Pengendalian Risiko di Tingkat Pengepul

150 kualitas dan kuantitas tertentu dan kontrak pemberian bibit unggul dan pembelian jagung dengan kerjasama yang saling menguntungkan. Tindakan yang dapat diusulkan untuk mengatasi risiko fluktuasi harga adalah melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok dengan standar kualitas dan harga tertentu, atau penentuan harga secara bersama-sama untuk membuat kesepakatan harga yang berorientasi pada pembagian keuntungan yang seimbang antar pelaku rantai pasok. Verifikasi sistem mitigasi risiko pada tingkat agroindustri terhadap variabel risiko rendahnya mutu pasokan dapat dilihat pada Gambar 60. Gambar 60 Mitigasi risiko rendahnya mutu pasokan di tingkat agroindustri Tindakan yang sering dilakukan untuk mengatasi adanya risiko ketidakpastian pasokan adalah dengan melakukan penyimpanan bahan baku, akan tetapi dengan tindakan tersebut akan menimbulkan risiko baru yaitu risiko penyusutan. Untuk mengatasi risiko penyusutan di tingkat agroindustri adalah memperbaiki proses peramalan permintaan, produksi dan penjadwalan, melakukan kontrak kerjasama pengadaan bahan baku dengan standar kualitas dan kontrak pembagian keuntungan yang seimbang antar pelaku rantai pasok. Alternatif ini juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa risiko lain yang mempunyai nilai sedang seperti risiko fluktuasi harga, risiko kuantitas pasokan, risiko peramalan dan risiko penyimpanan. Risiko musim panen dapat diatasi dengan memperbaiki proses peramalan permintaan, produksi dan penjadwalan, 151 selain itu dapat juga menggunakan metode penyimpanan stocking bahan baku untuk menghindari kelangkan pasokan. Sesuai hasil validasi dengan pihak agroindustri, untuk mengendalikan risiko di tingkat agroindustri beberapa alternatif yang sering dilakukan adalah 1 Melakukan kontrak kerjasama pengadaan bahan baku dengan standar kualitas tertentu dan kuantitas pasokan jagung, 2 Memperbaiki proses peramalan permintaan, produksi dan penjadwalan, 3 Melakukan stocking bahan baku untuk menghindari kelangkaan pasokan jagung, 4 Pembagian keuntungan yang seimbang antar pelaku rantai pasok. Pembagian keuntungan yang seimbang tersebut dapat dilakukan dengan penyediaan bibit unggul ataupun membuat kesepakatan harga yang saling menguntungkan Lampiran 10.

8.1.4. Pengendalian Risiko di Tingkat Distributor

Risiko yang perlu tindakan pengendalian di tingkat distributor adalah risiko adanya ketidakpastian pasokan, risiko terjadinya fluktuasi harga dan risiko penurunan kualitas akibat penyimpanan yang masing-masing mempunyai nilai risiko sedang, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 61. Gambar 61 Pengendalian risiko di tingkat pengecer Hasil validasi dengan pakar, diperoleh bahwa tindakan untuk mengendalikan adanya risiko ketidakpastian pasokan adalah dengan penyediaan informasi permintaan dan ketersediaan jagung yang mudah diakses oleh setiap pelaku rantai pasok, sehinga setiap tingkatan rantai pasok dapat mengetahui 152 informasi harga, informasi pasar, informasi pasokan dan informasi permintaan dan pasar jagung. Dengan konsep ini maka setiap pelaku akan mendapatkan informasi yang sama sehingga proses kerjasama dan transaksi bisnis rantai pasok akan dilakukan dengan transparan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Tindakan pengendalian risiko ini juga dapat diterapkan untuk mengatasi terjadinya fluktuasi harga dengan jalan meningkatkan kerjasama dan kontrak penjualan dengan standar kualitas dan kuantitas tertentu sesuai kesepakatan harga secara bersama. Tindakan ini juga dapat mengurangi risiko kualitas sebagai akibat penyimpanan yang terlalu lama, karena dengan tersedianya informasi pasar yang akurat dan mudah diakses menyebabkan terjadinya risiko penumpukan stok berkurang. Adapun tampilan sistem pengendalian risiko fluktuasi harga di tingkat distributor pengecer dapat dilihat pada Gambar 62. Gambar 62 Mitigasi risiko fluktuasi harga di tingkat pengecer

8.1.5. Pengendalian Risiko di Tingkat Konsumen

Pada tingkat konsumen dalam rantai pasok komoditas jagung, risiko yang perlu dilakukan tindakan pengendalian adalah risiko fluktuasi harga, risiko distorsi informasi harga, risiko variasi mutu pasokan dan risiko ketidakpastian pasokan yang mempunyai tingkat risiko sedang, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 63. Risiko fluktuasi harga pada tingkat konsumen terjadi karena komoditas jagung ketersediaanya adalah musiman, sehingga pada saat musim