Identifikasi Risiko Tingkat Pengepul
125
harga dan lingkungan yang mempunyai bobot masing-masing sebesar 0,141; 0,107 dan 0,106 sebagaimana dapat diperlihatkan pada Gambar 42.
Gambar 42 Histogram perbandingan bobot faktor risiko di tingkat agroindustri Risiko kualitas mutu pada tingkat agroindustri disebabkan oleh
rendahnya mutu pasokan, musim cuaca, keberagaman mutu pasokan bahan baku dan terjadinya penyusutan dalam penyimpanan bahan baku. Risiko pasokan
bersumber dari ketidakpastian pasokan, loyalitas pemasok, pemilihan pemasok dan keberadaan pemasok. Risiko harga disebabkan oleh adanya perubahan nilai
tukar, distorsi informasi harga, musim panen raya dan adanya fluktuasi harga bahan baku. Risiko lingkungan disebabkan oleh bencana alam, hama dan
penyakit, kebijakan pemerintah dan adanya produk pesaing. Hasil detail dari pengukuran variabel risiko di tingkat agroindustri untuk setiap faktor risiko dapat
dilihat pada Lampiran 6. Hasil verifikasi dan validasi model identifikasi risiko, diperoleh beberapa
variabel risiko di tingkat agroindustri yang perlu tindakan pengendalian sebagaimana terlihat pada Tabel 16. Tindakan pengendalian perlu dilakukan
terhadap variabel risiko rendahnya mutu pasokan bahan baku yang mempunyai tingkat risiko tinggi. Variabel risiko ini dapat menimbulkan penurunan kualitas
dan risiko penyimpanan yang berpengaruh terhadap mutu produk dan kinerja produksi. Disamping itu variabel risiko lain yang dapat menurunkan kualitas
adalah adanya keberagaman mutu pasokan yang mempunyai tingkat risiko
0.106 0.069
0.107 0.141
0.033 0.076
0.097 0.06
0.182 0.101
0.027 0.02
0.04 0.06
0.08 0.1
0.12 0.14
0.16 0.18
0.2
B o
b o
t R is
ik o
Tingkat agroindustri
126
sedang. Oleh karena itu perlu tindakan pengendalian untuk mengurangi adanya risiko kualitas ini dengan melakukan kerjasama dengan pemasok terpilih melalui
kontrak pengadaan bahan baku sesuai kualitas dan kuantitas tertentu. Akan tetapi dalam melakukan kerjasama tersebut perlu melihat risiko lain yang diakibatkan
oleh pemasok atau pasokan yaitu ketidakpastian pasokan dan loyalitas pemasok yang mempunyai tingkat risiko sedang. Oleh karena itu perlu tindakan
pengendalian risiko terhadap ketidakpastian pasokan dan loyalitas pemasok tersebut dengan cara memilih pemasok yang mempunyai komitmen baik dan
memberikan informasi kepastian harga dan permintaan jagung bagi petani untuk dapat menggairahkan petani dalam menanam jagung sehingga dapat
meningkatkan kepastian pasokan. Adapun beberapa variabel risiko lain yang mempunyai tingkat risiko sedang adalah adanya produk pesaing, distorsi
informasi harga bahan baku dan fluktuasi harga bahan baku jagung. Fluktuasi harga terjadi karena ketersediaan bahan baku jagung saat ini cenderung bersifat
musiman, sedangkan kebutuhan jagung pada industri pakan ternak bersifat kontinyu sepanjang tahun sehingga akan menimbulkan kelebihan pasokan pada
saat panen raya dan kelangkaan pasokan pada saat yang lain. Tabel 16 Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko di tingkat agroindustri
No Faktor risiko
Variabel risiko Nilai risiko
1 Risiko
Lingkungan Bencana alam
Rendah Hama dan penyakit
Sedang Kebijakan pemerintah
Rendah Produk pesaing
Sedang 2
Risiko Harga Distorsi informasi harga
Sedang Musin panen
Rendah Nilai tukar
Rendah Fluktuasi harga
Sedang 3
Risiko Pasokan Pemilihan
pemasok Rendah
Keberadaan pemasok Rendah
Loyalitas pemasok Sedang
Ketidakpastian pasokan Sedang
4 Risiko Kualitas
Keberagaman mutu pasokan Sedang
Rendahnya mutu pasokan Tinggi
Metode penyimpanan Rendah
Musim dan cuaca Rendah
Hasil verifikasi indentifikasi risiko tingkat agroindustri dalam model sistem pengambilan keputusan manajemen risiko rantai pasok dapat
127
mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko setiap variabel dari faktor risiko dominan yang telah teridentifikasi dengan menggunakan metode fuzzy AHP.
Adapun tampilan sistem dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko kualitas di tingkat agroindustri dapat diperlihatkan pada Gambar 43.
Gambar 43 Hasil evaluasi dan identifikasi risiko mutu di tingkat agroindustri