○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
Kegiatan rekrutmen, seleksi dan diakhiri dengan penempatan meru- pakan kunci utama untuk memperoleh sumberdaya yang memenuhi
kualitas. Kesalahan dalam melakukan ketiga kegiatan tersebut akan membawa akibat fatal bagi organisasi. Ada sebagian asumsi bahwa
kinerja pegawai yang buruk dan tidak bisa dikembangkan merupakan akibat dari kesalahan dalam rekrutmen dan seleksi. Demikian juga
apabila ditemui pegawai yang tidak sesuai antara kemampuan dengan pekerjaan yang diemban bisa juga karena penempatannya yang salah.
H. KETENTUAN PENGATURAN REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN
Pelaksanaan proses rekrutmen di pemerintahan diatur dalam Undang- undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara yang baru.
Didalam undang-undang tersebut untuk proses rekrutmen dan seleksi disebut dengan istilah pengadaan pegawai. Sesuai dengan ketentuan
dari pasal 56 dan seterusnya, Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk mengisi kebutuhan Jabatan Administrasi danatau Jabatan Fungsional
dalam suatu Instansi Pemerintah. Pengadaan PNS di Instansi Pemerintah dilakukan berdasarkan penetapan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Menteri. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi,
masa percobaan, dan pengangkatan menjadi PNS. Setiap Instansi Pemerintah merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS. Setiap Instansi
Pemerintah mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat adanya kebutuhan jabatan untuk diisi dari calon PNS. Setiap warga negara In-
donesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS setelah memenuhi persyaratan.
Ketentuan untuk mengadakan seleksi diatur mulai dari pasal 62 dan seterusnya, dimana dalam penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS oleh
Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan, penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS terdiri dari 3 tiga
tahap, meliputi seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi bidang. Peserta yang lolos seleksi diangkat menjadi calon
PNS. Pengangkatan calon PNS ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian. Calon PNS wajib menjalani masa percobaan.
Masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Masa percobaan bagi calon PNS dilaksanakan selama 1 satu tahun. Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada calon PNS selama masa percobaan. Selanjutnya untuk calon PNS tersebut sebelum diangkat menjadi PNS
harus memenuhi persyaratan: lulus pendidikan dan pelatihan dan sehat jasmani serta rohani. Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan
tersebut diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Calon PNS yang
tidak memenuhi ketentuan diberhentikan sebagai calon PNS. Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah
janji. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan PNS dan tata cara sumpahjanji PNS akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Mengingat bahwa hingga sekarang peraturan pemerintah yang dimaksud belum diterbitkan maka peraturan pemerintah terdahulu yang
mengatur tentang hal yang sama masih tetap berlaku. Dengan melalui permen PAN dan RB nomor 9 tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, untuk pengadaan pegawai diberikan arahan yang mendetail untuk pelaksanaannya. Satu hal yang
baru membedakan dengan masa sebelumnya adalah adanya rekrutmen