UJI SUFFICIENT FOLLOW UP KESIMPULAN

Berikut ini Gambar 3.3 diberikan plot distribusi probabilitas tahan hidup PKPD yang berobat di RSUP Dr. Sardjito – Yogyakarta tahun 2004-2009. Gambar 3.3. Four-way Probability Plot Tahan Hidup PKPD Berdasar Gambar 3.3, waktu tahan hidup PKPD berobat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2004-2009 diasumsikan berdistribusi Weibull dengan parameter θ dan β . Hubungan antar variabel umur, stadium, treatment dan life-time PKPD di RSUP Dr. Sardjito– Yogyakarta dinyatakan dengan pemodelan regresi PH Cox sebagai berikut. 3 2 2666 , 0719 , 0065 , exp 1 x x x t h t h − − = dengan : 1 x variabel umur : 2 x variabel stadium : 3 x variabel treatment hazard baseline t h : Berdasarkan model regresi PH Cox di atas dapat dirumuskan fungsi survival rate sebagai berikut. 3 2 1 2665868 , 0719014 , 0064848 , exp x x x o t S t S − − = Contoh: Misalkan seseorang berumur 65 tahun, menderita kanker payudara pada stadium IV, diberi treatment kemoterapi 4. Akan dihitung survival rate dan hazard rate setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan. Berdasarkan hasil perhitungan baseline survival dan baseline hazard Lampiran 6, diperoleh survival rate 15410455 , 12 = o S dan 8298352 , 1 12 = o h Dengan demikian: 47 , 15410455 , 12 4 2665868 , 4 0719014 , , 65 0064848 , exp = = − − S = 0,4789 Jadi peluang PKPD tersebut untuk survive setelah bulan ke-12 adalah 47,89. Hazard rate dapat dihitung sebagai berikut. 4 . 2666 , 4 . 0719 , 65 . 0065 , exp . 8298 , 1 12 − − = h 720208 , = Dengan demikian peluang PKPD tersebut mengalami kematian setelah bulan ke-12 adalah 72,02.

4. UJI SUFFICIENT FOLLOW UP

Sufficient follow-up merupakan problem yang secara alami akan menyertai dalam analisis cure rate. Inferensi statistik nonparametrik yang dikembangkan didasarkan pada model mixture biner. Statistik uji yang dikembangkan membantu praktisi menentukan apakah periode observasi cukup panjang atau tidak, untuk mendeteksi cured immune individual dalam studi populasi. Uji ini tak dapat diselesaikan berdasar estimasi probabilitas cure dengan estimator Kaplan-Meier pada titik observasi terakhir. Uji yang dikembangkan Maller Zhou tidak memberikan solusi yang memuaskan, karena solusi yang diberikan tidak stabil dan mempunyai kecenderungan monoton jika durasi follow-up naik. Untuk analisis follow up pada analisis cure rate penderita kanker payudara menggunakan fungsi hazard rate untuk yaitu fungsi = Parameter dipilih pada interval 0, 2 . Parameter ini dioptimalkan dengan memaksimumkan batas bawah dari ∗ = max 1 − 1 − 1 − , 0 Memaksimumkan ∗ tidak mempengaruhi argumen probabilistik yang digunakan untuk mendapatkan batas bawah untuk Δ karen batas ini didasarkan statistik Kolmogorov yaitu jarak antara dan . Pilihan data memungkinkan untuk meningkatkan power dari uji suffocient follow-up dan memberikan kotrol tingkat signifikansi. -25 25 50 75 100 1 5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 95 99 Normal P e rc e n t 0.05 0.10 0.50 1 5 10 50 1 5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 95 99 Lognormal P e rc e n t 0.01 0.05 0.10 0.50 1 5 10 50 1 2 3 5 10 20 30 40 60 75 90 95 99 Weibull P e rc e n t 25 50 75 100 10 30 50 60 70 80 90 95 97 98 99 Exponential P e rc e n t Four-way Probability Plot for C1 No censoring 97 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9

5. KESIMPULAN

Berdasarkan kajian telah dikemukakan alternatif sufficient follow-up yang memberikan batas bawah ekspektasi proporsi subyek memperoleh kekebalan immune dalam ruang yang luas pada cure models. Hasil ini dapat membantu praktisi dalam menentukan apakah periode observasi cukup panjang atau tidak, untuk mendeteksi cured immune individual dalam studi populasi

5. DAFTAR PUSTAKA