135
Gambar 49 Hasil evaluasi risiko di tingkat petani Dari Gambar 49 terlihat bahwa risiko utama yang dihadapi petani dalam
rantai pasok produkkomoditas jagung adalah risiko kualitas karena proses pasca panen yang kurang baik dan karena musim atau cuaca karena biasanya musim
panen raya terjadi pada musim penghujan sehingga petani sangat kesulitan dalam hal pengeringan untuk dapat memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan
industri. Untuk mengatasi masalah ini petani perlu diberikan pengetahuan dan pemahaman yang cukup baik dalam hal pasca panen yang meliputi pemanenan
seperti pemilihan waktu panen yang tepat, pengeringan dan pemipilan agar mendapatkan jagung pipil yang berkualitas. Di samping itu risiko yang cukup
krusial pada tingkat petani adalah risiko fluktuasi harga akibat kurangnya akses informasi pasar. Risiko ini terjadi akibat dari kebiasaan petani yang menanam
jagung secara tradisional artinya tidak menggunakan jadwal tanam yang memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan jagung pasar, sehingga harga jagung
cenderung fluktuatif karena ketersediaannya yang tidak pasti dan tersedia melimpah pada saat panen raya. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan memilih jadwal tanam yang tepat serta penggiliran jadwal tanam antar kelompok tani sehingga ketersedian jagung di pasar akan terkendali sesuai dengan
permintaan pasar.
136
7.2.2. Evaluasi Risiko Tingkat Pengepul
Berdasarkan hasil evaluasi variabel risiko untuk setiap faktor risiko dominan di tingkat pedagang pangumpul sebagaimana terlihat pada Tabel 15,
dapat diperoleh nilai risiko setiap faktor risiko di tingkat pedagang pengumpul dengan melakukan agregasi nilai risiko setiap variabel risikonya. Hasil evaluasi
risiko pada tingkat pengepul pedagang pengumpul diperoleh bahwa risiko kualitas mempunyai nilai risiko sedang yang merupakan nilai risiko yang paling
tinggi di antara keempat faktor risiko dominannya. Sedangkan tingkat risiko dari faktor risiko dominan yang lain di tingkat pedagang pengumpul yaitu risiko harga,
risiko pasokan dan risiko pasar masing-masing bernilai sama yaitu rendah. Oleh karena itu hasil evaluasi risiko di tingkat pedagang pengumpul berdasarkan faktor
risiko dominannya diperoleh bahwa risiko tingkat pengepul dalam jaringan rantai pasok jagung adalah rendah. Secara rinci hasil agregasi pengukuran risiko di
tingkat pedagang pengumpul dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21 Hasil evaluasi risiko tingkat pengepul berdasarkan faktor risiko dominan
Faktor risiko tingkat pengepul
Bobot Nilai
risiko Risiko tingkat
pengepul Risiko Harga
0,326 Rendah
Rendah Risiko Pasokan
0,282 Rendah
Risiko Pasar 0,144
Rendah Risiko Kualitas
0,247 Sedang
Berdasarkan Tabel 21 terlihat bahwa risiko kualitas pada tingkat pedagang pengumpul merupakan risiko yang harus dilakukan tindakan pengendalian.
Risiko kualitas tersebut diakibatkan oleh rendahnya mutu pasokan jagung dari petani dan adanya variasi mutu pasokan jagung yang diperoleh dari petani.
Dengan adanya kondisi tersebut dapat mengakibatkan penolakan konsumen jagung karena mutu yang tidak sesuai standar. Untuk mengatasi risiko tersebut
biasanya pedagang pengumpul melakukan pengeringan tambahan terhadap jagung yang diperoleh dari petani sebelum dijual ke industri pakan ternak. Sedangkan
faktor risiko lainya relatif bernilai rendah sehinga tidak perlu dilakukan tindakan pengendalian karena risiko tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja
137
pedagang pengumpul. Adapun hasil tampilan sistem pendukung pengambilan keputusan di tingkat pedagang pengumpul untuk mengevaluasi risikonya dapat
diperlihatkan pada Gambar 50.
Gambar 50 Hasil evaluasi risiko di tingkat pedagang pengumpul Risiko yang paling dominan di tingkat pedagang pengumpul adalah
adanya variasi mutu pasokan bahan baku jagung. Untuk mengatasi risiko tersebut biasanya pedagang menggunakan metode pembelian dengan variasi harga sesuai
mutu jagung dari petani. Namun dengan cara ini sering merugikan pihak petani karena kurangnya pengetahuan tentang mutu di pihak petani, sehingga petani
sering dibohongi oleh pihak pedagang pengumpul dengan menyamaratakan berbagai kualitas dengan kualitas yang rendah.
7.2.3. Evaluasi Risiko Tingkat Agroindustri
Berdasarkan hasil evaluasi variabel risiko untuk setiap faktor risiko dominan di tingkat agroindustri sebagaimana terlihat pada Tabel 16, diperoleh
nilai risiko setiap faktor risiko di tingkat agroindustri dengan melakukan agregasi nilai risiko setiap variabel risikonya. Hasil evaluasi risiko di tingkat agroindustri
diperoleh bahwa tingkat risiko keempat faktor risiko dominannya yaitu risiko lingkungan, risiko harga, risiko pasokan dan risiko kualitas mempunyai nilai yang