Pelaksanaan Sistem Kompensasi Di Pemerintah Daerah
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
Pekerjaan yang terdapat dalam SKPD ini merupakan pekerjaan ru- tin yang menuntut untuk dikerjakan tepat pada waktunya karena akan
terkait satu dengan yang lain. Misalnya pada proses penerimaan CPNS, pada awalanya merupakan tugas pokok dan fungsi bidang mutasi, namun
selanjutnya setelah terdapat pengumuman hasil, pembuatan kartu pegawai serta pendataan calon pegawai negeri sipil baru adalah tugas
dari sekretariat BKD, setelah itu akan dibutuhkan penyelenggaraan diklat prajabatan yang wajib dilakukan sebagai persyaratan menjadi Pegawai
Negeri SIpil, hal ini merupakan tugas bidang pendidikan dan pelatihan, Sementara itu, bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai akan
memproses Taspen sebagai persayaratan untuk pengurusan pensiun pegawai seteleh mencapai batas pensiun nantinya. Begitu sterusnya
rutinitas penerimaan CPNS setiap tahun, selain itu masih banyak lagi tugas serta hal-hal terkait dengan kepegawaian yang dilaksanakan di
BKD. Dalam pelaksanaan keseluruhan pekerjaan, sebagian pegawai akan
merasa diberikan penghargaan atas tugas-tugas menarik yang diserahkan, sehingga pegawai dapat mengeksplorasi diri dan kemampuan, selain itu
tantangan atas pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan merupakan salah satu bentuk kompensasi yang secara tidak langsung dapat menjadi
faktor pendorong munculnya motivasi sehingga akan tumbuh kinerja yang baik. Dengan telah terealisasinya kinerja yang baik tersebut,
pengakuan oleh pimpinan serta rasa bangga atas pencapaian yang diperoleh akan menjadi sebuah penghargaan secara tidak langsung.
Dalam setiap organisasi, tentu tidak seluruh pegawai memilki keinginan dan kepentingan yang sama untuk maju, terlebih lagi di
lingkungan pegawai negeri sipil, yang telah banyak diketahui oleh masyarakat awam, bahwa tidak semua pegawai negeri sispil memilki
semangat dan etos kerja yang tinggi. Namun, pada badan kepegawaian
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
daerah, dituntut peran aktif pada seluruh unit serta masing-masing individu dalam organisasi. Karena seringkali terdapat pekerjaan-pekerjaan
yang sangat penting dan harus dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, dituntut seluruh elemen berperan aktif. Nilai tambah yang
menjadi penghargaan dan dapat menumbuhkan motivasi dari organi- sasai ini adalah adanya tantangan tugas dan tanggung jawab menjadi
sebuah kompensasi atau bentuk penghargaan yang menjadikan seluruh pegawai yang ada dialamnya berperan aktif mewujudkan target dan
tujuan organisasi. b. Lingkungan pekerjaan
· Kebijakan-kebijakan yang sehat
Sebagai salah satu bentuk kompensasi non financial yang sangat penting untuk diwujudkan dalam sebuah organisasi. Pada Badan
Kepegawaian Daerah sendiri, kebijakan-kebiajakn yang muncul selalu terkait dengan aturan serta ketepatan dalam pelaksanaan tugas.
· Supervisi yang kompeten
Pelaksanaan supervisi terhdapa pelaksanaan pekerjaan serta proses- nya, menjadi salah satu hl penting yang dapat dijadikan acuan
pelaksanakn pekerjaan kearah yag lebih baik. Hal ini merupakan salah satu bentuk pemberian penghargaan terhadap proses kerja yang
telah dilakukan, karena bagaimanapun juga, pegawai membutuhkan pengakuan atas pekerjaan yang dilakukan dan hasilnya, dengan
supervisi inilah dapat diketahui sejauh mana rentang nilai yang dapat diberikan atas kinerja yang diberikan untuk organisasi.
· Kondisi kerja yang menyenangkan dan Lingkungan kerja yang aman,
Badan Kepegwaian daerah Kabupaten Lombok Tengah, memilki tugas pokok dan fungsi yang amat vital dalam pengelolaaan pegawai. Terkait
dengan hal ini, situasi dan kondisi suasana dan lingkungan kerja menjadi sangat berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
tersebut. Adapun situasi kerja yang menumbuhkan budaya organisasi dalam
SKPD ini berkembang dengan baik. Adanya hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan, serta kemampuan kerja sama yang tetap
diarahakan untuk pemenuhan tujuan dan target organisas antar pegawai tetap dapat dilakukan. Kondisi fisik tempat kerja seperti cahaya,
temperatur, ventilasi, waktu istirahat, keselamatan dan kesehatan kerja serta tata ruang dapat diatur dengan baik dan disesuaikan dengan
kebutuhan pegawai. Sampai sejauh ini, penulis juga merasakan situasi yang kondusif untuk tetap melaksanakan aktivitas rutin melaksanakan
pekerjaan sehari-hari. Kompensasi merupakan istilah luas yang terkait dengan imbalan-
imbalan finansial yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan- hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada
umumnya sistem kompensasi yang ada dalam lembaga pemerintahan telah diatur dalam Undang-undang kepegawaian dan Peraturan
pemerintah yang trekait dengan hal tersebut. Telah ada aturan yang dibentuk secara formal untuk menjadi acaun pemberian gaji dan
tunjangan serta penghargaan lainnya yang diperuntukkan bagi pegawai yang memilki kinerja yang baik.
PERTANYAAN UNTUK EVALUASI
1. Jelaskan pengertian dan manfaat dari kompensasi? 2. Apa perbedaan antara kompensasi dengan gaji?
3. Jelaskan fungsi dan tujuan kompensasi? 4. Jelaskan hubungan antara kompensasi dengan kinerja?
5. Jelaskan beberapa ketentuan sistem kompensasi di pemerintahan?
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini diharapkan pembaca dapat: 1. Memahami konsep pemutusan hubungan kerja.
2. Mengetahui perbedaan pemutusan hubungan dalam kondisi normal dan kondisi tidak normal.
3. Mengetahui gambaran umum program pelatihan purnakarya. 4. Memahami ketentuan pengaturan mengenai pemutusan hubungan kerja di
pemerintahan? 5. Menganalisis manfaat program pelatihan purnakarya dengan pemutusan
hubungan kerja.
Deskripsi Singkat
Unsur dari manajemen SDM yang paling akhir adalah tentang pemutusan hubungan kerja dan pensiun. Pemutusan hubungan kerja apabila seorang pegawai ingin
berhenti atau diberhentikan sebelum masa kerjanya berakhir, sedangkan pensiun adalah pemberhentian pegawai setelah masa kerjanya selesai. Pengelolaan pensiun
bagi suatu organisasi harus berhati-hati karena berhubungan dengan orang yang telah mempunyai masa bakti dan sudah banyak berkontribusi bagi organisasi.
Pemutusan hubungna kerja yang demikian harus dapat memberikan harapan baru bagi pegawai dan mereka harus merasa masih merupakan bagian dari organisasi.
Dan yang paling penting bahwa memasuki masa pensiun setiap pegawai jangan sampai dihinggapi rasa stres karena merasa sudah tidak dipakai lagi. Pada bab ini
akan dibahas mengenai konsep pemutusan hubungan kerja, pemutusan hubungan kerja dalam kondisi normal dan tidak normal, perlunya pelatihan purnakarya bagi
pegawai yang akan menghadapi masa pensiun, dan ketentuan peraturan dalam pemutusan hubungan kerja di pemerintahan.
BAB 10
Pemutusan Hubungan Kerja dan Pensiun
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan