Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN
73
mendukung program ketahanan pangan. Model manajemen risiko akan dikembangkan secara kualitatif dan kuantitatif. Model kualitatif menggunakan
fuzzy analitik hierarki proses dan fuzzy multi expert multi criteria decision making,
sedangkan model kuantitaif menggunakan value at risk dan indek risiko serta algoritma genetika dan multi objectives programming untuk penyeimbangan
risiko. Kemudian dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi model dengan menggunakan data simulasi pada berbagai skenario. Output dari tahap ini adalah
model sistem pendukung keputusan cerdas dengan berbagai skenario yang valid. Tahap ketiga dari penelitian ini adalah perancangan dan implementasi
sistem pendukung keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok. Perancangan sistem dilakukan dengan pendekatan sistem yang berorientasi object
menggunakan alat bantu UML Unified Modeling Language, sedangkan implementsi sistem dilakukan dengan sistem yang berbasis web dengan
menggunakan program java. Output dari tahapan ini adalah sebuah rancangan sistem pendukung keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok yang
berorientasi obyek serta perangkat lunak sistem pendukung keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok. Adapun rincian langkah-langkah kegiatan
penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari sistem rantai pasok produkkomoditas jagung melalui observasi
pendahuluan dengan beberapa pihak yang terkait dengan rantai pasok komoditas jagung seperti petani, pengumpul dan industri apakn ternak. Selain
itu, studi pustaka dilakukan untuk pemahaman sistem nyata yang dipelajari. Pustaka yang dipelajari berhubungan dengan manajemen risiko rantai pasok
dan teknik-teknik yang digunakan dalam manajemen risiko. 2. Wawancara mendalam dengan pengambil keputusan dan survei lapang di
obyek studi kasus. Tujuannya adalah mengetahui rangkaian kegiatan rantai pasok dan kendala-kendal manajemen risiko rantai pasok. Pendalaman
terhadap pengetahuan para pemangku kepentingan rantai pasok jagung. Beberapa pihak yang diwawancarai adalah petani dan kelompok tani,
beberapa pengumpul dan manajer pengadaan bahan baku jagung di industri pakan ternak. Melalui wawancara akan diperoleh gambaran situasi secara
74
menyeluruh terhadap risiko yang dihadapi setiap pelaku dan cara mengatasinya.
3. Merumuskan faktor-faktor risiko dan variabel penentu yang dibutuhkan dalam penilaian tingkat risiko sesuai dengan tingkatan dalam jaringan rantai pasok.
Prosedur yang dilakukan melalui wawancara dan studi pustaka hasil-hasil penelitian terkait. Faktor-faktor risiko yang diperoleh akan distrukturisasi
secara hierarki sehingga mendeskripsikan keterkaitan antar faktor. 4. Merumuskan basis aturan untuk menterjemahkan hasil penilaian risiko
sehingga rekomendasi dapat dikeluarkan oleh model. Rekomendasi merupakan hasil akuisisi pengetahuan para ahli yang terdiri dari praktisi
agroindustri dan dilengkapi melalui studi pustaka penelitian yang terkait. 5. Informasi yang dibutuhkan selanjutnya adalah prakiraan harga jagung pipilan
dan persayaratan mutu serta metode pasokan dan penyimpanannya Data yang dibutuhkan adalah data masa lalu yang diperoleh melalui laporan kegiatan
industri pakan ternak dan pelaku rantai pasok di lokasi penelitian. 6. Formulasi model matematik untuk penyeimbangan risiko rantai pasok dengan
pendekatan manajemen dialog berdasarkan evaluasi risiko setiap tingkatan. Model matematik dirumuskan melalui proses iterative untuk penentuan harga
jagung pipilan di tingkat petani dengan memeperhatikan tingkat risiko masing-masing tingkatan dan tingkat utilitas ketersediaan jagung.
7. Merumuskan teknik-teknik penyelesaian untuk setiap formulasi model matematik dan penilaian risiko dalam bentuk program komputer. Pada tahap
ini dibangun elemen-elemen dari basis data, basis pengetahuan dan basis model serta hubungan masukan dan keluaran. Keterkaitan ini dibutuhkan
untuk menghasilkan keterpaduan. Keterpaduannya diwujudkan dalam bentuk sebuah Sistem Penunjang Keputusan cerdas.
8. Verifikasi model menggunakan data dari obyek studi kasus yaitu industri pakan ternak yang menggunakan bahan baku jagung. Nilai-nilai yang
dihasilkan model akan diperiksa kesesuaiannya berdasarkan logika dan kerja komputasi. Pada tahap ini telah dihasilkan program komputer yang terdiri dari
basis model, basis data dan basis pengetahuan.
75
9. Validasi model untuk mendapatkan keabsahan dan keyakinan bahwa model mampu bekerja sesuai kebutuhan pengambil keputusan.
Persiapan penelitian Latar belakang dan
perumusan masalah Perumusan tujuan
penelitian
Analisa kebutuhan stakeholder manajemen risiko rantai pasok UML Identifikasi konflik kepentingan dan tujuan dalam manajemen risiko
rantai pasok produkkomoditas Jagung Identifikasi jenis risiko dan sumber risiko rantai pasok fuzzy AHP
Evaluasi risiko dan dampak risiko serta alternatif penghilangan risiko rantai pasok fuzzy AHP
Pengembangan model manajemen risiko pada setiap tingkatan pelaku rantai pasok Multiobjectives programming
Pengembangan model agregasi pengukuran risiko rantai pasok secara global Fuzzy Agregation
Pengembangan model penyeimbangan risiko risk balancing rantai pasok stakeholder dialog dan fungsi utilitas-regresi fuzzy
Pengembangan model perlakuan risiko rantai pasok secara lokal dan global fuzzy inference
Verifikasi dan validasi model Pembuatan model basis pengetahuan
manajemen risiko rantai pasok Analisa dan perancangan sistem pendukung pengambilan keputusan
cerdas manajemen risiko rantai pasok UML Implementasi sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas
manajemen risiko rantai pasok web programming pengujian dan perbaikan sistem pendukung pengambilan keputusan
cerdas manajemen risiko rantai pasok Kesimpulan dan rekomendasi
Studi Pendahuluan Studi Literatur
Identifikasi lingkup permasalahan
Gambar 17 Langkah pemodelan SPK cerdas pada manajemen risiko rantai pasok