Stakeholder Dialogue dengan Optimasi Non Linier

61 regresi yang dinyatakan dengan interval sebagai nilai keanggotaan Tanaka et al. 1982. Karena koefisien regresi merupakan bilangan fuzzy, maka nilai Y sebagai variabel dependen yang diperkirakan juga bilangan fuzzy. Chang dan Ayyub 2001 telah menjelaskan tiga pendekatan dalam regresi fuzzy yaitu regresi possibilitas yang didasarkan pada meminimalkan ketidakjelasan sebagai kriteria optimal, pendekatan kedua yang didasarkan pada kesalahan kuadrat terkecil sebagai kriteria pengepasan fitting criteria dan pendekatan ketiga adalah digambarkan sebagai analisis regresi interval. Untuk pemodelan yang disajikan dalam penelitian ini menggunakan algoritma berdasarkan kesalahan kuadrat terkecil yang dikembagkan oleh Bargiela 2007. Regresi fuzzy possibilistas dari Tanaka dapat direpresentasikan dengan variabel terikat Y sebagai beriku: Y = A + A 1 x 1 + A 2 x 2 + ... .. + + ... + A j x j A k x k 17 di mana Y adalah output fuzzy, x = [x 1 , x 2 ,. . , X k .] T , adalah vektor input variabel bebas dengan nilai riil dan koefisien regresi masing-masing A j , j = 0,. . , K., diasumsikan sebagai bilangan fuzzy segitiga simetris dengan pusat α j dan C j setengah lebarnya, C j ≥ 0. Dalam regresi fuzzy, nilai penyimpangan antara nilai yang diamati variabel bebas dan nilai yang estimasi varibel terikat diasumsikan akibat dari ketidakjelasan sistem atau kekaburan dari koefisien regresi Tanaka et al. 1982. Dengan kata lain, menurut teori regresi fuzzy, nilai residual antara pengamatan penduga diakibatkan oleh ketidakpastian parameter dalam model dan bukan oleh kesalahan pengukuran Tseng Lin 2005. a Model regresi fuzzy dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai variabel terikat dan bebas sebagai berikut: b Data input dan output adalah bukan bilangan fuzzy c Data input dan output adalah bilangan fuzzy Data input adalah bukan bilangan fuzzy tetapi data output adalah bilangan fuzzy Choi Buckley 2008. Sebuah perkiraan interval biasanya terdiri dari batas atas dan batas bawah tertentu yang akan diperkirakan nilai yang tidak diketahui berada diantaranya dengan tingkat posibilitas yang ditentukan. Perkiraan interval berkaitan dengan 62 akurasi perkiraan sehubungan dengan target nilai yang diamati Durga Dimitri 2006. Penggunaan perkiraan interval dalam mesin pembelajaran adalah sesuai ketika berhadapan dengan fungsi multivariat dimana data yang tersedia sangat tidak tepat dan terbatas serta ketika interaksi variabel tidak pasti, keadaan yang samar-samar. Dengan kata lain fenomena fuzzy sangat tepat dimodelkan dengan hubungan fungsional fuzzy. Penggunaan perkiraan interval dalam mesin pembelajaran dikatakan sebagai teknik regresi linier fuzzy. Sayangnya, regresi linier fuzzy hanya dapat diterapkan ke fungsi linear saja. Namun dalam kenyataannya, banyak fungsi kehidupan nyata tidak mengikuti hubungan yang linear. Kabar baiknya adalah bahwa dimungkin untuk mengubah fungsi non linier menjadi linier dalam beberapa kasus Wang Tsaur 2000. Setelah fungsi linear diperoleh untuk membuka hubungan linier tersembunyi di dalamnya, teknik regresi linier fuzzy dapat diterapkan. Namun demikian, output regresi harus diinterpretasikan sesuai dengan proses transformasi yang terlibat. Fuzzy regresi berguna untuk mengestimasi hubungan antara variabel bebas dan terikat bila data yang tersedia sangat terbatas dan kurang tepat dan ketika interaksi antar variabel tidak pasti atau kabur Wang Tsaur 2000. Para peneliti telah menunjukkan bahwa kinerja regresi linier fuzzy menjadi relatif lebih baik dibandingkan dengan regresi linier klasik ketika ukuran data relatif kurang dan kecocokan model regresi kurang baik Wang Tsaur 2000 . Jadi regresi linier fuzzy menjadi alternatif yang cukup baik dari pada regresi linier klasik dalam mengestimasi parameter regresi bila terdapat tidak cukup data untuk mendukung analisis regresi statistik dan atau untuk model regresi yang kurang sesuai yang dikarenakan hubungan yang tidak jelas antara variabel dan spesifikasi model yang kurang baik Xue et al. 2004. Suatu persamaan regresi linier fuzzy dengan satu variabel dependen dapat dituliskan sebagai berikut: Y = B + B 1 X 18 Persamaan 18 dapat diselesaikan dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Bargiela 2007, untuk mendapatkan nilai dari B dan B 1 sebagai berikut: 63 xx xy SS SS B + + = 1 ˆ 19 X B Y B ~ ˆ ~ ˆ 1 + + − = 20 ∫ + = 1 2 ~ α α α d X X X U L Dimana: 21 ∫ + = 1 2 ~ α α α d Y Y Y U L 22 2 1 1 2 2 ~ 2 X n d X X SS n i U i L i xx − + = ∑∫ = α α α 23 Y X n d Y X Y X SS n i U i U i L i L i xy ~ ~ 2 1 1 − + = ∑∫ = + α α α α α 24

3.7. Fungsi Utilitas Risiko

Fuzzy Fungsi utilitas merupakan nilai preferensi preferences value seseorang terhadap tingkat risiko dalam membuat keputusan. Fungsi utilitas tersebut dipetakan ke dalam nilai-nilai utilitas, dimana nilai utilitas lebih besar, berarti tingkat preferensinya lebih tinggi Wilkes 2008 e x k x U β α = . Fungsi utilitas risiko setiap tingkatan rantai pasok dapat direpresentasikan sebagai fungsi regresi non-linear sebagai berikut: 25 Dimana U k ∑ = = n i ik i k x R w x U 1 x adalah fungsi utilitas risiko pada tingkat k dalam jaringan rantai pasok dan x adalah harga jagung di tingkat petani. Karena setiap tingkatan rantai pasok memiliki beberapa faktor risiko, fungsi utilitas risiko untuk setiap tingkatan rantai pasok dapat diperoleh dengan menggabungkan faktor-faktor risiko untuk setiap tingkatan rantai pasokan dengan menggunakan rata-rata tertimbang sebagai berikut: 26