penyelesaian, siswa memahami setiap langkah pengerjaan berdasar pada strategi
pemecahan masalah yang dipilih adalah benar dengan a memastikan rumus yang
digunakan luas bangun datar, luas segitiga jika diketahui dua buah sisi yang mengapit
sebuah sudut, dan perbandingan trigono- metri untuk sudut istimewa berdasarkan
pertimbangan yang kuat dan cermat; b mengerjakan berulang dengan menggu-
nakan pola yang dipilih; c memeriksa dan mencermati setiap langkah pengerjaan dan
perhitungan yang dilakukan dengan be- kerja mundur; dan d menyadari adanya
kesalahan rumus, komputasi, dan nulis dan memperbaikinya; 5 pada langkah
merefleksi dan generalisasi, siswa mem- pertimbangkan kesesuaian antara hasil
yang diperoleh dengan permasalahan yang ada dengan a merefleksi setiap proses
yang dilakukan untuk mendapatkan solusi; dan b menguji kebenaran kesimpulan
yang diambil dengan memverifikasi infor- masi. Pada setiap langkah pemecahan ma-
salah selalu menggunakan intuisi dan bertanya pada diri sendiri self ques-
tioning
untuk meyakinkan diri apa yang dilakukan adalah benar. Siswa meng-
gunakan intuisi dan bertanya pada diri sendiri self-questioning untuk meyakin-
kan diri apa yang dilakukan adalah benar pada setiap langkah pemecahan masalah.
5. Daftar Pustaka
[1] Dewey, J. How We Think: A
Restatement of the Relation of Reflective
Thinking to
the Educative Process.
Boston, MA: D.C., Heath and Company, 1933
[2] Skemp, R. R. The Psychology of
Learning Mathematics
. Great
Britain: Penguin Books, 1982. [3]
Ayazgok, B. dan Aslan, H. The Review of Academic Perception,
Level of Metacognitive Awareness and Reflective Thinking Skills of
Science
and Mathematic
University Student.
Procedia- Social and Behavioral Sciences
Vol.141, PP. 781 – 790, 2014
[4] Kurniawati, L., Kusumah, Y. S.,
Sumarmo, U., dan Sabandar, J. Enhancing Students’ Mathematical
Intuitive-Reflective Thinking
Ability Through Problem-Based Learning
with Hypoteaching
Method. Journal of Education and Practice, Vol.5, No.36,
2014. [5]
Gurol. A.
Determining the
Reflective Thinking Skills of Pre- Service Teachers in Learning and
Teaching Process.
Energy Education Science and Technology
Part B: Social and Educational Studies, Volume Issue 33: 387-
402, 2011
[6] Choy, S. C. dan OO, P. S.
Reflective Thinking And Teaching Practices:
A Precursor
For Incorporating Critical Thinking
Into The
Classroom?. International
Journal of
Instruction . Vol 5. No 1. e-ISSN:
1308-1470, 2012. [7]
Sezer, R. Integration of Critical Thinking Skills into Elementary
School Teacher Education Courses in
Mathematics. Education,
1283, PP. 349-362, 2008.
[8] Tan,
O. S.
Cognition, Metacognition,
and Problem-
Based Learning, in Enhancing Thinking through Problem-based
Learning Approaches . Singapore:
Thomson Learning, 2004. [9]
Kosslyn, S.
M. Reflective
Thinking and Mental Imagery: A Perspective on the Development of
Posttraumatic Stress
Disorder. Development
and Psychopathology Vol.
17, PP. 851–
863, Cambridge University Press, 2005.
[10] Schunk, D. H. Learning Theories
an Educational Perspective, Sixthh Edition.
Penerjemah: Eva
Hamdiah dan
Rahmat Fajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. [11] Craik, F. I. M. Levels of
Processing: Past, Present… and
245
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
Future. Memory. 10 56, 305- 318,
2002. [12] Shapiro, A. M. How Including
Prior Knowledge As a Subject Variable May Change Outcomes
of Learning Research. American Educational Research Journal
Spring 2004, Vol. 41, No. 1, pp. 159–189,
2004. [13] Ibrahim. Peningkatan Kemampuan
Komunikasi, Penalaran,
dan Pemecahan Masalah Matematis
serta Kecerdasan
Emosional Melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah Pada Siswa Sekolah Menengah Atas.
