PENDAHULUAN 1 Prosiding SNMPM UNDIP 2015
ESTIMASI PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN REMBANG DENGAN PENDEKATAN SAE-NONPARAMETRIK
Iswahyudi Joko Suprayitno
1
, Moh Yamin Darsyah
2
1
Program Studi Pendidikan Matematika, UNIMUS
2
Program Studi Statistika, UNIMUS matematikawan.mr.joegmail.com
Abstrak
Small Area Estimation SAE merupakan suatu teknik statistika untuk menduga parameter-parameter subpopulasi yang ukuran sampel nya kecil. Teknik pendugaan ini
“borrowing information” memanfaatkan data dari domain besar seperti data sensus data susenas untuk menduga variabel yang menjadi perhatian pada domain yang lebih kecil yang
selanjutnya dikenal pendugaan tidak langsung. Pendugaan langsung tidak mampu memberikan ketelitian yang cukup bila ukuran sampel dalam area kecil, sehingga statistik
yang dihasilkan akan memiliki varian yang besar atau bahkan menghasilkan pendugaan yang bias. Penelitian SAE diaplikasikan untuk memetakan Pengeluaran Per kapita di Kabupaten
Rembang dimana variabel kepadatan penduduk berperan signifikan dalam mempengaruhi pengeluaran per kapita daerah. Kecamatan Rembang merupakan kecamatan dengan
pengeluaran per kapita tertinggi di Kabupaten Rembang sedangkan kecamatan yang memiliki pengeluaran perkapita terendah di Kecamatan Sumber.
Kata kunci : Small Area Estimation, Nonparametrik, Pengeluaran Per kapita
1. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Pengeluaran perkapita menjadi salah satu ukuran terpenting untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga, sebagai suatu ukuran agregat yang digunakan untuk megukur
suatu tingkat kesejahteraan pada suatu wilayah. Pengeluaran perkapita menjadi salah satu tema pembangunan, keberhasilan dan kegagalan pembangunan acap kali diukur berdasarkan
perubahan tingkat pengeluaran perkapita. Pengeluaran perkapita terjadi karena kemampuan masyarakat pelaku ekonomi tidak sama sehingga terdapat masyarakat yang tidak dapat ikut
dalam proses pembangunan ataupun menikmati hasil- hasil pembangunan.
Teori lingkaran setan pengeluaran perkapita pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom swedia dan pernah menerima hadiah nobel ekonomi Ragnar Nurske. Teori ini
menjelaskan sebab- sebab pengeluaran perkapita di negara- negara yang sedang berkembang yang menyatakan bahwa suatu negara itu miskin karena rendahnya produktivitas maka
penghasilan seseorang juga rendah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang minim sehingga mereka tidak bisa menabung, padahal tabungan merupakan sumber
utama pembentukan modal masyarakat. Untuk bisa membangun maka lingkaran setan harus
140
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
diputus. Pengeluaran perkapita merupakan permasalahan yang komplek bagi setiap negara, terutama negara besar seperti Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2010
sebesar 31,02 juta orang 13,33 persen. Pengeluaran perkapita dapat dilihat dari sisi yaitu pengeluaran perkapita absolut dan pengeluaran perkapita relatif, kedua istilah itu mengacu
pada kepemilikan materi yang dikaitkan dengan standart kelayakan hidup seseorang atau keluarga dan menunjuk perbedaan sosial yang berangkat dari distribusi pendapatan.
Perbedaannya adalah kalau pengeluaran perkapita absolut ukuran nya sudah terlebih dahulu ditentukan dengan angka- angka nyata Garis Pengeluaran perkapita, sementara pada
pengeluaran perkapita relatif ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat kesejahteraan antar penduduk.
Sementara itu jika dilihat dari penyebab pengeluaran perkapita ada tiga yaitu pengeluaran perkapita natural, pengeluaran perkapita kultural, dan pengeluaran perkapita
struktural Mubyarto, 2003. Pengeluaran perkapita natural adalah pengeluaran perkapita yang disebabkan oleh faktor-faktor alamiah seperti karena cacat, sakit ataupun lanjut usia yang
telah kronis ataupun turun temurun, biasanya ini terjadi pada daerah yang sangat terbatas sumber daya alamnya atau daerah yang terisolir. Pengeluaran perkapita kultural merupakan
suatu kondisi pengeluaran perkapita yang terjadi karena faktor malas, tidak disiplin, tidak mau kerja keras sebagai akibat mengacu pada sikap hidup seseorang atau kelompok, kebiasaan
hidup dan budaya dimana mereka merasa hidup berkecukupan dan merasa tidak kekurangan, kelompok masyarakat seperti ini tidak mudah untuk diajak dalam partisipasi pembangunan,
tidak mau berusaha untuk memperbaiki dan merubah tingkat kualitas hidupnya. Pengeluaran perkapita struktural adalah pengeluaran perkapita yang disebabkan oleh faktor- faktor buatan
manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak merata, korupsi dan kolusi yang membudaya. Adapun faktor yang menyebabkan pengeluaran
perkapita menurut Remi dan Tjiptoeherijanto 2002 adalah pendapatan yang rendah, jumlah tanggungan keluarga, pekerjaan, serta tingkat pendidikan yang menjadi karakteristik keluarga
miskin di Indonesia.
Pendugaan area kecil small area estimation merupakan suatu teknik statistika untuk menduga parameter-parameter subpopulasi yang ukuran sampel nya kecil. Teknik
pendugaan ini memanfaatkan data dari domain besar seperti data sensus, data susenas untuk menduga variabel yang menjadi perhatian pada domain yang lebih kecil. Pendugaan
sederhana area kecil yang didasarkan pada penerapan model desain penarikan contoh design- based disebut sebagai pendugaan langsung direct-estimation. Pendugaan langsung tidak
mampu memberikan ketelitian yang cukup bila ukuran sampel dalam area kecil yang menjadi perhatian sedikit berukuran kecil, sehingga statistik yang dihasilkan akan memiliki varian
yang besar atau bahkan pendugaan tidak dapat dilakukan karena tidak terwakili dalam surveyDarsyah, 2013.