Model Penyeimbangan Risiko Rantai Pasok

110 Mulai Input tingkatan SCM Baca data bobot dan faktor risiko sesuai tingkatan SCM dari basis data Hitung nilai peramalan harga jagung Hitung penurunan dan kenaikan harga sesuai jumlah skenario Selesai Input Lengkap? Hitung koefisien fungsi exponential A0 dan A1 tingkatan SCM Tidak Ya Tampil harga jagung hasil kesepakatan Input fungsi keanggotaan fuzzy perubahan harga Input dampak, prosibilitas dan paparan faktor risiko sesuai skenario Input harga yang diharapkan tingkatan Proses kesepakatan stakeholder dialog dengan iterasi fungsi non linier Tingkatan Lengkap? Ya Tidak Gambar 34 Diagram alir model penyeimbangan risiko rantai pasok Dari Gambar 34 terlihat bahwa input model ini adalah tingkatan rantai pasok beserta dengan faktor risiko dalam tingkatan tersebut, nilai harga hasil 111 peramalan dengan metode time series, skenario perubahan harga dari nilai harga peramalan, nilai faktor risiko sesuai dengan skenario perubahan harga dan harga jagung yang inginkan oleh setiap tingkatan rantai pasok. Untuk setiap tingkatan rantai pasok dilakuan pemodelan matematik dengan variabel dependent tingkat risiko dan variabel independen harga jagung. Kemudian model tersebut dilakukan conjoint dengan menggunakan bobot setiap tingkatan dan jangkauan harga terendah dan harga tertinggi untuk mendapatkan nilai kesepakatan. Nilai kesepakatan diperoleh dengan interpolasi dalam range harga input sehingga mendapatkan harga kesepakatan yang menghasilkan nilai mendekati nilai nol untuk fungsi conjoint yang dibentuk. Hasil nilai kesepakatan harga di tingkat petani ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan harga di masing- masing tingkatan dengan menggunakan asumsi margin tertentu.

6.2.5. Model Mitigasi Risiko setiap Tingkatan Rantai Pasok

Model mitigassi risiko tingkatan rantai pasok digunakan untuk melakukan mitigasi atau pengurangan terjadinya risiko setiap tingkatan rantai pasok sesuai dengan tingkat risiko yang diperoleh dari hasil evaluasi risiko dalam model evaluasi risiko setiap tingkatan rantai pasok. Dengan model ini akan diperoleh beberapa alternatif solusi penanganan risiko pada suatu tingkatan rantai pasok jika telah diketahui tingkat risiko dari tingkatan tersebut. Output dari model ini adalah alternatif solusi yang disarakan oleh sistem berkaitan dengan munculnya risiko dari suatu ringkatan rantai pasok. Input dari model adalah tingkatan rantai pasok dan nilai risiko setiap tingkatan yang diperoleh dari model evaluasi risiko rantai pasok. Untuk melakukan pencarian dan pemilihan alternatif solusi mitigasi risiko dilakukan dengan menggunakan inferensi fuzzy yang direpresentasikan dengan metode inferensi fuzzy sugeno. Diagram alir dari model mitigasi risiko rantai pasok dapat dijelaskan dengan menggunakan Gambar 35. 112 Mulai Pilih tingkatan SCM Baca data faktor risiko sesuai tingkatan SCM dari basis data Temukan solusi mitigasi tingkatan SCM yang tepat dengan rule based Selesai Baca data bobot faktor risiko dari hasil penilaian fuzzy AHP Hitung nilai agregasi tingkatan SCM Tampil nilai risiko tingkatan SCM Tampilkan rekomendasi solusi mitigasi risiko Gambar 35 Diagram alir model mitigasi risiko tingkatan rantai pasok

6.3. Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data digunakan untuk menginputkan, menampilkan dan mengupdate data yang digunakan dalam model sistem. Sistem basis data terdiri dari beberapa subsistem yaitu subsistem basis data identifikasi faktor risiko, subsistem basis data evaluasi risiko, subsistem basis data mitigasi risiko, subsistem basis data harga jagung ditiap tingkatan dan subsistem basis data penyeimbangan risiko rantai pasok.

6.3.1. Basis Data Identifikasi Risiko Rantai Pasok

Basis data identifikasi risiko rantai pasok digunakan untuk menginputkan, menyimpan, menampilkan dan mengupdate data yang berkaitan dan digunakan dalam model identifikasi risiko rantai pasok. Data-data yang berkaitan dengan model ini adalah data faktor dan variabel risiko tiap tingkatan, data bobot variabel dan faktor risiko tiap tingkatan serta bobot tingkatan rantai pasok yang diperoleh 113 dari analisis faktor risiko dengan menggunakan metode fuzzy Analytical Hierarchy Process fuzzy AHP. Data-data ini kemudian digunakan sebagai data input dalam model evaluasi risiko tiap tingkatan rantai pasok.

