Identifikasi risiko, dengan mengidentifikasi risiko, pengambil keputusan Pengkajian risiko, Pengkajian risiko dan memprioritaskannya diperlukan
16
sebagai isu kunci strategis yang berperan dalam perusahaan modern. Kerangka tool manajemen risiko berdasarkan kerangka kerja ini dapat diperlihatkan pada
Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka tools manajemen risiko rantai pasok NSW 2005
Penentuan dan penemuan kontek ,
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendefinisikan: 1 kontek internal untuk memastikan bahwa semua elemen penting diperhatikan dan untuk
memastikan bahwa keputusan risiko selalu mendukung tujuan umum dari perusahaan; 2 kontek eksternal seperti pasar, pesaing, peraturan pemerintah
untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman SWOT; 3 Obyek bisnis dari proses manajemen risiko seperti pengenalan produk baru,
pemilihan pemasok baru dan parameter lain yang sesuai seperti lingkup waktu, kebutuhan sumberdaya, peran dan tanggung jawab; 4 Kriteria risiko untuk
menentukan tingkat penerimaan risiko pada kejadian dan aktifitas tertentu. Secara rinci penjelasan dari setiap tahapan yang diperlihatkan pada Gambar 1 dapat
dilihat pada Tabel 1.
Int er
fac e
int er
ak tif
d an
ko la
bo rat
if Penentuan konteks
Identifikasi Risiko
Analisa Risiko
Evaluasi Risiko
Perlakuan Risiko Model risiko dan
mekanisme Query Pengetahuan risiko
awal Repository Pengukuran kualitatif
dan kuantitatif Sistem penunjang
keputusan Rencana mitigasi
risiko P
ro yek
tim y
an g b
er fok
us p
ad a
ris ik
o
17
Tabel 1 Detail kerangka kerja manajemen risiko rantai pasok Pinto 2006 No
Tahapan Keterangan
1. Penentuan
kontek 1. Kontek internal: tujuan umum perusahaan dalam
mendukung keputusan risiko 2. Kontek eksternal: pasar, pesaing, peraturan politik
diidentifikasi: dengan SWOT 3. Objek bisnis dari proses manajemen risiko:
pengenalan produk baru, pemilihan pemasok baru yang berkaitan dengan parameter: waktu, sumber
daya, peran dan tanggung jawab
4. Kriteria risiko untuk melihat tingkat penerimaan risiko untuk aktifitas dan kejadian tertentu
2. Analisis Risiko
1. Tujuan dari tahap ini: identifikasi, penjelasan dan estimasi risiko, agar dapat memilih tindakan
manajemen pada faktor risiko yang teridentifikasi. 2. Cara melakukan identifikasi untuk menjawab
pertanyaan: a. Apa yang dapat terjadi
b. Bagaimana hal ini dapat terjadi c. Mengapa hal ini dapat terjadi
3. Deskripsi risiko bertujuan untuk: menjelaskan struktur risiko, memfasilitasi komunikasi dan penjelasan
analisis kelompok 4. Estimasi risiko dapat dilakukan secara kuantitatif,
semi kuantitatif atau kualitatif dalam bentuk kemungkinan terjadi dan konsekuensi yang mungkin.
3 Evaluasi risiko
1. Tahapan ini melakukan perbandingan ukuran risiko dengan kritaria risiko yang ditetapkan.
2. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memutuskan apakah risiko dapat diterima atau memerlukan
perlakuan khusus. 3. Suatu risiko dapat diterima dengan beberapa alasan
seperti biaya perlakuan melebihi keuntungan, risiko tingkat rendah, tidak terdapat metode perlakuan
4 Perlakuan risiko 1. Tahapan ini akan mengambil tindakan jika pada tahap
sebelumnya risiko tidak dapat diterima 2. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi pilihan
alternatif untuk mengurangi konsekuensi atau untuk mengurangi kemungkinan akibat dari risiko
3. Strategi yang biasa dilakukan adalah: pengalihan risiko, mengambil risiko, penurunan risiko dan
eliminasi risiko.
Rajamani et al. 2006 secara konseptual mengusulkan bahwa kerangka kerja manajemen risiko mengikuti struktur tradisional dari hierarki strategis, taktis
dan operasional, dan diorganisasikan dalam lingkup proses yang berfokus pada