147
mempunyai ketidakpastian tinggi sebagaimana dikemukakan oleh Sumaryanto dan Nurmanaf 2007.
8.1.2. Pengendalian Risiko di Tingkat Pengepul
Beberapa variabel risiko di tingkat pedagang pengumpul pengepul yang perlu dilakukan tindakan pengendalian adalah risiko variasi mutu pasokan, risiko
penolakan konsumen akibat tidak memenuhi standar mutu, risiko rendahnya mutu pasokan dan risiko fluktuasi harga, dengan nilai risiko masing-masing adalah
sedang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 57. Risiko variasi mutu pasokan bahan baku jagung dari petani sangat beragam karena setiap petani tidak
mempunyai pengetahuan yang sama terhadap mutu jagung, selain itu adanya tindakan yang kurang terpuji untuk meningkatkan bobot jagung dengan adanya
campuran dengan kotoran atau karena proses pasca panen yang tidak dilakukan secara baik. Oleh karena itu perlu tindakan pengendalian adanya variasi mutu
pasokan bahan baku tersebut dengan cara melakukan kerjasama dengan beberapa kelompok tani dalam usaha mendapatkan jagung dengan mutu yang lebih baik
dan seragam pada suatu standar kualitas tertentu.
Gambar 57 Pengendalian risiko di tingkat pengepul Tindakan yang dapat diusulkan untuk mengatasi risiko fluktuasi harga
adalah melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok dengan standar kualitas dan harga tertentu, atau penentuan harga secara bersama-sama dengan stakeholder
148
dialog untuk membuat kesepakatan harga yang berorientasi pada pembagian keuntungan yang seimbang. Tindakan yang diusulkan untuk mengatasi risiko
rendahnya mutu pasokan adalah melakukan kontrak kerjasama pengadaan bahan baku dengan standar kualitas tertentu, melakukan kerjasama antar pelaku rantai
pasok dengan pembagian keuntungan yang seimbang dan membina pemasok untuk dapat memasok dengan standar kualitas tertentu dengan membuat aturan
insentif dan disindentif. Selain itu juga dapat dilakukan dengan membuat sistem informasi rantai pasok yang dapat diakses oleh setiap tingkatan rantai pasok
dengan diberlakukan kerjasama yang saling menguntungkan. Hasil verifikasi model mitigasi risiko fluktuasi harga di tingkat pedagang pengumpul dapat dilihat
pada Gambar 58.
Gambar 58 Mitigasi risiko fluktuasi harga di tingkat pengepul Berdasarkan Gambar 58 terlihat bahwa beberapa alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi adanya risiko fluktuasi harga di tingkat pedagang pengumpul adalah 1 melakukan kontrak kerjasama pengadaan bahan baku
dengan standar kualitas tertentu, 2 pembagian keuntungan yang seimbang antar pelaku rantai pasok dan 3 penentuan harga jagung di tingkat petani secara
bersama dengan pendekatan stakeholder dialog. Kontrak kerjasama dapat dilakukan antara pedangang pengumpul dengan kelompok tani, dimana sebagai
kelompok tani akan memebrikan jaminan mutu pasokan bahan baku dari petani sedangkan pihak pedagang akan memebrikan jaminan pemasaran dengan harga
149
yang layak. Dalam kerjasama tersebut tentu saja harus didukung dengan tujuan yang dapat memberikan pembagian keuntungan secara seimbang dan juga perlu
adanya kelembagaan yang dapat memberikan mekanisme untuk dapat melakukan kesepakatan baik dalam pembagian keuntungan ataupun dalam penentuan harga.
8.1.3. Pengendalian Risiko di Tingkat Agroindustri
Berdasarkan hasil analisis risiko di tingkat agroindustri diperoleh beberapa variabel risiko yang perlu tindakan pengendalian yaitu risiko rendahnya mutu
pasokan dan risiko keberagaman mutu pasokan yang mempunyai nilai risiko tinggi. Disamping beberapa variabel risiko yang mempunyai nilai risiko sedang
yaitu risiko fluktuasi harga, risiko distorsi informasi harga, risiko adanya produk pesaing, risiko ketidakpastian pasokan, risiko rendahnya komitmen pemasok dan
risiko adanya hama dan penyakit yang terjadi di tingkat petani, seperti dapat dilihat pada Gambar 59.
Gambar 59 Pengendalian risiko di tingkat agroindustri
Pengendalian risiko di tingkat agroindustri difokuskan pada risiko yang mempunyai nilai risiko tinggi yaitu keberagaman mutu pasokan dan mutu pasokan
yang rendah. Beberapa alternatif tindakan pengendalian risiko rendahnya mutu pasokan dan keberagaman mutu pasokan adalah melakukan kontrak kerjasama
dengan pemasok dalam pengadaan bahan baku agroindustri dengan standar
150
kualitas dan kuantitas tertentu dan kontrak pemberian bibit unggul dan pembelian jagung dengan kerjasama yang saling menguntungkan. Tindakan yang dapat
diusulkan untuk mengatasi risiko fluktuasi harga adalah melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok dengan standar kualitas dan harga tertentu, atau
penentuan harga secara bersama-sama untuk membuat kesepakatan harga yang berorientasi pada pembagian keuntungan yang seimbang antar pelaku rantai
pasok. Verifikasi sistem mitigasi risiko pada tingkat agroindustri terhadap variabel risiko rendahnya mutu pasokan dapat dilihat pada Gambar 60.
Gambar 60 Mitigasi risiko rendahnya mutu pasokan di tingkat agroindustri Tindakan yang sering dilakukan untuk mengatasi adanya risiko
ketidakpastian pasokan adalah dengan melakukan penyimpanan bahan baku, akan tetapi dengan tindakan tersebut akan menimbulkan risiko baru yaitu risiko
penyusutan. Untuk mengatasi risiko penyusutan di tingkat agroindustri adalah memperbaiki proses peramalan permintaan, produksi dan penjadwalan,
melakukan kontrak kerjasama pengadaan bahan baku dengan standar kualitas dan kontrak pembagian keuntungan yang seimbang antar pelaku rantai pasok.
Alternatif ini juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa risiko lain yang mempunyai nilai sedang seperti risiko fluktuasi harga, risiko kuantitas pasokan,
risiko peramalan dan risiko penyimpanan. Risiko musim panen dapat diatasi dengan memperbaiki proses peramalan permintaan, produksi dan penjadwalan,