TUJUAN PERENCANAAN SDM Manajemen SDM di Pemerintahan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik. Merupakan hal yang wajar bahwa apabila seseorang mengambil keputusan tentang masa depan yang diinginkan- nya, ia berangkat dan kekuatan dan kemampuan yang sudah dimilikinya sekarang. Berarti perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam organisasi. Inventarisasi tersebut antara lain menyangkut: a. jumlah tenaga kerja yang ada, b. berbagai kualifikasi nya, c. masa kerja masing-masing, d. pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik karena pendidikan formal maupun karena program pelatihan yang pernah diikuti, e. bakat yang masih perlu dikembangkan, f. minat pekerja yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaannya sekarang. Hasil inventarisasi demikian sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas- tugas sekarang, akan tetapi untuk paling sedikit empat kepentingan di masa depan, yaitu: a. promosi orang-orang tertentu mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan, b. peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama, c. dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas dan jabatannya tidak mengalami perubahan, d. dalam hal terjadinya alih tugas yang berarti seseorang mendapat tugas atau jabatan baru tanpa perubahan eselon dalam hierarki organisasi. Kedua: Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan produktivitas kerja dan tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan. Hal ini dapat terwujud melalui adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu, seperti peningkatan disiplin kerja dan peningkatan keterampilan sehingga setiap orang menghasilkan sesuatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. Tidak dapat disangkal bahwa peningkatan produktivitas kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi mutlak perlu dijadikan sasaran perhatian manaje- men. Perhatian dan usaha demikian penting antara lain karena: 1. Penelitian dan pengalaman banyak orang menunjukkan bahwa potensi para karyawan belum selalu sepenuhnya digali dan diman- faatkan. Artinya, biasanya terdapat kesenjangan antara kemampuan efektif dan nil dengan kemampuan potensial. 2. Selalu terjadi perubahan dalam proses produksi barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi, baik karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun karena perubahan tuntutan para konsumen dalam arti mutu, kuantitas dan bentuk sesuai dengan perkembangan jaman. 3. Bentuk, jenis dan intensitas persaingan antara berbagai perusahaan yang mungkin saja meningkat dan ada kalanya berkembang tidak sehat terutama apabila makin banyak perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sejenis. Dengan demikian jelas terlihat bahwa terdapat kaitan yang sangat erat antara peningkatan produktivitas dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Ketiga: Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penen- tuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah maupun kualifikasi untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggara- kan berbagai aktivitas baru kelak.Agar organisasi memperoleh tenaga- tenaga yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, titik tolak yang tidak ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. boleh dilupakan adalah: 1. Tujuan dan sasaran strategik yang ingin dicapai dalam satu kurun waktu tertentu di masa depan; 2. Tenaga kerja yang sudah berkarya dalam organisasi diihat bukan hanya dan segi jumlah dan tugasnya sekarang, akan tetapi juga potensi yang dimilikinya yang perlu dan dapat dikembangkan sehingga mampu melaksanakan tugas baru nanti; 3. Kebijaksanaan yang dianut oleh organisasi tentang “lateral entry points”. Artinya, perlu kejelasan apakah dalam hal terjadinya lowongan, pengisiannya diutamakan oleh tenaga kerja yang sudah ada dalam organisasi yang dikenal dengan istilah “promosi dan dalam” ataukah mengisi lowongan yang terjadi, terutama jabatan manajerial, terbuka pula kesempatan bagi tenaga-tenaga barn yang Sengaja direkrut untuk itu dan luar organisasi. Memang benar bahwa karena berbagai pertim- bangan, terutama yang bersifat psikologis dan motivational, sebaiknya organisasi menganut kebijaksanaan “promosi dan dalam.” Akan tetapi mungkin saja ada faktor-faktor yang berakibat pada tidak selalu memungkinkan ditempuhnya kebijaksanaan seperti itu. Di samping itu diperlukan estimasi yang setepat mungkin tentang perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi, terutama yang akan mernpunyai dampak kuat bagi usaha dan kegiatan organisasi yang bersangkutan. Keempat: Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penanganan informasi ketenagakerjaan. Informasi demikian mencakup banyak hal, seperti: 1. jumlah tenaga kerja yang dimiliki, 2. masa kerja setiap pekerja, 3. status perkawinan dan jumlah tanggungan, 4. jabatan yang pernah dipangku,