Lungsi warna-warni 24 Motif Lurik

Gambar 193: Motif lurik kode L.H.24 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas merupakan motif lurik kode L.H.24. Motif lurik L.H.24 merupakan perpaduan lungsi warna-warni 24 dengan pakan polos warna benang hijau. Perpaduan lungsi dan pakan ini warna kain nampak cerah berwarna hijau. Warna lungsi tidak begitu nampak karena warna pakan lebih cerah. Karakter garis yang muncul sama seperti pada motif lurik kode L.B.24 hanya warnanya lebih redup. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.24 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 194: Sampel tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.24 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 30 Mei 2016 Pakan Lungsi Gambar 195: Motif lurik kode L.M.24 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas merupakan motif lurik kode L.M.24. Motif lurik L.M.24 merupakan perpaduan lungsi warna-warni 24 dengan pakan polos warna benang merah marun. Perpaduan lungsi dan pakan ini warna kain nampak berwarna merah. Karakter garis yang muncul sama seperti pada motif lurik kode L.B.24 dan L.H.24 hanya warnanya lebih panas. Warna ungu pada lungsi apabila ditenun dengan pakan merah marun nampak ungu sedangkan apabila ditenun dengan pakan biru dongker nampak ungu lebih gelap. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.24 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 196: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.M.24 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Lungsi Pakan Pada gambar kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.24, L.M.24, dan L.H.24 menunjukkan pengulangan yang digunakan adalah pengulangan repetisi, artinya susunan setiap pengulangan seperti halnya susunan pertama yaitu warna kuning 133b +ungu 223 urutan pertama dan warna putih 735 terakhir sehingga ketika diulang kedua susunan tersebut akan bertemu atau berdampingan.

25. Lungsi warna-warni 25

Lungsi warna-warni 25 tenun dengan benang pakan warna biru dongker, hijau, dan merah marun sehingga menghasilkan motif lurik kode L.B.25, L.H.25, dan L.M.25. Adapun rumus lungsi warna-warni 25 adalah Tabel 34: Rumus lungsi warna-warni 25 No Warna benang dan kode benang Jumlah helai benang Jumlah pengulangan 1 Ungu 221 8 42 helai tersebut diulang sebanyak 8 kali. 42 x 8= 360 2 Hitam+putih 735 4+4 1:1 3 Merah 050 8 4 Hijau terang 756+hitam 3+3 1:1 5 Hijau terang 756 +putih 735 3+3 1:1 6 Pink pupus 456 +hijau terang 756+kuning 711 +hijau terang 756 +hijau muda 423+pink pupus 456 1+1+1+1+1+1 Jumlah helai benang rumus lungsi warna-warni 25 42 Tabel di atas menjelaskan bahwa rumus lungsi warna-warni 25 terdiri dari 42 helai benang. Jumlah tersebut diulang sebanyak 8 kali sehingga jumlah helai benang lungsi untuk kain tenun Rainbow Setagen adalah 360 helai benang. Susunan benang rumus lungsi warna-warni 25 sebelum pengulangan nampak pada gambar dibawah ini: Gambar 197: Lungsi warna-warni 25 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Garis-garis pada rumus lungsi warna-warni 25 terdiri dari garis polos, garis dua warna berseling 1:1 persatu helai, dan garis warna-warni. Warna garis polos adalah warna ungu 221 dan merah 050, garis dua warna berselingan adalah warna hitam 181+ putih 735, hijau terang 756+ hitam 181, dan hijau terang 756+ putih 735, dan garis warna-warni adalah pink pupus 456 +hijau terang 756+kuning 711 +hijau terang 756 +hijau muda 423+pink pupus 456. Susunan garis pada rumus ini adalah garis polos – garis dua warna berselingan – garis polos – garis dua warna berselingan 1:1 – garis dua warna berselingan – garis warna-warni. Garis hijau terang 756+ putih 735 nampak satu kesatuan dengan dengan susunan warna-warni karena kedua susunan tersebut berada pada value warna yang berdekatan sehingga garis yang muncul adalah garis warna ungu 221, garis hitam 181+putih 735, garis merah 050, garis hijau terang 756+ hitam 181 dan perpaduan garis hijau terang 756+ putih 735 dan garis susunan warna-warni. Jumlah helai benang pada setiap susunan hampir sama namun tidak mengesankan statis karena garis yang dimunculkan dari susunan benang pada rumus ini terdiri dari tiga jenis susunan benang atau garis. Adapun rumus tersebut diberi pakan maka hasilnya sebagai berikut: Gambar 198: Motif lurik kode L.B.25 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.B.25. Motif lurik kode L.B.25 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 25 dengan pakan warna benang biru dongker. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna kain nampak gelap karena warna garis hitam horizontal yang kontras dengan putih lebih nampak, garis warna ungu tua semakin gelap dan garis warna merah kontras dari warna lainnya. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.25 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 199: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.B.25 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Pakan Lungsi Gambar 200: Motif lurik kode L.H.25 Digambar kembali oleh Tiya Sholahiyah, Mei 2016 Gambar di atas menunjukkan motif lurik kode L.H.25. Motif lurik kode L.H.25 merupakan perpaduan rumus lungsi warna-warni 25 dengan pakan warna benang hijau. Perpaduan lungsi dan pakan tersebut warna kain nampak hijau. Warna lungsi nampak redup karena warna pakan lebih cerah dari warna lungsi. Garis merah kontras dengan warna hijau. Karakter garis yang muncul sama seperti pada motif lurik kode L.B.25. Berikut merupakan kain tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.25 berukuran lebar 14 cm dan panjang rata-rata 5 meter. Gambar 201: Tenun Rainbow Setagen motif lurik kode L.H.25 Dokumentasi Tiya Sholahiyah, 1 Desember 2015 Lungsi Pakan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman lumut sejati di Taman Nasional Gunung Merapi Sleman, Yogyakarta

1 18 25

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 5 5

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

4 20 217

PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 3 127

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENDAMPINGAN DESA MANDIRI DAN PRODUKTIF DI DUSUN GAMPLONG 1 DESA SUMBER RAHAYU KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

3 17 234

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI FASILITAS SIMPAN PINJAM OLEH CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR DI DUSUN PULUHAN SUMBERARUM MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 183

SEJARAH KEBERLANGSUNGAN INDUSTRI TENUN DI DUSUN GAMPLONG KABUPATEN SLEMAN

1 1 10

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada Lansia di Dusun Celungan Sumberagung Moyidan Sleman Yogyakarta -

0 0 12