dibentuk kepersamaan
karakteristik sebagai berikut:
+ 0.0999 0.6789 + 0.099960.6789
0.001560.0594 0 3.7
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai eigen dari sistem dua persamaan yaitu
+ 0.0998 dan +
0.6791 karena akar-akar karakteristik keduanya bernilai
real, berbeda dan tanda keduanya positif, maka titik kesetimbangan 0,0 merupakan
titik simpul node dan titik simpul ini tidak stabil.
Selanjutnya solusi dari sistem 3.3 dan 3.4
dengan +
0.0998 dan + 0.6791 diperoleh,
. 778 .9:7
3.8 Dari persamaan 3.8 diperoleh
0.09980
. 778
0.67910
.9:7
3.9 Substitusikan persamaan 3.8 dan 3.9 ke
persamaan dibawah ini +
+
1
Sehingga diperoleh 0.0998 0.6789
0.0594
. 778
0.6791 0.6789 0.0594
.9:7
3.10 Dengan
0 dan 0 adalah konstanta sebarang.
Dari solusi
yang dihasilkan
dapat digambarkan grafik yang menyatakan
pertumbuhan ikan bandeng dan udang windu terhadap waktu seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini,
Gambar 3.1 Plot solusi pertumbuhan ikan bandeng
terhadap waktu
Gambar 3.2 Plot solusi pertumbuhan ikan bandeng
terhadap waktu
4. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan tentang model
dinamik populasi dua spesies yaitu ikan bandeng
dan udang
windu dapat
disimpulkan bahwa akar karakteristik keduanya bernilai real, berbeda dan tanda
keduanya positif,
maka titik
kesetimbangan 0,0 merupakan titik simpul node dan titik simpul ini tidak
stabil. Dan diperoleh solusi dari sistem dinamik berbentuk eksponensial, hal ini
juga dapat dilihat dari bentuk kurva pertumbuhan terhadap waktu.
102
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
5. DAFTAR PUSTAKA [1] Direktorat
Jenderal Perikanan
Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2013.
[2] Putro,S. P., Widowati., and Suhartana. 2015. Assessment Level of Severity of
Environmental Disturbance Caused by Aquaculture
Activities Using
Abundance-Biomass Curves
of Macrobenthic
Assemblages. International Journal of Environmental
Science and Development, Vol. 6, No. 3, March 2015.
[3] Gultom, 2002.
Prospek PengembanganUsaha Budidaya Ikan
Mas Dalam Jaring Apung di Danau Toba,
Desa Pasar
Pangururan, Kabupaten Toba Samosir. Skripsi.
Fakultas Perikanan
dan Ilmu
Kelautan. IPB tidak dipublikasikan. Bogor.
[4] Mulana, A. B. 2003. Analisis Kelayakan Usahatani Pembesaran dan
Pemasaran Ikan Nila Gift Budidaya Keramba
Jaring Apung,
Desa Cikidang
Bayabang, Kecamatan
Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skirpsi. Fakultas Pertanian IPB
tidak dipublikasikan. Bogor. [5] Sigit Nova Riyanto dan Kartono. 2006.
Model Pemanenan Logistik untuk Pemanenan
Ikan dengan
Laju Pemanenan
Proposional. Jurusan
Matematika FMIPA
UNDIP Semarang
[6] Fitria Rakhmawati dan Sutimin. 2006. Model Pemanenan Logistik dengan
Daya dukung Bergantung Waktu pada Budidaya Rumput Laut. Prosiding
SPMIPA; pp: 43-49; 2006.
[7] Zullaikah dan sutimin .2008. Model Pertumbuhan Biomassa Rumput Laut
Gracillaria dengan Carrying Capacity Bergantung
Waktu .
Jurnal
Matematika Vol. 11, No.2, Agustus 2008: 78-86.
[8] Widowati
dan Sutimin.
2013. Pemodelan Matematika Analisis dan
Aplikasinya. Semarang : UNDIP Press.
[9] Sudaryono, A., Putro, S.P., Suminto, dan
Asmi Citra
Malina. 2014.
