Gajiimbalan jasa KETENTUAN SISTEM KOMPENSASI DI PEMERINTAHAN

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. kutan dan diharapkan member kepuasan dan semangat kerja pegaawai. 2. Kenaikan gaji Istimewa Bagi PNS yang memilki nilai DP3 “amat baik” dapat diberikan kenaikan gaji istimewa. Karena prestasi kerja dan keteladanan di lingkungan kerjanya, maka yang bersangkutan diberikan kenaikan gaji istimewa setelah diadakan pertimbangan-perimbangan yang seksama,maka dikeluarkan surat keputusan pemberian kenaikan gaji istimewa yang dikeluarkan 2 bulan sebelum berlakunya kenaikan gaji istimewa tersebut. Kenaikan gaji istimewa hanya berlaku dalam pangkat dan jabatan yang dipangkunya. Apabila yang bersangkutan telah naik pangkat maka kenaikan gaji berkalanya ditetapkan seperti biasa. 3. Tunjangan-tunjangan PNS Selain gaji pokok kepada PNS diberikan beberapa macam tunjanga, antara lain: a. Tunjangan keluarga, meliputi: · Tunjangan suamiistri sebesar 10 dari gaji pokok. Apabila suami dan istri sma-sama bekerja sebagai PNS maka tunjangan suami istri diberikan kepada yang memilki gaji pokok yang lebih besar. · Tunjangan anak sebesar 2 dari gaji pokok dengan ketentuan: 1 Diberikan kepada 2 dua orang anak termasuk anak angkat. 2 Anak dibawah 25 tahun belum menikah, belum mempunyai peng- hasilan sendiri dan masih menjadi tanggungan yang menerima gaji. 3 Tunjangan pangan dalam bentuk uang yang besarnya ditentukan dengan peraturan perundang-undangan. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan 4 Tunjangan jabatan yang terbagi dalam: · Tunjangan jabatan structural yang diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan structural. · Tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan fungsional. · Tunjangan PPH, tunjangan khusus, tunjangan pedalaman, tunjangan kemahalan dan lain-lain. Disamping tunjangan-tunjangan sebagaimana tersebut diatas PNS juga memperoleh imbalan jasa berupa honorarium, uang lembur dan lain-lain terhadap aktivitas yang mereka lakukan diluar jam kerja atau dalam penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan kepadanya diluar tugas pokoknya.

3. Sistem RetensiCuti PNS

Pasal 8 Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 menyebutkan bahwa “setiap Pegawai negeri Sipil berhak atas cuti”. Lebih lanjut dalam penje- lasan Undang-undang yang sama dikatakan bahwa yang dimaksudkan dengan cuti adalah “ tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu”. Maksud diberikannya cuti bagi PNS adalah “dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani”. Untuk kelancaran pelaksanaan pemberian cuti bagi pegawai negeri, maka perlu diatur pemberian cuti tersebut. - Jenis cuti a. Cuti tahunan Bagi PNS yang telah melaksanakan tugasnya selama 1 satu tahun secara terus menerus dapat mengajukan permohonan cuti tahunan diajukan secara tertulis. Cuti tahunan dapat diberikan selama 12 dua belas hari kerja secara terus menerus. Cuti tahunan ini dapat diper- panjang menjadi 14 empat belas hari kerja apabila tempat cuti dari ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. PNS tersebut sulit transportasinya, perpanjangan cuti tersebut dapat diberikan bila PNS yang mengajukan cuti mengajukan izin penambahan cuti kepada pimpinan. b. Cuti karena sakit PNS yang sakit dapat memperoleh cuti sakit seama 2 dua hari dengan memberikan informasi pada pimpinannya. PNS yang sakit lebih dari 3tiga hari disamping menginformasikan sakitnya pada pimpinan dengan melampirkan surat dari dokter. Bagi PNS wanita yang mengalami keguguran kandungannya dapat memeproleh sakit selama 1,5 bulan. Bagi PNS yang sakitnya lebih dari 15 hari yag bersangkutan harus melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk. Unutk PNS yang sakitnya sampai menahun lebih dari 1 tahun maka diadakan pengujian kepada PNS yang ditunjuk. Kesimpulan dari hasil pengujian ini mnyatakan bahwa: · PNS yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya dengan memperoleh uang tunggu bila ada kemungkinan untuk sembuh. · PNS yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai, jika tidak ada kemungkinan untuk sembuh. c. Cuti karena alasan penting Setiap PNS diberikan cuti karena alasan penting setelah mengajukan permohonan dan memperoleh izin tertulis dari pejabat yang berwe- nang. Apabila dalam kondisi yang mendesak sehingga tertulis dari pejabat yang berwenang belum turun, maka pejabat tertinggi dmana PNS bekerja dapat memberikan izin sementara, kemudian disampai- kan kepada pejabat yang berwenang. Setelah menerima pemberita- huan pejabat yang berwenang segera memberikan keputusan cuti karena alasan penting pada PNS yang mengajukan cuti. Pemberian cuti karena alasan penting, karena: · Bapakibu,suamiistri, anak, adik, mertua, menantu sakit keras