114
6.3.4. Basis Data Harga Jagung Pada Setiap Tingkatan Rantai Pasok
Basis data harga jagung di tingkat petani merupakan basis data yang digunakan untuk menyimpan harga jagung di tingkat petani dalam dua tahun
terakhir. Basis data ini akan digunakan dalam menentukan kesepakatan harga dalam model penyeimbangan risiko rantai pasok dengan menggunakan metode
stakeholder dialog. Data ini merupakan data nyata yang diperoleh di lapangan
untuk dapat mensimulasikan dan menentukan harga jagung yang sesuai dengan kondisi nyata. Basis data ini terutama digunakan untuk memprediksi harga
jagung di tingkat petani dengan menggunakan metode season hold winter’s.
6.3.5. Basis Data Mitigasi Risiko Rantai Pasok
Basis data mitigasi risiko rantai pasok digunakan untuk menginputkan, menyimpan, menampilkan dan mengupdate data yang berkaitan dengan model
mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok. Data-data yang berkaitan dengan model ini adalah data risiko setiap tingkatan dan data metode dan alternatif
strategi mitigasi yang sesuasi dengan tingkat risiko dari setiap tingkatan rantai pasok. Untuk melakukan mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok akan
menggunakan model inferensi fuzzy yang direpresentasikan dengan menggunakan aturan inferensi fuzzy sugeno yang terdapat dalam model basis pengetahuan.
6.4. Sistem Manajemen Basis Pengetahuan
Sistem manajemen basis pengetahuan digunakan untuk mendapatkan solusi yang tepat dari permasalahan yang dihadapi sesuai dengan pendapat
beberapa pakar ahli yang direpresentasikan dalam basis pengetahuan. Beberapa representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem ini adalah representasi
penilaian pakar terhadap posibilitas, dampak dan paparan risiko rantai pasok yang digambarkan dengan fungsi keanggotaan fuzzy segitiga. Selain itu setiap nilai
variabel input dan output dari sistem evaluasi risiko juga direpresentasikan dengan menggunakan basis pengetahuan pakar berdasarkan pendekatan logika fuzzy.
Logika fuzzy juga digunakan untuk melakukan inferensi atau pengambilan solusi dalam melakukan evaluasi risiko dan mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok
dengan menggunakan aturan fuzzy IF-THEN.
115
6.5. Sistem Manajemen Dialog
Sistem manajemen dialog adalah sistem yang dirancang untuk mengatur interaksi antara penguna user dengan model sistem komputer aplikasi
komputer. Interaksi antara sistem dan pengguna tersebut dapat dilakukan dengan input data, pemilihan variabel input atau pemilihan skenario input sehingga
mendapatkan output sistem yang diinginkan pengguna. Untuk memudahkan pengoperasian sistem, digunakan sistem menu
sebagai pilihan yang dapat dipilih oleh pengguna dalam mengoperasikan sistem aplikasi model pengambilan keputusan manajemen risiko rantai pasok
komoditiproduk jagung. Selain itu sistem ini dapat digunakan oleh banyak pengguna dengan tampilan yang berbeda berdasarkan tingkatan pengguna sistem.
Tingkatan pengguna dalam aplikasi ini dibagi menjadi dua yaitu pengguna biasa dan pengguna admin. Pengguna biasa terbagi menjadi lima kategori yaitu
pengguna pada tingkat petani, pengguna pada tingkat pengepul, pengguna pada tingkat agroindustri, pengguna pada tingkat distributor dan pengguna pada tingkat
konsumen, sedangkan pengguna admin terbagi dua kategori yaitu pengguna admin channel master dan pengguna admin ahli. Pengguna biasa dapat
melakukan operasi sistem manajemen risiko sesuai dengan tingkatan pengguna, artinya data pada tingkatan yang satu tidak dapat diakses oleh pengguna pada
tingkatan yang lain, sedangkan pengguna admin dapat melakukan update seluruh data pada setiap tingkatan rantai pasok, karena pengguna admin merupakan
pengguna yang mempunyai hak untuk menjaga dan memelihara fungsionalitas data dan sistem.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam pemodelan sistem manajemen risiko rantai pasok produkkomoditas jagung adalah: kondisi cuaca atau iklim
terjadi secara normal dan setiap pelaku rantai pasok sadar akan pentingnya manajemen risiko rantai pasok untuk dapat mengendalikan kemungkinan risiko
yang tidak diinginkan. Rantai pasok jagung yang digunakan dalam model ini adalah rantai pasok yang berorintasi pemenuhan kebutuhan jagung untuk pakan
ternak sehingga perlu adanya kebutuhan nilai kualitas jagung yang harus dipenuhi ssesuai dengan kriteria untuk bahan baku industri pakan ternak unggas.