Model Pendekatan Spasial Panel

Ribut Nurul Tri Wahyuni Upah Minimum dan Tenaga Kerja Remaja: Pendekatan Spasial Panel dan non Spasial Panel kovarians error. Hipotesisnya adalah sebagai berikut Greene [6]: : = struktur varian kovarian error homoskedastis : struktur varian kovarian error heteroskedastis = 1 8 dimana = estimasi varians error individu ke-i kondisi homoskedastis dan = sum square error FEM. Jika , , maka tolak Ho, artinya varians antarindividu tidak sama. Selanjutnya hubungan antarindividu cross- sectional correlation dapat diuji dengan menggunakan Lagrange Multiplier Green [6]. = 9 dimana r = korelasi error individu ke- i dengan individu ke-j dan i j. Formula ini berdistribusi chi-square dengan derajat bebas nn-12. Hipotesis nol ditolak jika , . Hipotesis awal yang digunakan adalah tidak terdapat hubungan antarindividu atau , = 0 .

3. Model Pendekatan Spasial Panel

Model pendekatan spasial panel adalah teknik untuk memodelkan dan menganalisis data panel dengan memperhitungkan efek kewilayahan efek spasial. Model pendekatan spasial panel antara lain Elhorst [5]: 1. Spatial Autoregressive with Fixed Effect SAR-FE = + + + 10 dimana = koefisien spasial lag, = matriks penimbang spasial, dan = efek spesifik spasial. 2. Spatial Autoregressive with Random Effect SAR-RE = + + = + 11 dimana = vektor error. 3. Spatial Error Model with Fixed Effect SEM-FE = + + = + 12 dimana = koefisien spasial error. 4. Spatial Error Model with Random Effect SEM-RE = + = + + 13 5. Spatial Lag and Error Model with Fixed Effect SARMA-FE = + + + = + 14 6. Spatial Lag and Error Model with Random Effect SARMA-RE = + + = + + 15

3.1 Matriks Penimbang Spasial

Matriks penimbang yang digunakan dalam model dengan pendekatan spasial panel adalah k-nearest neighbor. k wilayah yang memiliki jarak terdekat dari suatu wilayah adalah tetangga bagi wilayah tersebut, sehingga nilai penimbangnya = 1. Pengukuran jarak dilakukan dengan menarik garis lurus dari titik pusat wilayah satu ke titik pusat wilayah lain. Titik pusat yang dimaksud dapat berupa ibu kota wilayah atau tempat yang menjadi pusat kegiatan perekonomian dan pemerintahan. Titik pusat pengukuran suatu wilayah umumnya dinyatakan dalam bentuk koordinat kartesius. Titik pusat wilayah i adalah , , …, dan titik pusat pengukuran wilayah j adalah , , …, . Jarak antara wilayah i dan j dapat dirumuskan dalam formula jarak Eucledian, yaitu sebagai berikut: = = 1,2, . . , 16 Penelitian BPS [1] menyatakan bahwa secara umum Indonesia memiliki 3 tetangga berbatasan langsung dengan 3 wilayah. Matriks penimbang spasial W dapat digambarkan sebagai berikut: 115 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Ribut Nurul Tri Wahyuni Upah Minimum dan Tenaga Kerja Remaja: Pendekatan Spasial Panel dan non Spasial Panel = 17 dengan adalah penimbang wilayah i dengan wilayah j. Nilai = dan = 0 untuk i = 1,2,…,n.

3.2 Model Terbaik dengan Pendekatan Spasial Panel

1. Model SAR dan Model SEM Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa model pendekatan spasial panel yang bisa digunakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan model terbaik yang akan digunakan untuk menggambarkan keterkaitan antarwilayah. Uji yang digunakan untuk kepentingan tersebut adalah uji Lagrange Multiplier LM. Uji LM pada model SAR digunakan untuk memilih model yang lebih baik antara CEM dan SAR. Hipotesisnya adalah : = 0 dan = 0 : dan = 0 Statistik uji yang digunakan adalah = ~ 18 dimana : W = W = = Y – = + ] = + Uji LM pada model SEM digunakan untuk memilih model yang lebih baik antara CEM dan SEM. Hipotesisnya adalah : = 0 dan = 0 : = 0 dan Statistik uji yang digunakan adalah = × ~ 19 dimana : W = W = = Y – = + Jika kedua uji di atas memberi kesimpulan yang sama, bahwa model SAR dan model SEM adalah model yang lebih baik digunakan dibanding model common effect, maka perlu dilakukan uji lanjutan, yaitu uji Lagrange Multiplier robust. Uji ini memiliki kegunaan yang sama dengan uji sebelumnya, sehingga hipotesis yang digunakan juga tetap sama. Perbedaan uji Lagrange Multiplier robust dengan uji Lagrange Multiplier terletak pada statistik uji yang digunakan. Uji Lagrange Multiplier robust untuk model SAR adalah = [ ] × ~ 20 Uji Lagrange Multiplier robust untuk model SEM adalah = [ ] × ~ 21 = × Jika 2 uji di atas memberikan hasil yang sama, yaitu model SAR dan model SEM merupakan model yang lebih baik digunakan dibanding model common effect, maka peneliti dapat menggunakan model dengan p-value yang lebih kecil, menggunakan model gabungan, atau memilih salah satu di antara keduanya. 2. Fixed Effect atau Random Effect Dalam penelitian ini, model regresi spasial panel yang terpilih akan diperbandingkan apakah memiliki efek tetap atau efek random. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan uji Hausman. : = 0 : Statistik uji yang digunakan adalah = [ ] 22 = 116 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Ribut Nurul Tri Wahyuni Upah Minimum dan Tenaga Kerja Remaja: Pendekatan Spasial Panel dan non Spasial Panel = Statistik mendekati distribusi , dengan adalah dimensi dari vektor .

4. Tahapan Pemilihan Model dengan Pendekatan non Spasial Panel