KESIMPULAM PENDAHULUAN Prosiding SNMPM UNDIP 2015

Diktat, serta Komponen kegrafisan dalam Diktat. Penilaian validator terhadap Diktat didasarkan pada indikator-indikator yang termuat dalam Lembar Validasi Diktat. Dalam penelitian ini skor rata-rata penilaian validator terhadap Draft I Diktat = 3,25 dari skor tertinggi 4 yang berarti Draft I Diktat termasuk dalam kategori ” baik”, sedangkan simpulan yang diberikan adalah ”dapat digunakan meskipun masih ada sedikit revisi”. d Lembar Kerja Mahasiswa Elektronik LKME Aspek penilaian yang ditinjau dalam LKME, yaitu: kelengkapan komponen LKME, penjabaran isi LKME yang berisi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan pentutup, bahasa yang digunakan dalam LKME, serta Komponen kegrafisan dalam LKME. Penilaian validator terhadap LKME didasarkan pada indikator-indikator yang termuat dalam Lembar Validasi LKME. Dalam penelitian ini skor rata-rata penilaian validator terhadap Draft I LKPD = 3,65 dari skor tertinggi 4 yang berarti Draft I LKME termasuk dalam kategori ” baik”, sedangkan simpulan yang diberikan adalah ”dapat digunakan meskipun masih ada sedikit revisi”. Perangkat pembelajaran tersebut selain divalidasi oleh para ahli atau teman sejawat, dilakukan pula uji coba skala kecil pada 1 kelompok mahasiswa dengan anggota 10 mahasiswa, mengenai penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan diktat dan LKME pada mahasiswa. Selain itu peneliti juga melakukan stimulasi proses pembelajaran yang menerapkan perangkat perangkat pembelajaran berkarakter dengan pendekatan inquiry berbantuan Cabri 3D pada matakuliah geometri ruang. Stimulasi tersebut bertujuan untuk mengetahui validasi butir soal dan validasi instrumen lain yang digunakan. Berikut diagram batang yang menunjukkan hasil validasi ahli terhadap perangkat pembelajaran yang telah di desain. Gambar 1. Hasil Presentase Validasi Perangkat

4. KESIMPULAM

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah desain perangkat pembelajaran berkarakter dengan pendekatan inquiry berbantuan Cabri 3D pada matakuliah geometri ruang yang telah dikembangkan valid. Hal tersebut berdasarkan penilaian dari ahli atau teman sejawat dalam hal ini sebagai validator yang telah menilai perangkat pembelajaran yang dikembangkan, dengan nilai rata-rata penilaian 3,55 termasuk dalam kriteria baik. Perangkat yang didesain berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Diktat dan Lembar Kerja Mahasiswa Elektronik LKME.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Sakawa, I. Nishizaki dan H. Katagiri, Fuzzy Stochastic Multiobjective Programming, London: Springer, 2011. [2] Badarudin. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Tersedia di: http:ayahalby.wordpress.com20110223model- pengembangan-perangkat-pembelajaran [di unduh 23 Februari 2011], 2011. [3] Bruce, W.C J.K. Bruce. 1992. Teaching with inquiry . Maryland : Alpha Publishing Company, Inc, 1992. [4] Guven, B. T. Kosa. The Effect of Dynamic Geometry Software on Student Mathematics Theachers’ Spatisl Visualization Skills. The Turkish Online 3.00 3.20 3.40 3.60 3.80 Silabus RPP Diktat LKME 265 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Journal of Educational Technology . 74: 100-107, 2008. [5] Hamalik, O. Pendidikan Guru, Konsep dan Strategi. Bandung: Mandar Maju, 2005 [6] Moses L, S. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan Pada Perguruan Tinggi. Prossiding Seminar Nasional Teknoin, 2008 [7] Mulyasa. E. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung, 2005. [8] Ritz, J. M. A New Generation of Goals for Technology Education. Journal of Technologi Education , 202:50-64, 2009. 266 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rahmah Universitas Lampung email: rahmahfauzi31gmail.com Abstrak. Kemandirian adalah salah satu sifat yang ada pada setiap orang. Kemandirian diartikan sebagai hal atau keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian dipandang sebagai suatu kekuatan dalam diri individu yang diperoleh melalui proses individualisasi, yaitu proses realisasi kedirian. Sifat mandiri tidak hanya dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari namun dibutuhkan juga dalam proses belajar. Kemandirian belajar akan terwujud apabila siswa aktif mengontrol sendiri segala sesuatu yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dialaminya. Dengan demikian, sikap mandiri sangat dibutuhkan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan belajar sehingga siswa bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses belajar tersebut. Bagaimana Kemandirian Belajar Siswa dalam pembelajaran Matematika? Keywords: Kemandirian Belajar, Siswa, Pembelajaran Matematika

1. PENDAHULUAN

Mandiri berarti berdiri sendiri. Mandiri dapat terbentuk dari rumah, sekolah dan lingkungan sekitar. Beranjak dari rumah, kemandirian dapat diarahkan dari didikan orangtua, sebaiknya orangtua tidak bersifat kaku dan memberikan kebebasan kepada anak dalam melakukan sesuatu yang positif, memberikan anak kesempatan memilih kegiatan bermanfaat yang diinginkannya agar sifat mandiri tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam pembelajaran di sekolah hendaknya seorang guru membangun suasana demo- kratis, memberikan siswanya kesempatan untuk berpendapat, berpikir secara mandiri dan tidak mutlak menjadi sumber pem- belajaran. Akibatnya dengan diberikan kesempatan-kesempatan tersebut maka siswa tidak akan tergantung pada guru dan kemandirianpun akan terbentuk. Banyak karakter yang ingin di-bangun dalam sebuah pembelajaran, salah satunya adalah kemandirian. Kemandirian merupakan sikap penting yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran Matematika dan perlu ditumbuhkembang- kan pada siswa sebagai individu yang diposisikan sebagai peserta didik. Penting- nya kemandirian dalam belajar terdapat dalam tujuan pendidikan nasional. Pada Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 [1] disebutkan bahwa : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Berdasarkan pernyataan di atas, keman- dirian merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam proses pendidikan. Dengan dikembangkannya sikap mandiri pada siswa, maka siswa tidak akan bergantung pada orang lain dalam mengerjakan segala sesuatu, siswa akan mengerjakan pekerjaan sesuai kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang memiliki sikap mandiri rendah akan tergantung pada orang lain dalam pembelajaran, namun siswa yang memiliki sikap mandiri yang tinggi akan mengerjakan dan menyelesai- 267 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 kan tugas dengan kemampuan yang di- milikinya. Mengapa kemandirian belajar itu penting?. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiyaningsih dkk 2013 [2] diperoleh suatu kesimpulan bahwa guru sebaiknya memperhatikan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran, karena kemandirian belajar siswa akan mem- pengaruhi kegiatan belajar siswa dan selanjutnya berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dari hasil penelitian Rosyidah 2010 [3] didapat bahwa semakin tinggi tingkat kemandirian belajar, maka akan semakin tinggi hasil belajar matematika siswa. Senada dengan penelitian Rosyidah, hasil penelitian Tahar dkk 2006 [4] mengungkapkan bahwa jika semakin tinggi kemandirian belajar seseorang peserta didik, maka akan memungkinkannya untuk mencapai hasil belajar yang tinggi juga. Dari hasil penelitian-penelitian tersebut terlihat bahwa kemandirian belajar itu penting. Semakin tinggi tingkat keman- dirian belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar matematika siswa. Jadi, kemandirian belajar akan mempengaruhi hasil belajar. 2. PEMBAHASAN 2.1