TINJAUAN PUSTAKA 1 Regresi nonparametrik

Pesisir merupakan daerah darat yang berada di tepi laut dan masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air laut. Sedangkan daerah pantai merupakan area yang berada di tepi perairan dan dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Wilayah pesisir sangat rentan terhadap tekanan baik yang berasal dari darat maupun dari laut. Salah satu tekanan yang sering mengancam keberlangsungan wilayah pesisir adalah adanya kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut yang terus bertambah dikhawatirkan akan mengancam daerah-daerah pesisir sehingga menimbulkan kerugian baik dalam finansial maupun ekonomi. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya gaya tarik benda-benda langit, terutama matahari dan bulan. Kedalaman air akibat banjir rob bisa mencapai 20-60 cm dengan luas genangan diperkirakan mencapai 32,6 km 2 [5]. Hasil penelitian lain menyatakan bahwa mulai 1991 hingga tahun 1997 muka air laut rata-rata tahunan di Semarang mengalami kenaikan berkisar 1,5 – 6,7 cm, akan tetapi pada tahun berikutnya sampai tahun 2000 permukaan laut justru mengalami penurunan sebesar 1,31 – 39,9 cm [1]. Penelitian kerentanan wilayah pesisir sangat diperlukan dalam rangka mengurangi dampak serta kemungkinan- kemungkinan respon terkait terhadap perubahan fenomena yang berlangsung. Hal ini mengakibatkan perlu adanya penelitian mengenai pemodelan pasang surut air laut di Kota Semarang. Metode statistika sangat berperan penting dalam menganalisa kasus tersebut. Salah satu metode statistika yang sesuai adalah regresi nonparametrik dengan menggunakan pendekatan polinomial lokal kernel. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan estimator polinomial lokal kernel untuk mengestimasi kurva regresi nonparametrik pada data pasang surut air laut di Kota Semarang. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Regresi nonparametrik Regresi nonparametrik adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengestimasi pola hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor, dimana bentuk kurva regresinya tidak diketahui. Diberikan data ; ,.. 2 , 1 , , n i y t i i = dengan n menyatakan banyaknya subjek. Variabel i y menyatakan variabel respon pada waktu i t . Hubungan antara variabel- variabel tersebut dinyatakan dalam persamaan 1. = + , i= 1,2,3,...,n 1 2.2 Estimator Polinomial Lokal untuk Data Longitudinal Diberikan data observasi y i , t i yang memenuhi regresi nonparametrik, dengan y i sebagai variabel respon dan t i sebagai variabel prediktor. Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk matriks: = + 2 Dengan = ⋮ = ⋮ , = ⋮ dan = ⋮ Fungsi mx i tidak diketahui bentuk fungsinya yang disebut dengan fungsi regresi. Misalkan X adalah variabel prediktor dimana fungsi mx i akan diestimasi dengan estimator polinomial lokal. Dengan deret Taylor, mt i dapat didekati oleh polinomial berderajat p sebagai berikut : = + − + ⋯ + − 3 Persamaan 2 dapat ditulis menjadi : = Dengan 134 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 = ⋯ 0 ⋯ 0 ⋱ 0 ⋯ , = 1 − ⋯ − 1 − ⋯ − ⋮ 1 ⋮ − ⋱ ⋮ ⋯ − = ⋮ + , , = - , , … , 1 dapat diperoleh dengan cara meminimumkan Weighted Least Square WLS 2 = − 3 4 5 − 4 Dengan 6 = - , , … , = - , … , 4 5 = 789: 4 5 , 4 5 , … , 4 5+ , ; = 789: ; − , ; − , … , ; − Matriks K h adalah matriks yang berisi pembobot,dengan ; ∙ = ; ∙ ?. ; • adalah fungsi Kernel, dan h adalah bandwidth . Nilai estimasi β yaitu 1 yang bila disubtitusikan kedalam persamaan 4 akan meminimumkan 2 diperoleh : 1 = 3 4 5 B 3 4 5 5 Dengan demikian m dapat dinyatakan sebagai berikut : C = 1 C = 3 4 5 B 3 4 5

2.3 Fungsi Kernel

Secara umum fungsi Kernel K dengan bandwidth parameter penghalus h didefinisikan sebagai berikut: 1 h x K h x K h = , untuk ∞ ∞ − x dan h serta memenuhi sifat : i ≥ x K , untuk semua x ii ∫ ∞ ∞ − = 1 dx x K iii ∫ ∞ ∞ − = 0 dx x xK iv ∫ ∞ ∞ − = 2 2 σ dx x K x maka estimator fungsi densitas Kernel adalah ∑ ∑ = =       − = − = n i i n i i h h x x K nh x x K n x f 1 1 1 1 Beberapa jenis fungsi Kernel adalah [3]: i Kernel Uniform : 1 2 1 ≤ = x I x K ii Kernel Segitiga : 1 1 ≤ − = x I x x K iii Kernel Eparichnikov : 1 1 4 3 2 ≤ − = x I x x K iv Kernel Kuadrat : 1 1 16 15 2 2 ≤ − = x I x x K v Kernel Triweight : 1 1 32 35 3 2 ≤ − = x I x x K vi Kernel Cosinus : 1 2 cos 4 ≤       = x I x x K π π vii Kernel Gaussian :       − = 2 2 1 exp 2 1 x x K π , ∞ ∞ − x dengan I adalah fungsi indikator 2.4 Metode Penelitian 2.4.1 Sumber Data dan Variabel Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Semarang. Data tersebut mengenai rata- rata tinggi gelombang pasang surut air laut di Kota Semarang yang diamati perbulan selama tahun 2011-2012. Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini diantaranya variabel respon yaitu tinggi gelombang 135 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 pasang surut air laut di Kota Semarang, sedangkan variabel prediktor dalam penelitian ini adalah waktu pengamatan perbulan 2.4.2 Metode Analisis Pemodelan pasang surut air laut di Kota Semarang menggunakan pendekatan regresi nonparametrik polinomial lokal kernel dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Diberikan data observasi y i , x i , yang memenuhi regresi nonparametrik. y i = mt i +e i , i= 1,2,3,…,n Kemudian membuat plot data berpasangan y i , t i , i = 1,2,..., n b. Menyatakan y i dapat didekati oleh polinomial lokal berderajat p D + − + E F BE G H G + ⋯ + E F BE J H J E c. Menyatakan C D K L Dengan X adalah matrik berukuran 1x p+1 dan C adalah vektor berukuran 1x1 1 = 3 4 5 B 3 4 5 d. Mendapatkan bentuk matrik Ah berukuran NxN dengan cara menyelesaikan persamaan berikut : C = M ∗ e. Menentukan jenis pembobot dan fungsi Kernel Gaussian. f. Memilih orde polinomial p dan nilai bandwidth optimal yang meminimumkan OPQ = R B ∑ - − T R B U -V − W g. Memodelkan orde polinomial lokal p dan nilai bandwidth optimal dari langkah c secara simultan. h. Menghitung nilai MSE XYZ = R B [ − T i. Mendapatkan model pasang surut air laut di Kota Semarang dengan pendekatan polinomial lokal kernel. Penerapan pada data dibuat program menggunakan Software R 3. HASIL PENELITIAN Diberikan data sebanyak n objek, i i y t , , i = 1,2,...,n mengikuti model regresi nonparametrik yang dinyatakan sebagai berikut : i i i e t m y + = , dengan i t m adalah fungsi smooth. Fungsi i t m tidak diketahui bentuknya maka didekati menggunakan estimator polinomial lokal kernel sebagai berikut : D + − + − 2 + ⋯ + − ] p p i i i i t t t t t t t m β β β β ˆ ... ˆ ˆ ˆ ˆ 2 2 1 − + + − + − + ≈ 6 Model pada 6 dapat ditulis menjadi matrik sebagai berikut: n i x t m i T i i ,..., 2 , 1 ; ˆ ˆ = ≈ β y K X X K X h T h T i 1 ˆ − = β 7 dengan notasi matriknya T p i i i i t t t t t t x ] ,..., , , 1 [ 2 − − − = ; T pi i i i i ] ˆ ,.., ˆ , ˆ , ˆ [ ˆ 2 1 β β β β β = , p r r t m r ri ,..., , ˆ ˆ = = β . Berdasarkan persamaan 7 maka model menjadi sebagai berikut : y K X X K X x t m h T h T T i i 1 ˆ − = Model regresi nonparametrik ini diterapkan pada data pasang surut air laut di Kota Semarang. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara waktu pengamatan dan tinggi gelombang pasang surut di Semarang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinggi gelombang pasang surut di Semarang yang diamati sebanyak 24 pengamatan dimulai bulan Januari tahun 2011 sampai Desember 2012. Plot data hubungan antara waktu dan tinggi gelombang ditunjukkan pada Gambar 1. 136 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Gambar 1. Scatter plot rata-rata tinggi gelombang air laut perbulan selama tahun 2011-2012 Berdasarkan Gambar 1 memperlihatkan hubungan antara variabel prediktor waktu terhadap variabel respon tinggi gelombang terlihat bahwa pada bulan pertama sampai bulan ke-24 mengindikasikan kurva tidak mempunyai pola tertentu dan plot data menunjukkan adanya perubahan perilaku kurva pada selang waktu tertentu. Oleh karena itu, hubungan variabel respon terhadap variabel prediktor diestimasi dengan pendekatan regresi nonparametrik polinomial lokal kernel yang menggunakan software R. 4.9 Langkah pertama sebelum mengestimasi model regresi tersebut adalah menentukan bandwidth optimal dan orde polinomial, yaitu bandwidth dan orde polinomial yang memiliki nilai GCV minimum. Kemudian jenis fungsi pembobot yang digunakan dalam estimasi model adalah Kernel Gaussian. Berikut ini disajikan pada tiap-tiap orde polinomial diperoleh bandwidth saat GCVh minimum yang ditunjukkan pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Nilai GCVh Minimum untuk masing-masing Orde Polinomial p Orde Polinomial p Bandwidth Min GCV p 5 69,9 54,53821 6 60,8 54,53312 7 69,3 55,28151 8 69,1 41,75100 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai minimum dari GCV minimum tiap-tiap orde polinomial Min GCV p adalah 41,75100 saat bandwidth optimal sebesar 69,1 dan orde polinomial p=8. Kemudian bandwidth optimal dan orde polinomial tersebut digunakan untuk estimasi fungsi penghalus t m . Berdasarkan estimasi fungsi tersebut diperoleh MSE sebesar 22.95449 dan koefisien parameter yang dihasilkan adalah sebagi berikut: Tabel 2. Hasil estimasi parameter Parameter Koefisien parameter ˆ β 65,29861 1 ˆ β 0,00826 2 ˆ β -2,71321 3 ˆ β 1,57395 4 ˆ β -0,36958 5 ˆ β 0,04244 6 ˆ β -0,00252 7 ˆ β 7,422863x10 -5 8 ˆ β -8,588802x10 -7 Jadi hasil estimasi model regresi nonparametrik dengan pendekatan polinomial lokal kernel adalah sebagai berikut : 8 7 7 5 6 5 4 3 2 1 10 59 , 8 1 10 42 , 7 1 0025 , 1 042 , 1 369 , 1 574 , 1 1 713 , 2 1 0083 , 65,299 ˆ − − − + − − − + − − − + − − − + ≈ − − i i i i i i i i i t x t x t t t t t t t m Plot hasil estimasi pada data tinggi gelombang pasang surut air laut menggunakan bandwidth optimal dan orde polinomial dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut 137 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Gambar 2. Plot estimasi rata-rata tinggi gelombang pasang surut air laut Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui dinamika perubahan rata-rata tinggi gelombang pasang surut air laut di Kota Semarang selama pengamatan yaitu pada pengamatan pertama Januari 2011 sampai dengan pengamatan ke-24 Desember 2012. Estimasi rata-rata tinggi gelombang air laut mengalami lembah gelombang pada saat pengamatan ke- delapan Agustus 2011 sampai dengan pengamatan kedua belas Desember 2011, sehingga pada saat tersebut terjadi kondisi pasang rendah. Sedangkan kondisi pasang tinggi terjadi pada saat pengamatan ke- empat belas Februari 2012 sampai dengan pengamatan ke-delapan belas Juni 2012 karena pada saat tersebut estimasi tinggi gelombang pasang surut air laut mengalami puncak gelombang. Kondisi pasang rendah juga terjadi pada saat pengamatan ke-sembilan belas Juli 2012 sampai dengan ke-dua puluh tiga November 2012. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Estimasi model regresi nonparametrik adalah sebagai berikut : = + dengan C = 1 1 = 3 4 5 B 3 4 Dari hasil penerapan model regresi nonparametrik dengan menggunakan estimator polinomial lokal kernel pada data pasang surut air laut di Kota Semarang, diperoleh nilai bandwidth optimal sebesar 69,1 dengan orde polinomial p=8, MSE sebesar 22,94. Hasil estimasi model regresi nonparametrik dengan pendekatan polinomial lokal kernel adalah sebagai berikut : 8 7 7 5 6 5 4 3 2 1 10 59 , 8 1 10 42 , 7 1 0025 , 1 042 , 1 369 , 1 574 , 1 1 713 , 2 1 0083 , 65,299 ˆ − − − + − − − + − − − + − − − + ≈ − − i i i i i i i i i t x t x t t t t t t t m 2. Berdasarkan estimasi model diperoleh dugaan rata-rata tinggi gelombang pasang surut air laut di Kota Semarang mengalami kondisi pasang tinggi pada saat bulan Agustus 2011 sampai dengan Desember 2011, dan berulang kembali pada tahun 2012 yaitu bulan Juli hingga November. Sedangkan kondisi pasang tinggi terjadi pada saat bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012. 5. DAFTAR PUSTAKA [1]