Sejarah Komunitas Dreamdelion Yogyakarta
datang ke dusun untuk membeli setagen maupun dijual ke pasar Ngijon dan tempat lainnya, sedangkan tenun mendong harus mendapat bantuan dari pihak
penyelenggara program tersebut. Akhirnya para penenun lebih memilih untuk kembali menenun setagen hitam polos. Maka dari itu kehadiran Dreamdelion
untuk menyelesaikan permaslahan penenun sebagaimana yang telah dijelaskan di atas tidak secara langsung dapat di terima oleh seluruh masyarkat khususnya
penenun. Sejalan dengan itu Fitri mengajak dua orang penenun melihat proses
menenun tenun lurik di Kurnia tempat produksi tenun yang bermitra dengan House of Lawe. Proses menggali informasi untuk mendapatkan solusi tersebut
juga tidak terlepas dari permasalahan yang dialami pihak internal Komunitas Dreamdelion Yogyakarta sendiri. Permasalahannya yaitu perasaan jenuh karena
dirasa tidak ada perkembangan yang signifikan atas upaya di atas. Namun mereka terus meyakinkan diri sendiri atas keinginannya untuk dapat memberikan solusi
atas permasalahan di atas. Menilik pengalaman yang pernah dialami para penenun Dusun Sejati
Desa, Dreamdelion dan empat penenun yang pertama kali bermitra dengan Dreamdelion menganalisa mereka akan lebih mudah jika inovasinya masih
berhubungan dengan tenun setagen karena jika diluar menenun akan merasa kesulitan artinya jika pemberdayaan yang dilakukan dalam bentuk yang sudah
menjadi kebiasaan maka lebih mudah untuk dikembangkan. Sehingga muncullah ide untuk mengembangkan tenun setagen warna hitam polos menjadi lebih
berwarna. Tenun setagen warna-warni terinspirasi dari motif lurik yang
merupakan motif kain tenun khas Yogyakarta. Proses perwujudannya yaitu Dreamdelion dan 4 penenun yaitu Jimah, Sumirah, Kartini, dan Sri bersama-sama
belajar membuat rumus tenun setagen motif lurik. Rumus tersebut mereka buat secara otodidiak. Rumus motif lurik tenun setagen yang pertama tersebut
menggunakan campuran benang seperti benang mentah yang diberi warna, benang obras, dan lain-lain, artinya saat itu mereka belum mengetahui benang yang cocok
digunakan untuk tenun setagen warna. Rumus tersebut ditenun menggunakan ATBM milik Jimah. Proses perwujudan rumus tersebut pula tidak terlepas dari
satu kendala karena penenun tidak serta merta memberikan ATBMnya untuk menenun rumus tersebut. Pertimbangannya jika ATBM digunakan menenun
rumus tersebut maka tidak bisa menenun setagen hitam polos dan otomatis tidak mendapatkan penghasilan. Akhirnya penenun dan pihak Dreamdelion akan
langsung membayar membeli kain tenun setagen warna-warni tersebut. Rumus-rumus perwujudan motif-motif tenun Rainbow Setagen sampai
saat ini menggunakan benang jahit. Desember 2013 menghaslkan 6 rumus-rumus yang dibuat oleh empat orang penenun. Nama tenun setagen warna di atas yang
merupakan inovasi dari tenun setagen hitam polos adalah tenun Rainbow Setagen. Pada bulan Maret 2014 dari bahan tenun Rainbow Setagen menghasilkan produk
kerajinan seperti tas dan pouch. Proses produksi produk-produk tersebut bekerja sama dengan House of Lawe.
Dreamdelion mendapatkan bantuan dana dari Dompet Dhuafa, CIMB Niaga dan bermitra dengan GEFSGP Global Environtmen Facility Small Grant
Programs . GEFSGP merupakan program berkelanjutan dari “berpikir global
bertindak lokal” dengan memberi dana bantuan dan teknis untuk proyek-proyek pelestarian
lingkungan sekaligus
meningkatkan kesejahteraan
rakyat https:translate.google.co.idtranslate?hl=idsl=enu=https:sgp.undp.orgpre
v=search. GEFSGP berada dalam naungan UNDP United Nations Development Programs. UNDP merupakan organisasi PBB yang memberikan bantuan
terutama untuk
meningkatkan pembangunan
negara berkembang
https:sgp.undp.org
.
