PENDAHULUAN Manajemen SDM di Pemerintahan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan konsep yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam menyusun regulasi manajemen SDM, sehubungan dengan hal itu dalam buku ini akan dipaparkan dan dijelaskan berbagai teori dan konsep manajemen SDM yang akan memperkaya dalam pemahaman kita terhadap regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Disamping itu untuk memperkaya pemahaman kita terhadap implementasi dari berbagai konsep manajemen SDM yang telah dikemukakan maka perlu adanya eksplorasi dan identifikasi implemen- tasi dari berbagai konsep tersebut dalam praktek penyelenggaraan pengelolaan SDM di pemerintahan. Implementasi peraturan dan aplikasi dari berbagai konsep tersebut dapat berwujud praktek baik good prac- tice mapun praktek buruk bad practice. Good practice tentu saja dapat dijadikan sebagai teladan untuk dikembangkan di unit organisasi yang lain, sedangkan bad practice diharapkan dapat dijadikan pelajaran untuk tidak dilakukan dan diterapkan di organisasinya. Sebelum membahas teori dan konsep manajemen SDM beserta aplikasinya di organisasi pemerintahan maka perlu diketahui terlebih dahulu beberapa hal yang mendasar sebagai pengantar untuk memahami isi buku ini lebih lanjut. Beberapa hal tersebut menyangkut terminologi dan pengertian manajemen sumberdaya manusia MSDM, perbedaan manajemen SDM di pemerintahan dan swasta, arti penting pengelolaan SDM di pemerintahan, dan manajemen sumberdaya manusia sebagai basis reformasi birokrasi pemerintah.

A. TERMINOLOGI DAN PENGERTIAN MANAJEMEN SDM

Istilah manajemen SDM sering disepadankan dengan istilah manajemen personalia, manajemen sumberdaya insani, manajemen kepegawaian, manajemen perburuhan, maanajemen tenaga kerja, admi- nistrasi personil, adaministrasi kepegawaian, dan berbagai istilah lainnya. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. Untuk istilah tersebut sering dipergunakan saling menggantikan, bahakan lebih jauh, penggunaan istilah yang saling berganti tersebut bisa menimbulkan berbagai macam kerancuan dan ketidak konsistenan dalam penggunaan istilah, apabila tidak diterapkan dalam konteks subyek yang dikaji dengan benar Suwatno, 2011:28. Apa yang menjadi keraguan tersebut memang bisa kita rasakan, penggunaan istilah secara tepat dan benar banyak tergantung dari kontek pembahasan. Dalam buku ini tidak sejauh itu untuk menggali terminologi dari menajemen SDM, istilah manajemen SDM dipergunakan secara umum dan dibatasi pada sektor publik atau pemerintahan. Dalam kontek secara umum istilah manajemen SDM telah dipakai di berbagai disiplin ilmu baik yang ada di sektor swasta maupun sektor publik atau pemerintahan. Dari segi peristilahan dapat ditelusuri dari dua kata “manajemen” dan “sumberdaya manusia”. Manajemen diadopsi dari kata management. Adapun asal kata management tersebut merupakan pengembangan dara kata asal bahasa Latin yaitu manus yang berarti tangan, dan kemudian berkembang menjadi maneggiare yang berarti menangani Sulistiyani, 2003:7. Dalam kontek organisasi istilah manajemen berarti melakukan pencapaian tujuan organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain George. R. Terry,1960, sedangkan Harold Koontz dan Cyril 0. Donnel 1959 mengartikan manajemen sebagai penyelesaian pegawai melalui orang lain, demikian juga John M. Pfifner 1960 masih menganggap bahwa manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas- tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari ketiga pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa manajemen berhubu- ngan dengan pengarahan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ketiga pendapat tersebut belum ada penjelasan bagaimana cara melakukan pengarahan untuk mencapai tujuan organisasi, oleh karena ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan itu Stoner dan Freeman 1971 lebih lanjut menjelaskan bahwa manaje- men adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari pendapat Stoner dan Freeman tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan sumberdaya dalam organisasi tidak hanya sumberdaya manusia saja tetapi juga ada sumberdaya yang lain. Dengan demikian Sulistiyani 2003:8 menyimpulkan bahwa manajemen hendaknya dipahami sebagai aktivitas untuk menggerakkan dan mense- rasikan sumberdaya manusia dan sumber daya lain dalam rangka mela- kukan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumberdaya organisasi secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu: sumber daya manusia human resources, dan sumber daya non manusia non-human resources. Sumberdaya manusia meliputi semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam organisasi, yang masing-masing memiliki peran dan fungsi. Sumberdaya manusia adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi potensi fisik dan non fisik, potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi pada seseorang dan potensi non fisik adalah kemampuan seorang yang terakumulasi baik dari latar belakang penge- tahuan, intelegensia, keahlian, keterampilan dan human relations Sulistiyani, 2003:9. Sedangkan menurut H. Hadari Nawawi 2000 yang dimaksudkan sebagai SDM adalah meliputi tiga pengertian yaitu: 1 Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan, 2 Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya, dan 3 Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal material non-finansial di dalam organisasi, yang dapat ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. diwujudkan menjadi potensi nyata real secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Dalam kontek organisasi maka kehadiran sumberdaya manusia menjadi penentu dalam pencapaian tujuan dari organisasi. Tanpa danya sumberdaya manusia yang unggul maka tujuan organisasi tidak akan bisa dicapai. Sebagaimana sumberdaya yang lain, misalnya keuangan, prasarana, sarana, peraturan; sumberdaya manusia juga harus dikelola dan ditangani secara profesional dengan melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Dari kedua terminologi tersebut maka dapat dipadukan bahwa manajemen SDM merupakan upaya pengelolaan SDM yang dilakukan dengan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Dari terminologi singkat tentang manajemen SDM sebenarnya secara konseptual banyak para ahli untuk perlu mengemukakan penger- tian dan batasan mengenai manajemen sumberdaya manusia secara utuh yang dilandasi oleh dinamika praktek penyelenggaraan urusan sum- berdaya manusia. Menurut Flipo 1989, manajemen sumber daya man- usia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat, sedangkan menurut French dalam Soekodjo, 1991 manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi. Menurut Veithzal Rivai 2009:1, manajemen SDM merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorga- nisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat juga dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepega- waian. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen