Evaluasi Risiko Tingkat Agroindustri

140 Tabel 23 Hasil evaluasi risiko tingkat distributor berdasarkan faktor risiko dominan Faktor risiko tingkat distributor Bobot Nilai risiko Risiko tingkat distributor Risiko Harga 0,322 Rendah Rendah Risiko Pasokan 0,278 Rendah Risiko Kualitas 0,202 Rendah Risiko Penyimpanan 0,198 Rendah Gambar 52 Hasil evaluasi risiko di tingkat distributor

7.2.5. Evaluasi Risiko Tingkat Konsumen

Berdasarkan hasil evaluasi variabel risiko untuk setiap faktor risiko dominan di tingkat konsumen sebagaimana terlihat pada Tabel 18, dapat diperoleh nilai risiko setiap faktor risiko di tingkat konsumen dengan melakukan agregasi nilai risiko setiap variabel risikonya. Hasil evaluasi risiko pada tingkat konsumen peternak unggas diperoleh bahwa risiko harga mempunyai nilai risiko sedang yang merupakan nilai risiko yang paling tinggi di antara keempat faktor risiko dominannya. Sedangkan tingkat risiko dari faktor risiko dominan yang lain di tingkat konsumen yaitu risiko lingkungan, risiko pasokan dan risiko kualitas masing-masing bernilai sama yaitu rendah. Oleh karena itu hasil evaluasi risiko di tingkat konsumen berdasarkan faktor risiko dominannya diperoleh bahwa risiko tingkat konsumen peternak unggas dalam jaringan rantai pasok jagung adalah 141 rendah. Secara rinci hasil agregasi pengukuran risiko di tingkat konsumen dapat dilihat pada Tabel 24. Kemudian tampilan hasil verifikasi sistem pengambilan keputusan evaluasi risiko di tingkat konsumen dapat dilihat pada Gambar 53. Tabel 24 Hasil evaluasi risiko tingkat konsumen berdasarkan faktor risiko dominan Faktor risiko tingkat konsumen Bobot Nilai risiko Risiko tingkat konsumen Risiko Lingkungan 0,200 Rendah Rendah Risiko Harga 0,247 Sedang Risiko Pasokan 0,268 Rendah Risiko Kualitas 0,285 Rendah Gambar 53 Hasil evaluasi risiko di tingkat konsumen Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan beberapa konsumen peternak unggas diperoleh bahwa faktor risiko yang mempunyai nilai tertinggi adalah risiko harga yang dipengaruhi oleh adanya fluktuasi harga bahan baku komoditas jagung. Untuk mengatasi adanya risiko tersebut dilakukan kerjasama dalam rantai pasok komoditas jagung guna menentukan kesepakatan harga bersama yang saling menguntungkan. Karena dengan adanya fluktuasi harga akan menyulitkan dalam peramalan produksi, penjadwalan dan penentuan harga produk. Sehingga dengan adanya kesepakatan harga secara bersama akan 142 diperoleh suatu kepastian harga dan kepastian dalam melakukan proses bisnis selanjutnya.

7.2.6. Evaluasi Risiko Rantai Pasok Jagung

Evaluasi risiko rantai pasok komoditas jagung dilakukan dengan cara melakukan agregasi nilai risiko setiap tingkatan rantai pasok yaitu risiko petani, risiko pedagang pengumpul pengepul, risiko agroindustri, risiko distributor pengecer dan risiko konsumen dengan menggunakan bobot risiko tingkatan yang diperoleh dari analisis risiko rantai pasok menggunakan fuzzy AHP yang telah dibahas sebelumnya. Berdasarkan hasil evaluasi risiko setiap tingkatan rantai pasok tersebut diperoleh bahwa risiko tingkat petani dan risiko tingkat agroindustri adalah sedang, dengan bobot risiko masing-masing sebesar 0,538 dan 0,129. Kemudian risiko tingkat pengepul, tingkat distributor dan tingkat konsumen mempunyai tingkat risiko yang sama yaitu rendah dengan bobot risiko tertingginya adalah tingkat pengepul yaitu 0,157 diikuti dengan bobot tingkat distributor dan bobot tingkat konsumen masing-masing sebesar 0,098 dan 0,078. Oleh karena itu hasil agregasi pengukuran risiko rantai pasok berdasarkan risiko dari masing-masing tingkatan rantai pasok adalah sedang. Secara rinci hasil perhitungan agregasi risiko rantai pasok dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25 Hasil evaluasi risiko rantai pasok berdasarkan nilai risiko tingkatannya Tingkatan rantai pasok jagung Bobot Risiko tingkatan Risiko rantai pasok jagung Tingkat petani 0,538 Sedang Sedang Tingkat pengepul 0,157 Rendah Tingkat agroindustri 0,129 Sedang Tingkat distributor 0,098 Rendah Tingkat knsumen 0,078 Rendah Nilai risiko rantai pasok komoditas jagung pada tingkat petani dan agroindustri mempunyai nilai yang sama yaitu sedang, kemudian nilai risiko tingkat pengepul, tingkat distributor dan tingkat konsumen mempunyai nilai yang sama yaitu dengan tingkat risiko rendah. Oleh karena itu untuk dapat mengendalikan risiko rantai pasok komoditas jagung secara keseluruhan perlu pengendalian risiko di tingkat petani dan di tingkat agroindustri secara tepat.