KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM APARATUR DI INDONESIA

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. 11.gaji, tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan, dan fasilitas 12.disiplin 13.tata cara pemberhentian, pemberhentian sementara, dan peng- aktifan kembali PNS 14.pengelolaan program jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS 15.perlindungan 16.manajemen PPPK 17. pengangkatan, pemberhentian, pengaktifan kembali, dan hak kepegawaian PNS yang diangkat menjadi pejabat negara dan pim- pinan atau anggota lembaga nonstruktural 18.upaya administratif danbadan pertimbangan ASN 2 Peraturan Presiden 1. kedudukan, susunan organisasi, fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab sekretariat, tata kerja, sistem dan manajemen sum- ber daya manusia, serta tanggung jawab dan pengelolaan keuangan KASN 2. fungsi, tugas, dan kewenangan LAN 3. fungsi, tugas, dan kewenangan BKN 3 Peraturan Menteri seleksi dan tata cara pembentukan tim seleksi KASN

B. AZAS, PRINSIP, NILAI DASAR DAN KODE ETIK

Setiap peraturan yang bersifat umum pasti mempunyai azas, prinsip, dan nilai dasar; didalam kebijakan pengelolaan SDM aparatur juga menggunakan aturan dasar yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas: a. kepastian hukum; ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan b. profesionalitas; c. proporsionalitas; d. keterpaduan; e. delegasi; f. netralitas; g. akuntabilitas; h. efektif dan efisien; i. keterbukaan; j. nondiskriminatif; k. persatuan dan kesatuan; l. keadilan dan kesetaraan; dan m. kesejahteraan. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut: a. nilai dasar; b. kode etik dan kode perilaku; c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. kualifikasi akademik; f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan g. profesionalitas jabatan. Nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi: a. memegang teguh ideologi Pancasila; b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah; c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia; d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama; m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier. Kode etik meliputi: Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perila- ku agar Pegawai ASN: b. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berin- tegritas tinggi; c. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; d. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perun- dang-undangan; f. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan pera- turan perundang-undangan dan etika pemerintahan; g. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; h. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan jawab, efektif, dan efisien; i. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; j. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedi- nasan; k. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, ke- kuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; l. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan m. melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

C. LINGKUP MSDM DALAM REGULASI PEMERINTAH

Bila ditinjau dari ruang lingkupnya maka MSDM lebih bersifat makro, MSDM mempersoalkan hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia yang bekerja pada sektor modern atau yang terikat hubungan kerja, seperti sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan-perusahaan, di sektor pemerintah dan sektor publik lainnya, serta mempersoalkan hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang bekerja sendiri atau yang tidak terikat hubungan kerja seperti sumber daya manusia yang bekerja pada sektor informal. Manajemen SDM mempersoalkan hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang bekerja di sektor formal, mulai dari analisis jabatan, rekruitmen sumber daya manusia, seleksi sumber daya manusia, penempatan, penilaian prestasi kerja, promosi dan mutasi, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta pelepasan kembali