Disertasi SPS UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan,
2011. [14] Nindiasari,
H. Meningkatkan
Kemampuan dan
Disposisi berpikir Reflektif Matematis serta
Kemampuan Belajar Siswa SMA melalui
Pembelajaran dengan
Pendekatan Metakognitif.
Disertasi SPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan, 2013.
[15] Hamdi, S.
Memahami Karakteristik
Psikologis Siswa
dalam Pembelajaran Matematika Berdasarkan Kecerdasan Intuitif
dan reflektif.
Makalah dipresentasikan dalam Seminar
Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika dengan
tema ”Konttribusi
Pendidikan Matematika
dan Matematika
dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa
pada tanggal 10 November
2012 di
Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA
UNY, ISBN : 978-979-16353-8-7. Yogyakarta: FMIPA, 2012.
[16] Siswono, T. Y. E. Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Identifikasi Tahap
Berpikir Kreatif
Siswa dalam
Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika.
Disertasi PPS UNESA. Surabaya: Tidak
diterbitkan, 2007. [17] Nurman, T. A. Profil Kemampuan
Siswa SMP dalam Memecahkan masalah Matematika Open Ended
Ditinjau dari Perbedaan Tingkat Kemampuan
Matematika. PPS
UNESA. Surabaya:
Tidak diterbitkan, 2008.
[18] Ormrod, E.J.
Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Erlangga, 2008.
[19] Usodo, B. Karakteristik Intuisi Siswa SMA dalam Memecahkan
Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan
Matematika dan
Perbedaan Gender . Jurnal.Untad.
AKSIOMA, 2012. [20] Krulik, S. dan Rudnick, J. A. 1988.
Problem Solving: A Handbook for Teachers
. Boston: Allyn Bacon, 1988.
[21] Rogers, R. R. Reflective Thinking in Professional Practice: a Model.
CPD Journal Volume 3. Chicago
USA: Associate
Professor Professional
Studies DePaul
University, 2000. [22] Skemp, R. R. The Psychology of
Learning Mathematics.
Great Britain: Penguin Books, 1982.
[23] Loughran, J.
J. Developing
Reflective Practice:
Learning About Teaching and Learning
Through Modeling . Washington,
DC: Falmer, 1996. [24] Solso, L.R., Maclin, H.O., dan
Maclin, K. M. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga, 2008.
[25] Gagatsis, A. dan Patronis, T. Using Geometrical Models in a
Process of Reflective Thinking in Learning
and Teaching
Mathematics. Educational Studies in Mathematics Netherlands, Vol.
21, 29-54, 1990.
[26] Feldman, R. S. Understanding Psychology 10
th
ed . New York:
McGraw-Hill, 2012. [27] Teekman,
B. Exploring
Reflective Thinking in Nursing Practice.
Journal of Advanced
246
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
Nursing, Vol. 3, Number 5,PP. 1125-1135,
2000. [28] Fischbein, E. Intuition in Science
and Mathematics . Dordrecht: D.
Reidel, 1987. [29] Hogarth, R. Educating Intuition.
Chicago: University of Chicago Press, 2001.
247
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
SELF EFFICACY SEBAGAI KARAKTER DALAM MATEMATIKA
Fertilia Ikashaum
1
, Sri Hastuti Noer
2 1
Universitas Lampung
Abstrak. Self efficacy adalah keyakinan siswa terhadap kompetensi yang dimilikinya untuk berhasil mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Saat siswa diberikan suatu tugas matematika, ada dua
kondisi yang tercipta dalam kelas tersebut. Pertama, siswa akan antusias dalam mengerjakannya; dan kedua, siswa akan mengerjakan tugasnya dengan setengah hati. Dari keadaan ini dapat
diklasifikasikan mana saja siswa yang memiliki keyakinan tinggi bahwa ia akan berhasil dalam tugas- tugasnya dan mana yang tidak. Keyakinan siswa ini adalah karakter yang penting untuk
divisualisasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Jika self efficacy ini dapat dipahami dan dikembangkan oleh guru, maka siswa akan memiliki kepercayaan diri dalam menyelesaikan setiap
masalah yang dimilikinya, bukan hanya dalam matematika, tetapi juga dalam kehidupan sehari- harinya. Untuk mengembangkan karakter ini, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud
dengan self efficacy, kaitan self efficacy dengan pelajaran matematika, apa saja sumbernya, bagaimana cara mengukurnya, dan skala yang digunakan.
Kata kunci: Karakter, Pendidikan Matematika, Self Efficacy.
1. PENDAHULUAN