53
aturan fuzzy IF-THEN. Metode inferensi fuzzy FMEA dilakukan dengan menggunakan metode Mamdani. Metode Mamdani sering dikenal sebagai metode
Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output fuzzy, diperlukan empat tahap yaitu:
1. 2.
Susun fungsi keanggotaan fuzzy;
3. Buat aturan berbasis logika fuzzy;
4. Lakukan proses inferensi fuzzy;
Tahap defuzzyfikasi
Input nilai S, O, D,
Aturan inferensi Fuzzyfikasi
Defuzzyfikasi Output nilai
risiko Fungsi
keanggotaan fuzzy
Aturan fuzzy
Fungsi keanggotaan
fuzzy Pengetahuan ahli
Proses inferensi fuzzy
Gambar 9 Tahapan evaluasi risiko dengan fuzzy FMEA Yeh Hsieh 2007
3.4.1. Fungsi Keanggotaan Fuzzy FMEA
Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik input data ke dalam nilai-nilai keanggotaan sering juga disebut tingkat
keanggotaan yang memiliki interval antara 0 ke 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai keanggotaan adalah melalui sebuah
pendekatan fungsi. Lebih lanjut dalam tulisan ini, fungsi keanggotaan yang digunakan adalah fungsi keanggotaan fuzzy segitiga dan trapesium. Seperti terlihat
pada Gambar 10 dan 11, domain x mewakili nilai tertentu dan µx mewakili nilai fungsi keanggotaannya. Dalam keanggotaan fuzzy segitiga, nilai fungsi
keanggotaan adalah nol seperti µa ketika rating tidak termasuk dalam istilah linguistik dan nilai fungsi keanggotaan adalah satu seperti µb ketika rating
sepenuhnya milik istilah linguistik. Dengan demikian, fungsi keanggotaan fuzzy segitiga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
54
Gambar 10 Fungsi keanggotaan fuzzy segitiga Trapesium pada dasarnya seperti sebuah segitiga, kecuali bahwa ada
beberapa poin yang memiliki nilai keanggotaan 1. Oleh karena itu, fungsi keanggotaan fuzzy trapesium dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 11 Fungsi keanggotaan fuzzy trapesium
Pada FMEA konvensional, pemetaan skor keparahan S, kejadian O, dan deteksi D dilakukan dengan menggunakan istilah linguistik. Berdasarkan
alasan itu, aplikasi dari logika fuzzy sangat tepat untuk menampung masalah yang disebabkan FMEA konvensional. Dalam FMEA konvensional, tiga parameter
keparahan, kejadian, dan deteksi yang digunakan untuk menggambarkan setiap mode kegagalan dinilai dengan variabel input dengan skala 1-10, yang
dikelompokkan menjadi lima tingkat kepentingan dari Sangat Rendah VL hinga Sangat Tinggi VH Pada Tabel 8. Disajikan Input dari fungsi keanggotaan dalam
a c
b 1
d µx
x a
c b
µx
x 1
55
lima tingkatan dalam istilah linguistik untuk keparahan dengan pendekatan ini yang dapat digambarkan pada Gambar 12. Hal yang sama untuk tingkat deteksi
atau paparan dan tingkat posibilitas terjadinya dapat ditunjukkan pada Gambar 13.
Tabel 8 Kategori variabel input fuzzy FMEA Nilai input
Kategori Probabiltas
Dampak Paparan
1 1
1 Sangat Rendah VL
2, 3 2, 3
2, 3 Rendah L
4, 5, 6 4, 5, 6
4, 5, 6 Sedang M
7, 8 7, 8
7, 8 Tinggi H
9, 10 9, 10
9, 10 Sangat Tinggi VH
Gambar 12 Fungsi keanggotaan input posibilitas risiko
Gambar 13 Fungsi keanggotaan input dampak dan paparan risiko