Hasil pemberdayaan Dreamdelion di Dusun Sejati Desa dirasakan berbagai pihak, khususnya penenun yaitu adanya kesadaran untuk maju karena mengubah
mindset seseorang atau sekelompok orang bukan hal yang mudah. Penenun mendapatkan power dari yang awalnya powerless dan pada awal tahun 2015
bertambah dua orang penenun yang bermitra yaitu Ismiati dan Apri Utami serta Retno dan Bardiyah yang mengolah bahan pewarna alam. Penghasilan para
penenun bertambah dua kali lipat dari menenun setagen polos. Berdasarkan perhitungan yang pernah dilakukan bersama dengan beberapa penenun rata-rata
upah bersih dari satu stagen +-10m untuk warna hitam Rp 10.000 dan merah polos Rp 7.700 jadi untuk peningkatan bisa mencapai 2-4 kali lipat. Terlebih
produksi rainbow setagen dihitung adanya biaya sekir sebesar Rp 15.000 untuk sekir polos dan Rp 30.000 untuk sekir lurik. Hasil yang dirasakan tidak hanya
oleh para penenun namun oleh pihak lain yakni respon dari masyarakat umum yang mengapresiasi tenun Rainbow Setagen maupun Rainbow Weaving Craft,
adanya orang-orang yang datang ke dusun tersebut karena tertarik dengan inovasi kain tenun setagen menjadi berwarna baik untuk mengetahui proses
pembuatannya maupun membeli setagen warna. Adapun respon positif pemerintah Kabupaten Sleman dan bentuk apresiasinya adalah Dreamdelion
memberi berbagai pelatihan-pelatihan yaitu pelatihan mewarnai benang, menenun setagen motif lurik, dan menjahit di Desa Pingitan, Moyudan, Sleman Yogyakarta
yang diadakan pada tanggal 23-31 Oktober 2015. Sampai saat ini terus menerus dilakukan upaya untuk mempromosikan dusun Sejati Desa melalui potensi yang
dimilikinya yaitu sebagai sentra tenun setagen. Seiring perkembangannya terbentuklah Yayasan Dreamdelion Indonesia
pada bulan Agustus 2015 yang awanya hanya sebuah komunitas yaitu Dreamdelion Manggarai dan Dreamdelion Yogyakarta. Yayasan tersebut
didalamnya terdapat komunitas Dreamdelion Jakarta Manggarai dan Yogyakarta yang berisikan para penggiat atau aktivis kegiatan sosial dari berbagai elemen
baik mahasiswa maupun pekerja. Terdapat juga sebuah lini bisnis dengan nama “Dreamdelion Fashion” yang mengerakkan bisnis secara professional. Saat ini
sekretaria tan Komunitas Dreamdelion berada di Balai perkumpulan “Joglo
Pelangi” Dusun Sejati Desa, RT03 RW 19 Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman.
Pada tanggal 6 Oktober 2015 Dreamdelion mengadakan sosialisasi koperasi kepada ibu-ibu KWT Kelompok Wanita Tani mengundang
DISPERINDAGKOP supaya selanjutnya penenun memiliki koperasi sebagai pengembangan tenun setagen baik tenun Rainbow Setagen maupun setagen hitam
polos serta seluruh kegiatan tersebut mampu dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat Dusun Sejatidesa. Misalnya ketika ada orang yang memesan secara
langsung datang ke dusun pun tanpa perantara Dreamdelion harapannya penenun dapat mematok harga yang tetap bukan sebagai buruh.
Program-program Dreamdelion tidak hanya memberdayakan penenun akan tetapi berupaya menyentuh seluruh seluruh elemen masyarakat di Dusun
Sejatidesa. Sebagaimana program-program Dreamdelion di manggarai yang merupakan penggagas Dreamdelion, program-progmanya adalah Dreamdelion
Sehat, Dreamdelion Cerdas dan Dreamdelion Kreatif. Kegiatan yang diberikan kepada para penenun di atas adalah program dari Dreamdelion Kreatif. Adapun
program lainnya yaitu Dreamdelion Cerdas yang berfokus pada pendidikan karakter anak-anak dan Dreamdelion Sehat fokus pada pendampingan pertanian
organik. Sasarannya kelompok tani untuk membangun rumah semai tanaman pewarna alam dan konservasi dan KWT kelompok Wanita Tani untuk
membangun rumah semai sayuran. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai komunitas yaitu KUJ Komunitas Untuk Jogja, IMOB, LEMFKT, dan
Mahasiswa UPN yang pernah KKN di dusun tersebut. Berikut merupakan bagan Transformasi Komunitas Dreamdelion
Manggarai dan Dreamdelion Yogyakarta menjadi Sebuah yayasan yaitu Yayasan Dreamdelion Indonesia.
Komunitas Dreamdelion Yogyakarta Oktober 2013
Komunitas Dreamdelion Manggarai Jakarta 2012
Yayasan Dreamdelion Indonesia Agustus 2015
Gambar 23: Transformasi komunitas Dreamdelion menjadi Yayasan
Dokumen pribadi Tiya Sholahiyah