Analisis Model Terbaik Kesimpulan Daftar Pustaka

Ribut Nurul Tri Wahyuni Upah Minimum dan Tenaga Kerja Remaja: Pendekatan Spasial Panel dan non Spasial Panel Hasil uji Hausman adalah terima Ho. Jadi model terpilih adalah SAR- RE. 4. Melakukan uji t pada setiap estimasi parameter. Hasil uji t menunjukkan bahwa tidak signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dengan pendekatan spasial panel tidak bisa dipakai dalam menggambarkan hubungan upah minimum dan tenaga kerja remaja di Indonesia.

6. Analisis Model Terbaik

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa model terbaik yang bisa menjelaskan hubungan upah minimum riil dan tenaga kerja remaja adalah model dengan pendekatan non spasial panel, yaitu FEM dengan metode estimasi GLS. Persamaannya adalah sebagai berikut: = 0,071 + + 0,001 0,006 23 keterangan: signifikan pada = 5 Upah minimum riil tidak signifikan memengaruhi tenaga kerja remaja. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian Card [4] dan Zavodny [9]. Kemungkinan ini terjadi karena mayoritas tenaga kerja remaja di Indonesia merupakan tenaga kerja keluarga tidak dibayar atau upahnya di bawah upah minimum regional.

7. Kesimpulan

Model dengan pendekatan non spasial panel lebik baik dalam menjelaskan pengaruh upah minimum riil terhadap tenaga kerja remaja dibanding model dengan pendekatan spasial panel.

8. Daftar Pustaka

[1] Badan Pusat Statistik, Analisis Dampak Spasial Pada Peramalan Perekonomian dan Ketenagakerjaan Provinsi, Jakarta: BPS, 2011. [2] Badi H. Baltagi, Econometric Analysis of Panel Data Third Edition, West Sussex: John Wiley Sons, 2005. [3] Charles Brown, Curtis Gilroy dan Andrew Kohen, “The Effect of the Minimum Wage on Employment and Unemployment”, Journal of Economic Literature, Volume 20, Issue 2, pp. 487-528, 1982. [4] David Card, “Using Regional Variation in Wages to Measure the Effects of the Federal Minimum Wage”, Industrial and Labor Relations Review, Volume 46, Issue 1, pp. 22-37, 1992. [5] J. Paul Elhorst, Spatial Panel Data Models in Fischer M.M. and A. Getis Eds. Handbook of Applied Spatial Analysis, Berlin: Springer, 2010. [6] William H. Greene, Econometric Analysis Fifth Edition, New Jersey: Prentice Hall, 2003. [7] Damodar N. Gujarati, Basic Econometrics Fourth Edition, New York: McGraw-Hill, 2003. [8] Charlene M. Kalenkoski dan Donald J. Lacombe, Minimum Wages and Teen Employment: A Spatial Panel Approach, IZA DP No. 5933, 2011. [9] Madeline Zavodny, The Effect of the Minimum Wage on Employment and Hours, Labour Economics 7, pp. 729- 750, 2000. 118 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERUSAHAAN ASURANSI DENGAN LOSS AVERSION Kornelia Paskatria C, S. Si 1 , R Heru Tjahjana 2 , Farikhin 3 1 Universitas Diponegoro, corneliacahayanigmail.com 2 Universitas Diponegoro, heru_tjahjanayahoo.com 3 Universitas Diponegoro, farikhin.math.undipgmail.com Abstrak. Masalah investasi yang optimal untuk sebuah perusahaan asuransi lebih banyak menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Secara umum, pembuat keputusan investasi perusahaan asuransi diasumsikan rasional dan menghindari resiko. Namun pada kenyataannya ini tidak sepenuhnya rasional untuk cara pengambilan keputusan. Dalam tulisan ini, pengambil keputusan investasi diasumsikan loss aversion. Proses surplus perusahaan asuransi dimodelkan dengan proses Lévy. Perusahaan asuransi bertujuan untuk memaksimalkan keperluan yang diharapkan ketika kekayaannya melebihi tingkat aspirasinya. Dengan bantuan metode martingale, akan mengubah masalah maksimalisasi dinamis menjadi masalah optimasi statis yang ekuivalen. Dengan menyelesaikan masalah optimasi statis, akan didapatkan portofolio optimal dan proses optimal kekayaan. Kata Kunci: pemilihan portofolio, perusahaan asuransi, loss aversion, metode martingale.

1. PENDAHULUAN