Motif Udan Grimis kode U.BH-BK.Hit

Uraian dari kode U.BH-BK.B adalah U= jenis motif udan gerimis, BH-BK= warna benang pakan biru dongker, hijau, dan kuning, dan B= warna benang lungsi yang digunakan adalah biru dongker. Bentuk garis nampak disetiap iratan lungsi karena menggunakan warna hitam jumlah helai benang lebih sedikit terkesan garis tipis. Benang lungsi juga nampak seperti jaring-jaring diatas permukaan benang pakan yang berwarna-warni. Warna benang pakan yang nampak acak setelah ditenun dan menjelaskan bahwa pakan berada pada arah horizontal. Garis-garis horizontal tersebut seperti goresan value warna gelap-terang. Penyusunan dan pengulangan dua karakter pakan pada motif ini disusun dengan komposisi ukuran yang seimbang dan memiliki arah gerak repetisi. Ukuran yang sama memberi karakter pada motif ini lebih tegas satu sama lain saling memberi ruang tidak ada yang mendominasi. Perpaduan dua karakter warna pada pakan memunculkan garis semu sebagai batas keduanya. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif udan grimis kode U.BH-BK.B. Gambar 64: Tenun Rainbow Setagen motif udan gerimis kode U.BH-BK.B Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 14 Januari 2016 Bahan : Lungsi menggunakan benang polyster warna biru dongker sedangkan pakan pertama menggunakan benang jenis benang polyster warna biru dongker sebanyak 3 helai, benang pakan warna hijau sebanyak 1 helai, rangkaian pakan kedua benang jenis benang polyster warna biru dongker sebanyak 3 helai, dan benang jahit kuning sebanyak 1 helai. Ukuran: 14 cm x 5 m

C. Motif Lurik

Motif lurik tenun Rainbow Setagen mempunyai ciri khas berupa garis- garis dari susunan warna-warna benang pada lungsi yaitu lungsi warna-warni. Benang lungsi tersebut ditenun dengan pakan polos. Susunan benang warna-warni pada lungsi tersebut menggunakan rumus. Rumus-rumus tersebut merupakan kreasi 6 penenun yang bermitra dengan Komunitas Dreamdelion Yogyakarta sehingga tenun Rainbow Setagen masing-masing penenun mempunyai karakteristik tersendiri. Motif lurik merupakan motif tenun Rainbow Setagen yang paling banyak dikembangkan dari pada motif lainnya. Rumus lungsi warna-warni tenun Rainbow Setagen terdiri dari 42 rumus. Untuk membuat kain tenun setagen rumus-rumus tersebut diulang, artinya adanya pengulangan benang atau rumus pada tenun setagen sangat nampak pada susunan benang lungsi warna-warni karena adanya karakter garis yang dimunculkan dari rumus tersebut. Lungsi warna-warni pula digunakan pada tenun Rainbow Setagen motif kotak-kotak. Oleh karena rumus tersebut adalah ciri khas motif lurik satu dengan yang lainnya maka penguaraian macam-macam motif lurik tenun Rainbow Setagen diurutkan berdasarkan lungsi warna-warni. Susunan warna-warna benang pada rumus lungsi warma-warni tersebut menghasilkan bentuk garis yang berbeda-beda yaitu memiliki 3 bentuk garis. Garis-garis membedakan garis satu dengan lainnya. Garis tersebut yaitu Garis polos, garis dari dua warna benang berselingan, dan garis warna-warni. Berikut merupakan uraian dari 3 jenis garis tersebut: 1. Garis polos Garis polos dibuat atau disusun dari satu warna benang benang pada rumus lungsi warna-warni. Seluruh rumus menggunakan garis polos. Susunan benang lungsi yang memanjang vertikal pada garis polos nampak sebagai bentuk garis lurus vertikal polos. Bentuk garis tersebut merupakan kesan yang nampak karena pada dasarnya garis tersebut berselingan dengan susunan benang pakan. Berikut merupakan gambar dari garis polos. Gambar 65: Garis polos Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar 66: Pola anyaman garis polos Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12