SASARAN EVALUASI KINERJA Manajemen SDM di Pemerintahan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan apa yang harus diberikan kepada pegawai yang berkinerja tinggi atau rendah dan bagaimana prinsip pemberian kompensasi yang adil. 6. Komunikasi Evaluasi merupakan dasar untuk komunikasi yang berkelanjutan antara atasan dan bawahan menyangkut kinerja pegawai. dalam Darma 2009:14 Berdasarkan pendapat di atas, sistem evaluasi kinerja sebagaimana yang dikembangkan di atas sangat membantu sebuah manajemen kerja baik instansi pemerintah maupun swasta untuk memperbaiki kinerja pegawai yang kuarang maksimal, tujuan evaluasi kinerja ini untuk membangun semangat kerja para pegawai dan mempertahankan kinerja yang baik dan memperbaiki komuniasi kerja. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya evaluasi kinerja pegawai antara lain: a. Perbaikan Prestasi Kerja b. Feed back dari performance appraisal memungkinkan karyawan, manajer dan HRD memperbaiki kegiatan mereka dalam rangka perbaikan prestasi. c. Penyesuaian Kompensasi d. Evaluasi kinerja membantu decision maker dalam menentukan kenaikan upah, bonus, intensif dan bentuk kompensasi lainnya. e. Keputusan Penempatan, Promosi, transfer mutasi dan demosi didasarkan pada prestasi masa lalu. f. Kebutuhan untuk Pelatihan Pengembangan, Evaluasi prestasi mengarahkan pada perlunya pelatihan atau potensi yang perlu dikembangkan. g. Perencanaan Pengembangan Karier, Feed back kinerja mengarah- kan keputusan untuk meneliti jalur karir tertentu. h. Mengetahui penyimpangan dalam proses staffing, mencerminkan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. kekuatan kelemahan prosedur staffing. i. Identifikasi ketidakakuratan informasi dari analisis jabatan, rencana SDM atau unsur lain dari sistem informasi HRD. j. Membantu mendiagnosa kesalahan dalam desain pekerjaan job de- sign. k. Menciptakan kesempatan kerja yang adil. l. Membantu menghadapi tantangan eksternal yang mempengaruhi kinerja karyawan.

E. EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI MASA ORDE BARU

Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil, adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak- berhasilan seorang Pegawai Negeri Sipil, dan untuk mengetahui kekura- ngan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembi- naan Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan berda- sarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Unsur-unsur yang dinilai dalam melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah: · kesetiaan; · prestasi kerja; · tanggungjawab; ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan · ketaatan; · kejujuran; · kerjasama; · prakarsa; dan · kepemimpinan. Kesetiaan Yang dimaksud dengan kesetiaan, adalah kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Unsur kesetiaan terdiri atas sub-sub unsur penilaian sebagai berikut: · Tidak pernah menyangsikan kebenaran Pancasila baik dalam ucapan, sikap, tingkah laku, dan perbuatan; · Menjunjung tinggi kehormatan Negara dan atau Pemerintah, serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepenti- ngan diri sendiri, seseorang, atau golongan; · Berusaha memperdalam pengetahuan tentang Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, serta selalu berusaha mempelajari haluan Nega- ra, politik Pemerintah, dan rencana-rencana Pemerintah dengan tuju- an untuk melaksanakan tugasnya secara berdayaguna dan berhasil- guna; · Tidak menjadi simpatisananggota perkumpulan atau tidak pernah terlibat dalam gerakan yang bertujuan mengubah atau menentang Pancasila Undang-Undang Dasar 1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau Pemerintah; · Tidak mengeluarkan ucapan, membuat tulisan, atau melakukan tinda- kan yang dapat dinilai bertujuan mengubah atau menentang Panca- sila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang Pegawai Negeri