137
pedagang pengumpul. Adapun hasil tampilan sistem pendukung pengambilan keputusan di tingkat pedagang pengumpul untuk mengevaluasi risikonya dapat
diperlihatkan pada Gambar 50.
Gambar 50 Hasil evaluasi risiko di tingkat pedagang pengumpul Risiko yang paling dominan di tingkat pedagang pengumpul adalah
adanya variasi mutu pasokan bahan baku jagung. Untuk mengatasi risiko tersebut biasanya pedagang menggunakan metode pembelian dengan variasi harga sesuai
mutu jagung dari petani. Namun dengan cara ini sering merugikan pihak petani karena kurangnya pengetahuan tentang mutu di pihak petani, sehingga petani
sering dibohongi oleh pihak pedagang pengumpul dengan menyamaratakan berbagai kualitas dengan kualitas yang rendah.
7.2.3. Evaluasi Risiko Tingkat Agroindustri
Berdasarkan hasil evaluasi variabel risiko untuk setiap faktor risiko dominan di tingkat agroindustri sebagaimana terlihat pada Tabel 16, diperoleh
nilai risiko setiap faktor risiko di tingkat agroindustri dengan melakukan agregasi nilai risiko setiap variabel risikonya. Hasil evaluasi risiko di tingkat agroindustri
diperoleh bahwa tingkat risiko keempat faktor risiko dominannya yaitu risiko lingkungan, risiko harga, risiko pasokan dan risiko kualitas mempunyai nilai yang
138
sama yaitu sedang. Oleh karena itu hasil evaluasi risiko di tingkat agroindustri berdasarkan faktor risiko dominannya diperoleh bahwa risiko tingkat agroindustri
dalam jaringan rantai pasok jagung adalah sedang. Secara rinci hasil agregasi pengukuran risiko di tingkat agroindustri dapat dilihat pada Tabel 22. Kemudian
hasil verifikasi tampilan sistem pengambilan keputusan evaluasi risiko di tingkat agroindustri dapat dilihat pada Gambar 51.
Tabel 22 Hasil evaluasi risiko tingkat agroindustri berdasarkan faktor risiko dominan
Faktor risiko tingkat agroindustri
Bobot Nilai
risiko Risiko tingkat
agroindustri Risiko Lingkungan
0,198 Sedang
Sedang Risiko Harga
0,200 Sedang
Risiko Pasokan 0,263
Sedang Risiko Kualitas
0,340 Sedang
Gambar 51 Hasil evaluasi risiko di tingkat agroindustri Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan pihak agroindustri pakan
ternak diperoleh bahwa risiko kualitas pada tingkat agroindustri dipengaruhi oleh mutu pasokan bahan baku yang relatif rendah. Risiko harga dipengaruhi oleh
risiko fluktuasi harga bahan baku yang relatif tinggi. Kemudian risiko pasokan dipengaruhi oleh risiko keberagaman mutu pasokan yang menimbulkan
permasalahan dalam penggudangan dan penyimpanan karena produk yang rusak
139
akan cenderung untuk mengkontaminasi produk yang tidak rusak jika ditampung pada tempat yang sama. Untuk mengatasi risiko tersebut dapat dilakukan dengan
mengadakan kontrak pembelian dengan pihak pengumpul dengan persyaratan kualitas tertentu. Tetapi dalam kenyataan di lapangan hal ini tidak dapat
dilakukan karena komitmen mitra dalam kontrak tersebut yang relatif rendah sehingga proses pengadaan bahan baku yang dilakukan pihak agroindustri adalah
pembelian dengan persyaratan kualitas tertentu terhadap pihak pedagang pengumpul dan akan menolak jika pasokan tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan.
7.2.4. Evaluasi Risiko Tingkat Distributor
Berdasarkan hasil evaluasi variabel risiko untuk setiap faktor risiko dominan di tingkat distributor sebagaimana terlihat pada Tabel 17, diperoleh nilai
risiko setiap faktor risiko di tingkat distributor dengan melakukan agregasi nilai risiko setiap variabel risikonya. Hasil evaluasi faktor risiko di tingkat distributor
diperoleh bahwa tingkat risiko keempat faktor risiko dominannya yaitu risiko harga, risiko pasokan, risiko kualitas dan risiko penyimpanan mempunyai nilai
yang sama yaitu rendah. Oleh karena itu hasil evaluasi risiko di tingkat distributor berdasarkan agregasi faktor risiko dominannya diperoleh bahwa risiko tingkat
distributor dalam jaringan rantai pasok jagung adalah rendah. Secara rinci hasil agregasi pengukuran risiko di tingkat distributor dapat dilihat pada Tabel 23.
Kemudian hasil verifikasi tampilan sistem pengambilan keputusan evaluasi risiko di tingkat distributor dapat dilihat pada Gambar 52.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan beberapa pihak distributor komoditas jagung, diperoleh bahwa beberapa risiko yang perlu
diperhatikan di tingkat distributor adalah risiko harga karena adanya fluktuasi harga dan distorsi informasi pasokan dengan permintaan. Disamping itu juga
adanya risiko penyimpanan karena terjadinya penyusutan produk untuk mengatasi hal ini biasanya pihak distributor melakukan kerjasama dengan pelanggan dan
prosessor agroindustri dalam penjualan produk dengan peningkatan komitmen serta kepercayaan pada pelanggan.