Wawancara mendalam LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES SELEKSI

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan

G. METODE SELEKSI DAN PENEMPATAN

Sebelum mengadakan seleksi dan penempatan pegawai dalam hal ini perlu melihat metode-metode apa yang cocok untuk dipakai dalam seleksi dan penempatan pegawai. Adapun metode-metode yang harus ditempuh sebagaimana dikemukakan oleh Sulistiyani 2003:165 antara lain: 1 Menentukan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia 2 mengupayakan persetujuan anggaran untuk mengadakan dan atau mengisi jabatan- jabatan; 3 mengembangkan kriteria seleksi yang valid; 4 pengadaan rekruitment; 5 mengadakan test atau sebaliknya men-screening para pelamar; 6 menyiapkan daftar dan para pelamar yang berkualitas 7 mengadakan seleksi pelamar yang paling berkualitas. Ada beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam rangka pengadaan seleksi dan penempatan pegawai. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi tersebut adalah sebagai berikut: a. Informasi analisis jabatan yang memberikan deskripsi jabatan, spesialisasi jabatan dan stantard prestasi yang seharusnya ada dalam setiap jabatan tersebut. b. Rencana-rencana sumber daya manusia yang memberikan informasi kepada manajer tentang tersedia tidaknya lowongan pegawai dalam suatu instansi. c. Keberhasilan fungsi rekrutmen yang akan menjamin manajer bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih. Setelah diperoleh pegawai yang diinginkan sebagai akhir dari proses seleksi, maka tahap berikutnya adalah mempersiapkan untuk ditempat- kan pada unit kerja yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. Kegiatan rekrutmen, seleksi dan diakhiri dengan penempatan meru- pakan kunci utama untuk memperoleh sumberdaya yang memenuhi kualitas. Kesalahan dalam melakukan ketiga kegiatan tersebut akan membawa akibat fatal bagi organisasi. Ada sebagian asumsi bahwa kinerja pegawai yang buruk dan tidak bisa dikembangkan merupakan akibat dari kesalahan dalam rekrutmen dan seleksi. Demikian juga apabila ditemui pegawai yang tidak sesuai antara kemampuan dengan pekerjaan yang diemban bisa juga karena penempatannya yang salah.

H. KETENTUAN PENGATURAN REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN

Pelaksanaan proses rekrutmen di pemerintahan diatur dalam Undang- undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara yang baru. Didalam undang-undang tersebut untuk proses rekrutmen dan seleksi disebut dengan istilah pengadaan pegawai. Sesuai dengan ketentuan dari pasal 56 dan seterusnya, Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk mengisi kebutuhan Jabatan Administrasi danatau Jabatan Fungsional dalam suatu Instansi Pemerintah. Pengadaan PNS di Instansi Pemerintah dilakukan berdasarkan penetapan kebutuhan yang ditetapkan oleh Menteri. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan pengangkatan menjadi PNS. Setiap Instansi Pemerintah merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS. Setiap Instansi Pemerintah mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat adanya kebutuhan jabatan untuk diisi dari calon PNS. Setiap warga negara In- donesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS setelah memenuhi persyaratan. Ketentuan untuk mengadakan seleksi diatur mulai dari pasal 62 dan seterusnya, dimana dalam penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdasarkan