Penyaringan pelamar LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES SELEKSI

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan mengonfirmasikan kebenaran informasi yang diberikan secara tertulis. Wawancara bisa menjadi tidak efektif bila. Pertama, pewawancara memiliki kedudukan yang lebih kuat dibanding yang diwawancarai dimana pelamar akan merasa gugup dan canggung dalam menghadapi wawancara sehingga mempengaruhi hasil penilaian pelamar. Dengan demikian kemampuan sebenarnya dari pelamar tidak terlihat. Ke- dua , karena wawancara menentukan nasib pelamar maka pelamar akan menunjukkan hal yang baik-baik saja. Ketiga, pewawancara sering mem- berikan pernyataan yang tidak relevan sehingga pelamar akan membe- rikan jawaban panjang lebar dan menghamburkan tujuan yang sebenar- nya. Wawancara yang baik memfokuskan pada upaya melihat kemam- puan calon tenaga kerja dan persyaratan kerja. Wawancara semacam itu diharapkan dapat melihat kemungkinan keberhasilan calon dalam menjalankan pekerjaannya.

6. Tes kesehatan atau fisik,

Tes ini tidak kalah penting dengan tes lain. Meskipun begitu, semua calon tenaga kerja harus menjalankan tes untuk melihat apakah calon memiliki penyakit atau tidak. Tes ini dapat dilakukan pada saat awal atau akhir, tergantung pada apa yang diharapkan organisasi dari pro- gram seleksi secara keseluruhan. Tes kesehatan fisik ini sangat penting terutama untuk jenis-jenis pekerjaan yang memang diperlukan persya- ratan kesehatan fisik yang mutalak, misalnya orang yang bekerja berkai- tan dengan variasi warna yang akurat, tidak boleh ada pegawai yang mempunyai kekurangaan fisik berupa buta warna.

7. Pengambilan keputusan manjemen

Jika pelamar sudah menjalankan beberapa tes, pelamar siap berga- bung dengan organisasi. Organisasi akan mengambil keputusan dengan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. menawarkan tenaga kerja dengan beberapa cara seperti pemberitahuan lewat pos, telepon, media massa, atau pengumuman di tempat seleksi.

F. PENGERTIAN PENEMPATAN SDM

Penempatan karyawan adalah menempatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan dan kopetensinya. Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan andal perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan mengisi peker- jaan yanga ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penem- patan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru. Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan peru- sahaan, karena penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam mencapi tujuan yang diharapkan. Penempatan merupakan proses penugasan pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugasjabatan baru atau jabatan yang berbeda. Penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karya- wan cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. Penempatan pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian penempatan pegawai adalah kebijaksanaan sumber daya manusia untuk menetukan posisisi jabatan seseorang. Sumber: www.psychologymania.com