2. MEDIA
PERMAINAN ULAR
TANGGA
Media permainan
ular tangga
dibedakan menjadi 2, yaitu: media utama dan media pendukung. Yang dimaksud
media utama adalah media yang wajib ada agar dapat dilakukan permainan. Media
utama permainan ular tangga meliputi: papan permainan, kartu soal, dadu, dan
bidak. Papan permainan dibuat dari banner berukuran 4 x 4 m. Ukuran papan
permainan disesuaikan dengan fungsinya yaitu sebagai tempat berkumpul semua
siswa. Keliling papan dengan ukuran 16 m memungkinkan semua siswa 30-40 siswa
berjajar mengelilingi papan dan melihat gambar pada setiap petak. Kedekatan siswa
dengan
area bermain
meningkatkan perhatian siswa terhadap hal yang akan
dilakukan atau yang dipelajari. Papan permainan dibagi menjadi 25
petak, sehingga setiap petak berukuran 80 x 80 cm. Ukuran petak cukup luas,
memungkinkan setiap petak ditempati 2-3 bidak. Pada setiap petak terdapat gambar
sesuai dengan materi pelajaran dan 4 kartu soal, kecuali pada petak ke-25 finish
hanya terdapat 1 kartu. Kartu soal berbentuk persegi panjang terbuat dari
kertas duplex berukuran 12,5 x 17,5 cm. Jenis
kertas dan
ukuran kartu
menyebabkan kartu soal tampak kaku tidak lentur, sehingga mudah dipegang
dan tidak mudah rusak. Soal dalam kartu dapat digunakan untuk melatih siswa
menyelesaikan masalah yang melibatkan matematika.
Penentuan 4 kartu pada setiap petak didasarkan
pertimbangan bahwa
ada kemungkinan sebuah petak ditempati oleh
bidak dari kelompok yang berbeda. Bidak yang pertama mendarat petak tersebut akan
menjawab soal pada kartu A, sedangkan bidak
yang mendarat
kedua akan
menjawab soal pada kartu B. Demikian seterusnya untuk bidak-bidak lainnya.
Dengan demikian, setiap pemain yang mendarat pada petak tersebut mendapat
soal yang berbeda. Banyaknya soal yang dibahas dapat memperkaya pengetahuan
siswa. Pada
penelitian ini,
permainan dilaksanaka selama 60 menit dan berhasil
membahas 25-30
soal. Pada
akhir permainan, ada kelompok yang mencapai
petak ke-24. Oleh karena itu, banyaknya petak harus disesuaikan dengan waktu
bermain. Jika terlalu banyak petak, maka guru akan terbebani untuk menyediakan
soal, padahal soal-saol pada petak di atas 25 tidak akan ditempati pemain karena
adanya keterbatasan waktu belajar.
Dadu berbentuk kubus berukuran 20 x 20 x 20 cm dan terbuat dari kain flanel
berisi dakron. Sisi-sisi dadu mempunyai warna berbeda. Noktah pada setiap sisi
berwarna kontras dengan warna sisi kubus. Karena ukurannya yang besar, maka
penggunaan dadu dilakukan dengan cara dilempar di atas papan. Warna, ukuran,
dan cara penggunaan dadu yang unik menarik
perhatian siswa,
sehingga meningkatkan
motivasi siswa
untuk menggunakannya. Hal ini secara tidak
langsung meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran.
Bidak adalah perwakilan kelompok. Pada umumnya, bidak yang digunakan
dalam permainan ular tangga berupa benda berbentuk kerucut. Tetapi, pada permainan
ular tangga
ini keberadaan
bidak digantikan oleh anggota kelompok. Setiap
anggota kelompok bergantian menjadi bidak untuk mewakili kelompok. Pelibatan
siswa sebagai bidak memberikan dampak positif, yaitu semua anggota kelompok
lebih memperhatikan permainan karena mereka akan terlibat menjadi bidak.
Dengan demikian, semua siswa aktif mengikuti proses pembelajaran. Hal ini
seperti yang tertulis dalam referensi [2] bahwa belajar akan lebih efektif jika siswa
turut akhf dalam pembelajaran..
Selain media di atas, permainan ini memerlukan
media pendukung.
Keberadaan media
pendukung dimaksudkan
lebih memperlancar
pelaksanaan permainan. Media pendukung yang digunakan pada permainan ular
290
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
tangga ini adalah identitas kelompok, stiker emoticon smile, dan papan skor.
Identitas kelompok terbuat dari kertas jasmine metalik berbentuk persegi panjang
berukuran 5 x 55 cm yang dipakai di kepala seperti memakai mahkota. Pada
identitas
kelompok tertulis
nama kelompok, yaitu kelompok 1, 2, 3, dan
seterusnya bergantung
pada banyak
kelompok. Nomor ini menunjukkan urutan bermain. Dengan adanya identitas ini, guru
dan siswa mudah mengenali kelompok yang sedang bermain dan urutan pemain
berikutnya.
Stiker emoticon
smile merupakan poin yang diberikan kepada
kelompok yang
dapat menjawab
pertanyaan dengan benar. Stiker ini ditempel pada papan skor. Papan skor
diletakkan ditempat yang dapat dengan mudah dilihat siswa, agar memotivasi
siswa
untuk mengumpulkan
poin sebanyak-banyaknya.
Secara keseluruhan,
pelaksanaan permainan ular tangga dapat berjalan
lancar dan sesuai dengan harapan karena permainan tersebut didukung oleh alat-alat
atau media yang memadai. Semua alat yang diperlukan tersedia dan dapat
digunakan
sesuai dengan
fungsinya. Artinya, perangkat permainan ular tangga
yang disediakan guru sudah sesuai dengan kebutuhan
belajar. Djamarah
[2] mengatakan ”sebagai alat bantu, media
mempunyai fungsi
melicinkan jalan
menuju tercapainya tujuan pengajaran”. Rusman [7] menegaskan “jika di dalam
kegiatan pembelajaran
telah tersedia
fasilitas, media, dan sumber belajar yang menarik dan cukup untuk mendukung
proses pembelajaran, maka hal itu juga akan menumbuhkan semangat belajar
siswa”.
3. ATURAN PERMAINAN ULAR TANGGA