6.3.2. Basis Data Evaluasi Risiko Rantai Pasok

Basis data evaluasi risiko digunakan untuk menginputkan, menyimpan, menampilkan dan mengupdate data yang berkaitan dengan model evaluasi risiko rantai pasok. Data-data yang berkaitan dengan model ini adalah data penilaian risiko variabel oleh pakar pada nilai posibilitas, nilai dampak dan nilai paparan setiap variabel risiko rantai pasok. Kemudian hasil penilaian ini diagregasi untuk mendapatkan nilai tunggal dari setiap variabel risiko, hasil dari data variabel risiko kemudian diagregasi lagi untuk mendapatkan data faktor risiko dan risiko tingkatan rantai pasok yang diperoleh dari hasil perhitungan agregasi faktor risiko. Kemudian hasil evaluasi risiko tingkatan rantai pasok diagregasi untuk mendapatkan risiko rantai pasok total. Dalam basis data ini digunakan data-data dari penilaian pakar yang direpresentaikan dalam nilai fuzzy TFN, oleh karena itu dalam basis data ini juga menyimpan nilai risiko yang direpresentaikan dengan fuzzy TFN yang mempunyai nilai bawah, nilai tengah dan nilai atas. 6.3.3. Basis Data Penyeimbangan Risiko Rantai Pasok Basis data penyeimbangan risiko rantai pasok digunakan untuk menyimpan, menampilkan, menginputkan dan mengupdate data-data yang berkaitan dengan model penyeimbangan risiko rantai pasok. Data-data yang berkaitan dengan model ini adalah data faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok, data penilaian faktor risiko yang berkaitan dengan perubahan harga jagung di tingkat petani, data hasil perhitungan model stakeholder dialog dalam proses penyeimbangan risiko rantai pasok. Disamping itu data yang berkaitan dengan subsistem ini adalah data harga yang diinginkan dari setiap tingkatan rantai pasok dalam melakukan stakeholder dialog penyeimbangan risiko. 114

6.3.4. Basis Data Harga Jagung Pada Setiap Tingkatan Rantai Pasok

Basis data harga jagung di tingkat petani merupakan basis data yang digunakan untuk menyimpan harga jagung di tingkat petani dalam dua tahun terakhir. Basis data ini akan digunakan dalam menentukan kesepakatan harga dalam model penyeimbangan risiko rantai pasok dengan menggunakan metode stakeholder dialog. Data ini merupakan data nyata yang diperoleh di lapangan untuk dapat mensimulasikan dan menentukan harga jagung yang sesuai dengan kondisi nyata. Basis data ini terutama digunakan untuk memprediksi harga jagung di tingkat petani dengan menggunakan metode season hold winter’s.

6.3.5. Basis Data Mitigasi Risiko Rantai Pasok

Basis data mitigasi risiko rantai pasok digunakan untuk menginputkan, menyimpan, menampilkan dan mengupdate data yang berkaitan dengan model mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok. Data-data yang berkaitan dengan model ini adalah data risiko setiap tingkatan dan data metode dan alternatif strategi mitigasi yang sesuasi dengan tingkat risiko dari setiap tingkatan rantai pasok. Untuk melakukan mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok akan menggunakan model inferensi fuzzy yang direpresentasikan dengan menggunakan aturan inferensi fuzzy sugeno yang terdapat dalam model basis pengetahuan.

6.4. Sistem Manajemen Basis Pengetahuan

Sistem manajemen basis pengetahuan digunakan untuk mendapatkan solusi yang tepat dari permasalahan yang dihadapi sesuai dengan pendapat beberapa pakar ahli yang direpresentasikan dalam basis pengetahuan. Beberapa representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem ini adalah representasi penilaian pakar terhadap posibilitas, dampak dan paparan risiko rantai pasok yang digambarkan dengan fungsi keanggotaan fuzzy segitiga. Selain itu setiap nilai variabel input dan output dari sistem evaluasi risiko juga direpresentasikan dengan menggunakan basis pengetahuan pakar berdasarkan pendekatan logika fuzzy. Logika fuzzy juga digunakan untuk melakukan inferensi atau pengambilan solusi dalam melakukan evaluasi risiko dan mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok dengan menggunakan aturan fuzzy IF-THEN.