KAJIAN PUSTAKA 1 Pembelajaran Matematika
Dienes dalam Agus Suharjana, [1] bahwa setiap konsep matematika dapat dipahami
dengan baik apabila disajikan kepada siswa dengan bantuan berbagai media
pembelajaran yang kongret maka alat peraga
sangat berperan
dalam pembelajaran matematika.
Materi logika matematika adalah salah satu materi yang memerlukan bantuan alat
peraga dan diharapkan dapat memberikan bayangan logis pada siswa. Alat peraga ini
membantu
memperjelas apa
yang disampaikan guru agar mudah dipahami
dan dimengerti oleh siswa, maka penulis mencoba membuat sebuah alat peraga
yang dapat membantu mempelajari konsep logika matematika. Alat peraga yang dapat
diterapkan ialah alat peraga yang bernama lintasan berlogika dapat memudahkan
siswa
mamahami materi
pernyataan majemuk logika matematika.
2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Matematika
Menurut Hamzah B. Uno [3], pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
proses interaksi antara peserta belajar dengan
pengajarinstruktur danatau
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk pencapaian tujuan belajar
tertentu. Sedangkan menurut Sadiman dalam
Bambang Warsita
[2], pembelajaran adalah usaha-usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber- sumber belajar agar terjadi proses belajar
dalam diri siswa dan menurut Miarso dalam
Bambang Warsita
[2], pembelajaran adalah usaha mengelola
lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu
dalam kondisi
tertentu. Berdasarkan
beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan
di atas,
maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta belajar
dengan pengajar pada suatu lingkungan belajar yang direncanakan dengan sengaja
agar membentuk proses belajar dalam diri siswa dan tercapainya tujuan belajar
tertentu.
Sedangkan pengertian mate-matika dikemukakan dalam beberapa definisi
juga, salah satunya Hamzah B. Uno [3] yang berpendapat bahwa matematika
adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir berkomunikasi, alat
untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan
intuisi, analisis dan konstruksi, generalisasi dan
individualitas, serta
mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika,
aljabar, geometri dan analisis. Selain itu menurut
Sukardjono [8] mengatakan bahwa matematika adalah cara atau
metode berpikir dan bernalar, matematika dapat digunakan untuk membuat keputusan
apakah suatu ide itu benar atau salah atau paling tidak ada kemungkinan benar.
Sedangkan menurut Herman Hudojo [4] matematika adalah suatu alat untuk
mengembangkan
cara berpikir.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah bidang ilmu untuk memecahkan berbagai persoalan praktis,
untuk mengembangkan cara berpikir yang dapat membuat keputusan apakah suatu ide
itu benar atau salah.
Dari beberapa definisi pem-belajaran dan definisi matematika di atas, dapat
disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi
antara peserta belajar dengan pengajar pada suatu lingkungan belajar yang
direncanakan untuk memecahkan berbagai persoalan
matematika, untuk
mengembangkan cara berpikir yang dapat membuat keputusan apakah suatu ide itu
benar atau salah. 2.2 Alat Peraga Matematika
Media pembelajaran berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau penyalur. Sehingga,
media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara
dalam
terjadinya pembelajaran.
Berdasarkan fungsinya
media pembelajaran dapat berbentuk alat peraga
dan sarana. Suatu media pembelajaran
221
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNDIP 2015, ISBN: 978-979-097-402-9
dikatakan alat peraga jika fungsinya sebagai alat pembelajaran.
Estiningsih dalam Agus Suharjana [1] mengemukakan bahwa alat peraga
merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri
dari konsep yang dipelajari. Hal itu diperkuat dengan pernyataan Djoko Iswaji
dalam Pujiati [6] bahwa alat peraga matematika adalah seperangkat benda
kongret yang dirancang, dibuat, dihimpun, atau
disusun secara
sengaja yang
digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip dalam matematika. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa alat
peraga matematika merupakan perantara pembelajaran berupa seperangkat benda
kongret yang dirancang berisi ciri-ciri dari konsep
yang dipelajari
dan dapat
membantu menanamkan
atau mengembangkan
konsep-konsep matematika.
Menurut pendapat Dienes dalam Agus Suharjana [1] bahwa setiap konsep
matematika dapat dipahami dengan baik apabila disajikan kepada siswa dengan
bantuan berbagai media pembelajaran yang kongret maka alat peraga sangat berperan
dalam pembelajaran matematika.
Fungsi alat
peraga menurut
Widyantini dan Sigit [9] adalah sebagai berikut:
1 Memudahkan dalam memahami
konsep dalam matematika 2
Menguatkan atau menerampilkan konsep yang telah diberikan
3 Memotivasi atau untuk mem-
bangkitkan ketertarikan siswa pada suatu konsep
4 Sumber belajar.
Membuat alat
peraga tidak
sembarangan, menurut
Ruseffend dalam Rostina Sundayana [1] ada
beberapa persyaratan
yang harus
dimiliki alat peraga agar sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran,
yaitu: 1
Tahan lama 2
Bentuk dan warna menarik 3
Sederhana dan mudah dikelola 4
Ukurannya sesuai 5
Dapat menyajikan
konsep matematika baik dalam bentuk real,
gambar, atau diagram 6
Sesuai dengan konsep matematika 7
Dapat memperjelas
konsep matematika dan bukan sebaliknya
8 Peragaan itu supaya menjadi dasar
bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi siswa
9 Menjadikan siswa belajar aktif dan
mandiri dengan memanipulasi alat peraga
10 Bila mungkin alat peraga tersebut
bisa berfaedah banyak.