PENDAHULUAN HASIL PENELITIAN Prosiding SNMPM UNDIP 2015

MODEL OPTIMASI ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ UNTUK BARANG YANG MENGALAMI PENYUSUTAN Warno Yulistio 1 , Siti Khabibah 2 , H. Djuwandi,SU 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Abstrak. Pada Tugas akhir ini dibahas suatu model persediaan untuk barang yang mengalami penyusutan. Dalam hal ini, penyusutan berarti mengacu pada barang yang membusuk, rusak, menguap atau kadaluarsa dan kehilangan kualitas atau keseluruhan nilai melalui waktu. Pada model optimasi Economic Order Quantity EOQ untuk barang yang mengalami penyusutan akan ditentukan kuantitas pemesanan yang optimal sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dengan biaya total persediaan yang minimum. Berdasarkan model dapat ditentukan solusi optimal dan dilakukan simulasi numerik di Toko Karona. Setelah dilakukan simulasi model pada Toko Karona, tingkat efisiensi biaya model optimasi Economic Order Quantity EOQ untuk barang yang mengalami penyusutan yaitu sebesar 31 . Kata kunci : Persediaan, Economic Order Quantity EOQ, Penyusutan

1. PENDAHULUAN

Persediaan barang merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara berlanjut diperoleh atau diproduksi maupun dijual. Perusahaan juga harus menjaga agar persediaan selalu cukup dan proses produksi bisa berjalan lancar. Selain itu, perusahaan menghendaki biaya total yang dikeluarkan perusahaan seminimal mungkin.Peminimalan biaya persediaan dapat dilakukan dengan metode Economic Order Quantity EOQ, dimana model optimasi Economic Order Quantity EOQ dapat digunakan untuk membantu menentukan persediaan yang efisien, sehingga biaya total persediaan akan minimal[1].Dalam proses persediaan barang, seringkali timbul masalah penyusutan barang. Ada beberapa kategori untuk barang yang mengalami penyusutan. Kategori pertama mengacu pada barang yang membusuk, rusak, menguap atau kadaluarsa melalui waktu,seperti daging, sayuran, buah, obat-obatan dan sebagainya. Kategori kedua mengacu pada kehilangan sebagian atau keseluruhan nilai melalui waktu, karena teknologi baru atau pengenalan alternatif lain, seperti chip komputer, ponsel, fashion dan barang musiman. Penyusutan tersebut akan mengurangi kualitas barang. Semakin lama barang disimpan, maka akan semakin besar biaya penyimpanannya[2].Goyal dan Giri dalam [2] pada tahun 1990, memberikan ulasan lengkap mengenai barang yang mengalami penyusutan.Pada model optimasi Economic Order Quantity untuk barang yang mengalami penyusutan ini dibuat berdasarkan literatur yang berjudul Economic Order Quantity Model for Deteriorating Items with Planned Backorder level oleh [15]. Dalam Tugas Akhir ini akan dikaji model optimasi Economic Order Quantity EOQ klasik dan model optimasi Economic Order Quantity EOQ untuk barang yang mengalami penyusutan dan setelah model di formulasikan dilakukan simulasi numerik.

2. HASIL PENELITIAN

Model persediaan untuk barang yang mengalami penyusutan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut : 122 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Gambar 2.1 Model persediaan yang mengalami penyusutan Gambar 2.1 dapat diketahui bahwa tingkat persediaan barang akan berkurang seiring bertambahnya waktu . Karena pada model persediaan ini permintaan diasumsikan diketahui dalam jumlah pasti dan konstan, sehingga laju perubahan persediaan berkurang berbanding lurus dengan tingkat permintaan dan tingkat penyusutan barang terhadap waktu pada interval 0, . Sehingga perubahan tingkat persediaan terhadap waktu adalah + = − 2.1 Berikut macam-macam biaya yang digunakan pada model EOQ unuk barang yang mengalami penyusutan: 1. Biaya Pemesanan Biaya pemesanan ordering cost adalah biaya yang dikeluarkan ketika sebuah pesanan diajukan dalam satu periode perencanaan, sehingga besarnya biaya pemesanan adalah = 2.2 2. Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan barang selama barang tersebut disimpan. Menghitung biaya total penyimpanan persediaan selama satu periode perencanaan adalah biaya penyimpanan per unitdikalikan dengan tingkat persediaan selama satu periode perencanaan. Biaya penyimpanan selama satu periode perencanaan adalah: = ℎ × ∗ = Dari biaya-biaya diatas dapat diketahui bahwa biaya total persediaan selama satu periode perencanaan adalah: = + Selanjutnya dilakukan penyedehanaan model pada persamaan eksponensial dengan menggunakan deret taylor, sehingga biaya total persediaan selama satu periode perencanaan adalah: , = + Untuk meminimumkan biaya total persediaan untuk barang yang menyusut perlu ditentukan terlebih dahulu jumlah pemesanan optimal ∗ . Dalam menentukan jumlah pemesanan optimal akan digunakan selisih pada biaya total persediaan antara dua periode berturut- turut. − 1, − , ≥ 0 dan + 1, − , ≥ 0 Dengan menggunakan persamaan 2.6 kedalam persamaan 2.5 maka dapat diperoleh jumlah pemesanan optimal ∗ sehimgga diperoleh: , -. + -. − - − - 0 ≥ 0 dan , -1 + -1 − - − - 0 ≥ 2.7 Q -D t Time T It 123 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9 Persamaan 2.7 disederhanakan, sehingga diperoleh: 2 2 ≥ dan 2 2 ≤ 2.8 Akan dibuktikan 2 = 2 = 2 untuk memperoleh nilai ∗ . Jika pada siklus pemesanan , banyaknya periode optimal mendekati tak hingga diperolehlah: lim 2→8 -. - = lim 2→8 2 2 = 1 dan lim 2→8 -1 - = lim 2→8 2 2 = 1 2.9 Karena -. 2 dan -1 2 konvergen ke 1, maka dapat disimpulkan kuantitas pemesanan dapat ditulis sebagai 2 = 2 = 2 = ∗ , sehingga jumlah pemesanan optimal adalah: ∗ = 9 2.10 Total biaya persediaan minimum dalam satu periode perencanaan dapat diperoleh dengan mensubtitusikan persamaan 2.10 ke dalam persamaan 2.5 sebagai berikut: ∗ = :9ℎ + ;2:ℎ + 2.11

3. DAFTAR PUSTAKA