○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
diri sendiri, dan pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan.Rivai, 2004:357
Samsudin 2009:187 mengungkapkan bahwa, “ Kompensasi adalah harga untuk jasa yang diterima atau diberikan oleh orang lain bagi
kepentingan sesorang atau badan hukum. Dessler juga mengungkapkan bahwa kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imabalan yang
diberikan kepada karayawan dan timbul dari pekerjaannya karyawan itu. Kompenasasi mempunyai dua aspek. Pertama, pembayaran keua-
ngan langsung financial dalam bentuk upah, gaji insentif, komisi, dan bonus dan kedua pembayaran tidak langsung non financial dalam
bentuk tunjangan keuangan, seperti asuransi dan uang liburan yang dibayarkan perusahaan.
Shimamora 1994:541 menyebutkan bahwa komponen-komponen kompensasi adalah kompensasi finansial yang terdiri dari gaji, bonus,
dan asuransi kesehatan serta fasilitas. Kompenasasi non financial berupa kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk memban- tu organisasi untuk mencapai keberhasilan strategi dan menjamin
terciptanya kedilan internal dan kesternal. Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan akan dikompensasi secara adil dengan
membandingkan pekerjaan yang sama dipasar kerja. Kadang-kadang tujuan ini bisa menimbulkan konflik satu sama lain.
C. FUNGSI DAN TUJUAN KOMPENSASI
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan seba- gai balas jasa untuk kinerja mereka. Pemberian kompensasi merupakan
salah satu tugas yang paling kompleks, tetapi juga salah satu aspek yang paling berarti bagi karyawan maupun perusahaan.
Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tingkat kompensasi
absolut karyawan menentukan skala kehidupannya, sedangkan kom- pensasi relatif menunjukkan status martabat dan “harga” mereka. Oleh
karena itu, bila para karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka bisa turun
secara dramatis. Program-program kompensasi penting bagi perusahaan, karena
mencerminkan upaya organisasi yang bersangkutan untuk memper- tahankan sumber daya manusianya. Kompensasi harus diadministrasikan
dengan tepat, agar perusahaan tidak kehilangan para karyawannya yang baik dan tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk menarik, menyeleksi,
melatih, dan mengembangkan penggantinya. Kompensasi merupakan alat pengikat perusahaan terhadap karyawan-
nya, faktor penarik bagi calon karyawan dan faktor pendorong seseorang menjadi karyawan. Dengan demikian, kompensasi mempunyai fungsi
yang cukup penting di dalam memperlancar jalannya roda perusahaan. Menurut Martoyo 1994, fungsi kompensasi adalah:
a. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif Kompensasi yang tinggi pada seorang karyawan mempunyai implikasi
bahwa organisasi memperoleh keuntungan dan manfaat maksimal dari karyawan yang bersangkutan karena besarnya kompensasi sangat
ditentukan oleh tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan yang bersangkutan. Semakin banyak pegawai yang diberi kompensasi
yang tinggi berarti semakin banyak karyawannya yang berprestasi tinggi. Banyaknya karyawan yang berprestasi tinggi akan mengurangi
pengeluaran biaya untuk kerja-kerja yang tidak perlu yang diaki- batkan oleh kurang efisien dan efektivitasnya kerja. Dengan demikian
pemberian kompensasi dapat menjadikan penggunaan SDM secara
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
lebih efisien dan lebih efektif. b. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Sistem pemberian kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil
dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya pemberian kompensasi yang kurang baik dapat menyebabkan gejolak
di kalangan karyawan akibat ketidakpuasan. Pada gilirannya gejolak ketidakpuasan ini akan menimbulkan kerawanan ekonomi.
Sebagai bagian dari manajemen sumber daya manusia, pemberian kompensasi bertujuan untuk:
a Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan. Salah satu cara organisasi untuk memperoleh karyawan yang meme-
nuhi persyaratan qualified dapat dilakukan dengan pemberian sistem kompensasi. Sistem kompensasi yang baik merupakan faktor penarik
masuknya karyawan qualified. Sebaliknya, sistem kompensasi yang buruk dapat mengakibatkan keluarnya karyawan yang qualified dari
suatu organisasi. Sebagai contoh, eksodus secara besar-besaran karyawan dari perusahaan A ke perusahaan B merupakan indikasi
lebih baiknya sistem kompensasi yang ada pada perusahaan B dari pada perusahaan A.
b Mempertahankan karyawan yang ada Eksodus besar-besaran karyawan ke perusahaan lain juga menunjuk-
kan betapa besarnya peranan kompensasi dalam mempertahankan karyawan yang qualified.Sistem kompensasi yang kurang baik dengan
iklim usaha yangkompetitif dapat menyulitkan organisasiperusahaan dalam mempertahankan karyawannya yangqualified.
c Menjamin keadilan Pemberian kompensasi yang baik juga bertujuan untuk menjamin