71
kuantitatif berdasarkan tiga kelompok skala kualitas yang merupakan komponen risiko, yaitu berdasarkan konsekuensi severity, paparan exposure dan
posibilitas likelihood melalui pengisian kuesioner oleh responden dan berdasarkan akuisisi pengetahuan pakar. Konsekuensi severity diukur dengan
empat kategori yaitu waktu time, kualitas quality, biaya cost dan keselamatan safety.
Kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini akan mengacu pada kerangka kerja yang telah dikembangkan oleh Rajamani et al
.
2006, dengan beberapa penyesuaian pada manajemen risiko rantai pasok produk pertanian dan
menggunakan kategori dan variabel risiko yang telah diidentifikasi oleh Xiaohui et al
. 2006. Dalam penelitian ini identifikasi dan analisis risiko akan dilakukan pada setiap pelaku rantai pasok untuk mendapatkan tingkat risiko masing-masing,
kemudian dilakukan agregasi nilai risiko total rantai pasok sehingga mendapatkan ukuran tingkat risiko rantai pasok dan cara penanganan risiko dilakukan secara
menyeluruh untuk mendapatkan distribusi dan keseimbangan risiko rantai pasok. Detail dari kerangka pikir penelitian manajemen risiko rantai pasok dapat
diperlihatkan pada Gambar 16.
Gambar 16 Kerangka pikir penelitian manajemen risiko rantai pasok
72
4.2. Tata Laksana Penelitian
4.2.1. Tahapan Penelitian
Langkah-langkah pengembangan sistem pendukung pengambilan keputusan manajemen risiko rantai pasok adalah: identifikasi faktor-faktor
manajemen risiko rantai pasok, pembuatan model manajemen risiko rantai pasok dengan multi objective programming, simulasi model manajemen risiko rantai
pasok dengan program dinamik, analisa berbagai skenario manajemen risiko dengan kriteria finansial dan non finansial, pemilihan skenario manajemen risiko
dengan memperhatikan profit sharing optimum dan minimisasi risiko gobal dan lokal, pembuatan sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen
risiko rantai pasok dan pembuatan rekomendasi tindakan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut akan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap analisis,
tahap pemodelan dan tahap perancangan dan implementasi sistem Gambar 17. Pada tahap pertama dimulai dengan membuat tujuan penelitian dan
mempelajari sistem rantai pasok produk pertanian melalui observasi lapang dan wawancara dengan beberapa pihak yang memahami risiko rantai pasok produk
pertanian. Studi pustaka dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap risiko rantai pasok produk pertanian dan metode yang akan digunakan dalam
penelitian. selain itu, juga dilakukan analisis kondisi manajemen risiko rantai pasok produk pertanian yang mencakup aspek nilai tambah, penanganan risiko
dan kelembagaan pada masing-masing pelaku dalam rantai pasok. Analisis dilakukan untuk mendapatkan data kebutuhan dari setiap stakeholder dalam
manajemen rantai pasok untuk mengurangi risiko dan identifikasi konflik kepentingan dalam rantai pasok secara vertikal. Kajian dilanjutkan dengan
perancangan model kolaborasi perencanaan manajemen risiko rantai pasok produk pertanian pada aspek penyediaan, distribusi dan produksi. Output yang diharapkan
pada tahap ini adalah adanya pemetaan mapping risiko rantai pasok produk pertanian mulai dari hulu sampai hilir, tersedianya informasi yang lengkap
mengenai penanganan risiko, dan kelembagaan pada rantai pasok pertanian, adanya model kolaborasi perencanaan manajemen risiko rantai pasok.
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pembuatan model sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok untuk
73
mendukung program ketahanan pangan. Model manajemen risiko akan dikembangkan secara kualitatif dan kuantitatif. Model kualitatif menggunakan
fuzzy analitik hierarki proses dan fuzzy multi expert multi criteria decision making,
sedangkan model kuantitaif menggunakan value at risk dan indek risiko serta algoritma genetika dan multi objectives programming untuk penyeimbangan
risiko. Kemudian dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi model dengan menggunakan data simulasi pada berbagai skenario. Output dari tahap ini adalah
model sistem pendukung keputusan cerdas dengan berbagai skenario yang valid. Tahap ketiga dari penelitian ini adalah perancangan dan implementasi
sistem pendukung keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok. Perancangan sistem dilakukan dengan pendekatan sistem yang berorientasi object
menggunakan alat bantu UML Unified Modeling Language, sedangkan implementsi sistem dilakukan dengan sistem yang berbasis web dengan
menggunakan program java. Output dari tahapan ini adalah sebuah rancangan sistem pendukung keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok yang
berorientasi obyek serta perangkat lunak sistem pendukung keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok. Adapun rincian langkah-langkah kegiatan
penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari sistem rantai pasok produkkomoditas jagung melalui observasi
pendahuluan dengan beberapa pihak yang terkait dengan rantai pasok komoditas jagung seperti petani, pengumpul dan industri apakn ternak. Selain
itu, studi pustaka dilakukan untuk pemahaman sistem nyata yang dipelajari. Pustaka yang dipelajari berhubungan dengan manajemen risiko rantai pasok
dan teknik-teknik yang digunakan dalam manajemen risiko. 2. Wawancara mendalam dengan pengambil keputusan dan survei lapang di
obyek studi kasus. Tujuannya adalah mengetahui rangkaian kegiatan rantai pasok dan kendala-kendal manajemen risiko rantai pasok. Pendalaman
terhadap pengetahuan para pemangku kepentingan rantai pasok jagung. Beberapa pihak yang diwawancarai adalah petani dan kelompok tani,
beberapa pengumpul dan manajer pengadaan bahan baku jagung di industri pakan ternak. Melalui wawancara akan diperoleh gambaran situasi secara