Pengembangan Teknik
Budidaya, Diversifikasi Produk, Dan Pengelolaan
Lingkungan Sektor
Perikanan Budidaya
Untuk Mendukung
Ketahahanan Pangan
Nasional. Laporan Akhir Tahun 2 Penelitian
Prioritas Nasional
Masterplan Percepatan
Dan Perluasan
Pembangunan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 Penprinas
MP3EI 2011-2025.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang.
103
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
Analisis Kestabilan Model Penghilangan Polutan Anorganik dengan Menggunakan Jamur
Lilin Amalia Soviana
1
, Widowati
2
, Sunarsih
3 1,2,3
Jurusan Matematika, Universitas Diponegoro, lilinsovianagmail.com
Abstrak. Pada paper ini akan dianalisis model penghilangan polutan dengan menggunakan jamur. Hal ini diasumsikan bahwa polutan anorganik yang dibuang kedalam air dengan laju yang konstan
dan akan habis karena faktor alam maupun oleh penyerapan jamur. Model ini dianalisis dengan menggunakan teori stabilitas persamaan diferensial dan simulasi. Analisis menunjukkan bahwa
polutan anorganik dapat dihapus dari badan air dengan penyerapan jamur, tingkat pemindahan tergantung pada konsentrasi polutan anorganik, kepadatan penduduk jamur dan berbagai proses
interaksi.
Keywords: analisis kestabilan, model matematika,polutan anorganik, jamur,.
1. Pendahuluan Air merupakan hal yang sangat
vital bagi kebutuhan makhluk hidup. Manusia sangat membutuhkan air bersih
untuk dikonsumsi maupun digunakan untuk kebutuhan lainnya. Kualitas air akan
sangat berpengaruh pada kesehatan orang yang
mengkonsumsi atau
menggunakannya. Pencemaran air sudah menjadi
masalah bagi beberapa orang, terutama bagi
orang-orang yang
tinggal dilingkungan
industri. Zat-zat
yang mencemari air atau biasanya disebut
sebagai polutan dapat membuat kualitas air menurun sehingga menjadi tidak layak
untuk dikonsumsi atau digunakan untuk kebutuhan lainnya. Polutan dapat berupa
organik dan anorganik, biasanya jika polutan tersebut berasal dari limbah pabrik
berupa polutan anorganik. Ada beberapa cara
untuk mengurangi
atau menghilangkan polutan anorganik dari
dalam air. Salah satunya dengan bisorpsi atau penyerapan dengan menggunakan
mikroorganisme. Salah
satu mikroorganisme yang dapat digunakan
dalam proses biosrpsi ini adalah jamur.
Beberapa penelitian mengenai penghilangan polutan anorganik dengan
penyerapan oleh jamur telah banyak dilakukan, seperti Rosenzweig dan Pramer
[9] mempelajari pengaruh Kadmium, Zinc pada
pertumbuhan dan
aktivitas kolagenase dari nematode yang menjebak
jamur. Selanjutnya Siegel dkk [8] meneliti tentang
jamur berfilamen
sebagai biosorbents logam. Veglio dan Beolchini
[3] mengkaji
tenteng penghilangan
kandungan logam dengan proses bisorpsi atau penyerapan. Zhou [6] mengkaji
mengenai proses
biosorpsi dengan
menggunakan jamur Rhizopus azzhizus dan jamur lainnya. Lo dkk [10] melakukan
penelitian tentang penyerapan timbal dengan jamur berfilamen. Sanghi dan
Srivastava
[7] melakukan
penelitian mengenai
penyerapan kromium
menggunakan jamur.
Boswell dan
Davidson [4] juga melakukan penyelidikan pemodelan pada dinamika pertumbuhan
dari jamur mycellium di lingkungan beracun pada tingkat jaringan hifa.
Dari beberapa
penelitian- penelitian yang telah dilakukan belum ada
yang mengkaji
tentang pemodelan
kuantitatif untuk
proses penyerapan
polutan oleh jamur. Pada paper ini, dianalisis model
matematika untuk menjelaskan fenomena penghilangan polutan anorganik dengan
menggunakan populasi jamur. Model ini juga diselesaikan dengan menggunakan
simulasi komputer.
104
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
2. Model