rainbow Setagen berwarna hijau. Warna hijau tergolong pada jenis warna sedang, artinya nuansa warna berada diantara golongan warna panas dan dingin. Warna hijau melambangkan kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan, kesegaran, keremajaan, dan lain-lain. Bentuk garis dari persilangan warna benang yang sama pada lungsi dan pakan tidak begitu nampak dan terkesan datar, namun hanya kesan yang nampak. Jika dilihat dari pola anyamannya bentuk garis nampak pada persilangan lungsi dan pakan menunjukkan bahwa garis yang dimunculkan benang lungsi lebih tipis dari pakan karena satu iratan pakan terdiri dari 3 helai sedangkan satu iratan lungsi terdiri dari satu helai sebagaimana yang digambarkan pada gambar nomor

54. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif polos kode P.H.H.

Gambar 55: Tenun Rainbow Setagen motif polos kode P.H.H Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 14 Januari 2016 Bahan : Lungsi menggunakan benang jahit warna hijau kode 663 dan pakan menggunakan benang pakan hijau Ukuran : 14 cm x 5 m Tenun Rainbow Setagen motif polos yang menggunaan satu warna pada masing-masing rangkaian mengesankan permukaan tersebut datar, luas, nampak tidak ada batas atau bagian-bagian yang dapat dikelompokkan oleh efek warna benang. Namun jika diamati lebih detai terdapat teksur yang disebabkan oleh persilangan benang lungsi dan pakan.

B. Motif Udan Grimis

Motif udan grimis tenun Rainbow Setagen mempunyai ciri khas pada susunan warna-warna benang pakan yang menggunakan 3-4 warna benang pada satu palet kemudian ditenun dengan lungsi polos. Tekstur kain tenun setagen motif ini seperti air hujan gerimis arah horizontal sebagaimana penyusunannya motif udan grimis dimunculkan dari susunan warna benang pada pakan. Motif udan grimis tenun Rainbow Setagen terinspirasi dari motif udan liris pada tenun lurik tradisional. Udan liris berarti hujan gerimis, berdasarkan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12